13. Terungkapnya Identitas

63 6 9
                                    

Tak lama setelahnya deruman motor mengalihkan perhatian mereka, Letta tau itu siapa.

Seluruh anggota Scorpion datang saat semuanya sudah berakhir, tidak masalah bagi mereka bertiga. Karena tanpa bantuan anggota saja mereka sebenarnya bisa menyelesaikan sampah-sampah ini.

"Sorry kita telat le" ujar Theo merasa bersalah kali ini.

Letta tersenyum tipis "santai bang, udah beres juga urusannya" ujar Letta membuat seluruh anggota Scorpion merasa bersalah karena mereka tidak ada disaat ketua membutuhkan bantuan mereka.

"Le maaf kita ga datang tepat waktu kali ini"  ujar Iki merasa bersalah.

"Santai bang, kenapa dah lo pada. Sebenernya buat jaga-jaga aja sih gua manggil lo pada" kekeh Letta menatap mereka yang menunduk "santai lah".

"Pulang udah malam" ujar Letta kepada mereka, yang membuat mereka semua mengangguk lesu.

Semuanya kembali menaiki motor sportnya masing-masing kemudian menancapkan gas beriringan menuju rumah mereka masing-masing.

Rasa bersalah terus menyelimuti diri mereka sepanjang perjalanan, padahal Letta sudah mengatakan jika dia tidak masalah jika anggotanya datang terlambat ke tujuan. Tentu Letta memaklumi itu karena ia tahu kebanyakan anggotanya memiliki rumah yang letaknya cukup jauh dari ibu kota.

Berbeda dengan Adit dkk serta anggota Zervanos yang terpaku di tempatnya.

Mata mereka tidak salah jika orang-orang bermotor hitam dengan jaket hitam logo kalajengking itu adalah Scorpion.

"Bentar otak gua ngebug asu" Farrel memijat pangkal hidungnya karena masih mencerna apa yang dia liat di hadapannya sekarang.

"Sebenernya Letta itu siapa?" Pertanyaan dari Al yang saat ini menggendong seekor anak kucing ikut mengernyit bingung ketika melihat interaksi para manusia di depan.

"Ga mungkin dia ketuanya kan?" Pertanyaan kembali di layangkan oleh Maikel yang sedari tadi ikut menyimak.

Adit sendiri masih setia berdiam diri tanpa menanggapi berbagai macam pertanyaan temannya.

Matanya terus mengarah pada satu titik, yaitu Letta seorang.

Seakan ada magnet yang membuatnya terus menatap gadis itu.

Setelah kepergian seluruh anggotanya Letta berjalan menghampiri Adit dkk serta anggota Zervanos yang masih setia berdiri di ujung jalan.

Letta tersenyum kearah Adit yang menatapnya datar.

"Siapa lo?" Pertanyaan dari bibir Adit keluar begitu saja.

Letta menautkan alisnya karena kebingungan "gua Letta" jawabnya tanpa ragu.

Adit berdecak "ada hubungan apa lo sama Scorpion vio?" Adit menaikan satu alisnya ketika melihat wajah tegang Letta dari jarak dekat.

Letta sempat lupa jika tadi dirinya berinteraksi dengan anggotanya didepan Adit dkk dan anggota Zervanos.

Letta menghembuskan nafasnya pasrah "Gua Violetta Anatasya Putri" ujarnya menjeda "ketua dari geng Scorpion" ucapnya tanpa ragu sedikitpun.

Perkataan itu sontak membuat mereka semua terdiam kaku. Tidak menyangka jika selama ini mereka berdekatan dengan ketua dari salah satu geng yang disegani di kota ini.

"Kenapa? Kenapa harus lo?" Pertanyaan kembali di lontarkan oleh Adit, karena cowo itu sedikit kecewa mendengarnya.

Letta dapat menangkap sorot mata kecewa dari cowo dihadapannya.
Dia menghela nafas berat "Lo pasti tau dengan nama Yoga Adijaya?".

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Feb 28, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Zervanos(ON GOING)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang