9. Awal kedekatan

45 6 1
                                    

Saat ini di sebuah ruangan bernuansa putih dan berbau obat-obatan menyengat terlihat seorang gadis yang sedang memakan buah apel dari tangan seseorang

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Saat ini di sebuah ruangan bernuansa putih dan berbau obat-obatan menyengat terlihat seorang gadis yang sedang memakan buah apel dari tangan seseorang.

"lo ceroboh banget si let sampe bisa luka kaya gini, lo tuh bikin gua khawatir aja tau gak sih, kalo lo sampe kenapa-kenapa gua gak akan biarin tuh si Jackanjing bebas di bumi awas aja" sedari tadi Caca terus saja mengoceh dan menggerutu secara terus-terusan membuat telinga yang mendengarnya ingin lepas dari tempat saja rasanya.

Letta menghela nafas, kemudian kembali membaringkan badannya ke samping kiri menatap jengah kearah sahabatnya satu itu.

"Lo bisa diem kaga ca?" Luna yang sedang duduk di sofa single ruang rawat Letta akhirnya membuka suara setelah lelah mendengarkan ocehan tak bermutu yang dilontarkan sahabatnya.

Caca menoleh kearah Luna yang sedang menatap datar kearahnya.

"iya iya gua diem deh" Caca bangkit dari kursi yang ada disamping brankar tempat tidur Letta, kemudian menghampiri Gaby yang sedang asik bermain ponsel.

"Awas kering tuh gigi lo" Caca memperhatikan tingkah sahabatnya yang sedari tadi senyam senyum seperti orang kasmaran.

Caca melirik kearah ponsel Gaby yang menampilkan sebuah chat room seorang pria.

"OMOO OMOO GUA GAK SALAH LIAT KAN NIH, SEJAK KAPAN LO PUNYA NOMOR ARGA BY" suara heboh dari Caca mengagetkan ketiga sahabatnya.

Baik Letta maupun Luna memandang Gaby dengan tatapan mengintimidasi.

"Sejak kapan?" Pertanyaan yang dilontarkan oleh Letta membuat Gaby menggaruk tengkuknya yang tidak gatal.

"Anuh le, waktu pulang sekolah kemaren hehe" cengir Gaby sambil memamerkan gigi kudanya.

"Secepat itu?" Tanya Luna dengan sebelah alis yang terangkat.

"Ih kalian jangan salpam dulu dong, gua sama Arga cuma temenan doang" jelas Gaby sambil melintir lintir jarinya dengan perasaan gugup.

"Temen apa temen?" Tanya Caca dengan kekehan nya berniat meledek sahabatnya satu itu.

Gaby membogem wajah Caca dengan bantal sofa "temen yah nyet lo jangan bertingkah" dengus Gaby seraya melotot kearah Caca yang sudah memasang wajah yang menjengkelkan.

"Yakin temen? Gua sih ga percaya ya" Caca berlari keluar setelah memeletkan lidahnya kearah Gaby yang sudah menahan rasa kesalnya sambil berlari menyusul Caca yang keluar dari ruangan Letta.

"Sialan lo ca, sini ga lo gua bunuh lo ya" Gaby berlari tanpa memperdulikan teriakan dari Luna yang sudah berdecak kesal.

"Anak monyet lo berdua" maki Luna setelahnya menyusul kepergian kedua sahabatnya yang tidak memiliki urat malu itu.

Sedangkan Letta hanya menggeleng gelengkan kepalanya sambil terkekeh melihat tingkah absurd para sahabatnya.

Letta meringis ketika pundak sebelahnya terasa nyeri akibat tusukan yang terjadi tadi malam. Oleh karena itu sekarang dirinya berada di rumah sakit.

Zervanos(ON GOING)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang