27 - ILY ANCHORNIM

22 7 0
                                    

Tolong tinggalkan KOMENTAR & VOTE

karena cerita ini tentu saja jauh dari kata sempurna karena itu aku butuh banyak masukan dari kalian para readers melalui komentar.

Thank you🥰❤️
———

Yeo Jun berdiri di samping mobil. Menunggu seseorang dengan bersandar di mobil sambil memperhatikannya dari jauh. Memandangi sosok bodoh seorang pria yang sedang kebingungan memilih jenis bunga yang akan dibelinya.

Karena merasa terlalu lama membuang waktu, ia segera menghampiri temannya dan membantu memutuskan.

"Apa ada bunga krisan?" tanya Yeo Jun pada bibi pemilik toko.

"Ya, bunga ini baru datang pagi ini."

"Tolong buat yang cantik.."

Shi Woo mengangguk-aguk setuju, sependapat dengan Yeo Jun dan ikut memohon pada bibi pemilik toko agar bunganya dirangkai dengan indah.

"Terima kasih temanku, aku bahkan melupakan nama bunga itu ketika sudah berdiri dihadapan ratusan bunga di sini," ucap Shi Woo pada Yeo Jun.

"Itulah gunanya aku disampingmu.." ujar Yeo Jun bangga.

Yeo Jun dan Shi Woo pergi ke suatu tempat yang agak jauh dari kota. Mereka menempuh perjalanan sekitar tiga setengah jam dengan Yeo Jun yang mengemudi. Sepanjang jalan Shi Woo memandangi bunga yang tadi dibeli dan berulang kali mencium aroma harum dari bunga itu.

Mereka sampai di suatu bukit dengan bangunan dan lapangan yang luas. Setelah itu keduanya menuju bilik nisan. Keduanya tersenyum pada salah satu nisan yang tertulis nama Na Ri An yang memiliki foto seseorang wanita dengan senyuman lebar.

"Aku di sini," kata Yeo Jun terdengar akrab.

"Aku membawakanmu bunga krisan. Cantik bukan?" ucap Shi Woo sambil menunjukkan bouquet di tangannya.

Setelah itu Yeo Jun meninggalkan Shi Woo disana, membiarkannya mengobrol dengan kekasihnya. Yeo Jun duduk di kursi taman menghadap ke pegunungan di depannya.

Hari ini secara khusus Shi Woo meminta Yeo Jun untuk mengantarnya ke pemakaman sang kekasih. Saat itu di pagi hari sebelum Yeo Jun berangkat ke kantor, Shi Woo mengatakan keinginannya melihat Ri An. Shi Woo bilang ada yang ingin dikatakan pada Ri An. Tentu saja apapun keinginan Shi Woo akan selalu jadi prioritas utama Yeo Jun, kemanapun, apapun, dan kapanpun Shi Woo meminta pasti Yeo Jun akan menurutinya. Dan kebetulan Yeo Jun juga sudah lama tidak mengunjungi kekasih sahabatnya sekaligus sahabat wanita satu-satunya di hidup Yeo Jun.

Waktu menunjukkan pukul 4 sore. Mereka dalam perjalanan kembali ke Seoul. Shi Woo sangat bahagia setelah bisa membicarakan banyak hal pada Ri An. Sesekali ia bersenandung ria sambil menatap ke pemanandangan jalan melalui kaca di sisi kanannya.

"Akhirnya aku bisa mengobrol dengannya.." ucap Shi Woo senang.

Yeo Jun tersenyum mendengarnya. "Sesenang itu kah?" godanya terdengar meragukan Shi Woo.

"Tentu saja! Aku memberitahunya kalau kami akan segera bertemu."

Yeo Jun secara spontan melepas kakinya dari pedal gas yang membuat mobilnya melaju dengan sangat pelan. Ia terkejut tapi berusaha untuk tidak menunjukkannya. Sebisa mungkin terlihat biasa meski kali ini rasanya sangat lemas.

"B-bukankah kalian sering bertemu di mimpi?" Yeo Jun meladeninya seperti biasa, sambil sesekali berusaha tersenyum.

Yeo Jun melirik Shi Woo yang masih menengok ke arah jalanan di samping kananannya. Hal itu membuat Yeo Jun menyetir dengan kurang fokus karena cemas.

I Love You, Anchornim! [Wonwoo]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang