I Love You, Anchornim! [Wonwoo]

18 - ILY ANCHORNIM

Tolong tinggalkan KOMENTAR & VOTE

karena cerita ini tentu saja jauh dari kata sempurna karena itu aku butuh banyak masukan dari kalian para readers melalui komentar.

Thank you🥰❤️

———

Tepat di pukul 3 sore Shi Woo baru menyelesaikan kelas terakhirnya. Hari ini ia memiliki jadwal yang cukup padat, meski begitu pria berusia tiga puluh tahun itu selalu menikmati setiap waktu mengajar yang dia punya. Tidak peduli betapa lelahnya berdiri dan berbicara dengan para mahasiswa, Shi Woo selalu melakukannya dengan penuh semangat. Karena itu kelas Professor Choi menjadi kelas paling favorit di jurusan drama.

Usai mengakhiri kelas Shi Woo kembali ke ruangan pribadinya. Di dalam perjalanan di koridor gedung kampus dia melihat Chae Bin yang berjalan dari arah berlawan. Pria itu memperlambat langkahnya dan bersiap untuk menyapa Chae Bin, namun gadis itu malah berjalan melewatinya. Segera Shi Woo mengejarnya lalu berdiri di depan Chae Bin.

"Ada apa ini? kau melewatiku begitu saja. Sepertinya aku sudah benar-benar kalah dengan Han Yeo Jun." ujar Shi Woo yang sedikit menggodanya.

"Oh, maafkan aku Professor Choi," ucap Chae Bin terdengar lemas.

Shi Woo menyadari perilaku aneh Chae Bin menjanggal perasaannya. Jelas sekali terlihat kalau Chae Bin memiliki sesuatu yang sedang dia sembunyikan. Dan Shi Woo menebak ini berkaitan dengan percintaannya.

Tentu saja bila ada masalah yang menyangkut gadis itu Shi Woo tidak akan pernah tenang dengan membiarkannya pergi begitu saja tanpa membantu. Dia harus mengembalikan keceriaan Chae Bin bagaimana pun caranya. Karena seorang Yoo Chae Bin tanpa senyum dan tawa bagai semesta tanpa matahari.

Kebetulan sekali setelah mengumpulkan tugasnya di kampus tadi Chae Bin tidak harus kembali ke kantor sehingga Shi Woo bisa mengajaknya pergi ke suatu tempat. Shi Woo membuatnya bercerita tentang masalah yang sedang dia alami yang membuatnya tidak bersemangat seperti ini. Pria itu mendengarkan semuanya tanpa menginterupsi sedikit pun. Ia membiarkan Chae Bin mengeluarkan kekesalan yang sudah menumpuk kepadanya. Dan tentu saja lagi-lagi ini tentang Yeo Jun.

Malam hari saat kembali ke rumah, Shi Woo di sambut oleh pemandangan sahabatnya sedang menatap fokus layar televisi besar sambil mengutak-atik tombol stick game ditangannya. Anak itu sudah berada cukup lama menguasai seluruh ruangan di rumah itu. Tempat cucian piring penuh dengan panci dan alat masak kotor, meja bar di dapur dipenuhi bahan makanan sisa yang tak dimasukan ke dalam lemari es, meja makan pun juga penuh dengan piring-piring berisi lauk enak yang sangat beragam, seperti prasmanan. Rumah ini terlihat seperti akan mengadakan pesta makan malam yang besar. Melihat apa yang terjadi dengan kondisi rumahnya, Shi Woo dapat mengetahui kalau temannya ini sedang tidak baik-baik saja.

Shi Woo pergi ke sofa lalu duduk di samping Yeo Jun setelah mengambil air minum dari lemari es. Dia menonton permainan yang sedang dimainkan oleh Yeo Jun selama beberapa saat sebelum akhirnya mengatakan sesuatu. "Aku rasa sikapmu cukup menyebalkan, Han Yeo Jun."

"Apa?" Yeo Jun menoleh, menatap Shi Woo dengan kening berkerut. "Kau membicarakan tentang permainanku?" tanyanya polos.

"Ku kira kau sebaiknya hanya fokus pada permainanmu sendiri. Mengapa sampai repot-repot mempermainkan perasaan orang lain juga?"

"Lagi-lagi Yoo Chae Bin?" Yeo Jun melempar stik gamenya ke lantai.

Shi Woo memperbaiki posisi duduknya menghadap ke Yeo Jun di samping kanannya. "Sampai kapan kau mau bersikap arogan pada setiap wanita yang menyukaimu?"