7

757 144 30
                                    

Hari berjalan seperti semestinya. Detik demi detik berlalu. Tidak ada yang berbeda dengan hari-hari sebelumnya. Menjalankan aktivitas seperti biasa yang sudah menjadi rutinitas keseharian.

V masih sibuk dengan kertas-kertas di meja depannya yang siap untuk ia periksa. Vano di rumah bersama dengan Bi Ijah. Yap, Bi Ijah sudah kembali masuk bekerja seperti biasa.

V diam-diam mulai memikirkan seseorang. Harusnya dirinya fokus dengan catatan data yang ada didepannya namun sialnya fokusnya malah jalan ke lain arah. Menggeleng beberapa kali untuk menyadarkan pikirannya itu. Tak lama pintu terbuka menampakan sosok sahabatnya yang datang membawa kudapan.

"Sibuk V?"

"Menurut anda?"

James mengendikan bahu dan memilih berjalan ke arah sofa yang tersedia di dalam ruang itu.

"Ngapain lu kesini?"

"Ya elah. Mengunjungi sahabat sendiri tidak boleh kah tuan?"

V bergidik ngeri dengan ucapan pria itu. Indra pencium V tak bisa bohong setelah terkoneksi dengan aroma dari kudapan yang James bawa. Ia berdiri dan menghampiri James yang sudah dulu menyantap cheseecake itu. James memberikan satu potong cheseecake ke pria yang sudah duduk disampingnya.

V sudah mulai menyantap cake itu namun ada yang aneh dengan James yanh sedari tadi memandanginya. V diam memandang balik.

"Kenapa?", tanya V

"Gue tahu. Lo ngga usah bohong"

"Maksud lo?", V bingung dengan ucapan James yang aneh dan tak ada arahnya itu.

"Gue tahu rencana lo, V", ucap James seraya menepuk pundak sahabatnya itu namun segera ditepis V.

"Apa si lo?. Mabok dimana lo"

James tertawa seraya menutup mulutnya. "Lo udah mulai naroh hati ke Anne kan?"

Bagus V tersedak sekarang. "Gue makin yakin kalo lo beneran mabok deh James. Pulang sana!", usiran V mendapat gelak tawa dari James.

"Gue udah paham. Ngga usah di tutup-tutup lagi", James kembali menepuk pundah V berulang kali. "Mau gue bantu?"

🌄

Sidang sudah terlaksana satu minggu yang lalu dan lulus dengan hasil yang bagus. Tinggal menunggu waktu wisuda dilaksanakan.

Anne kembali mengembuskan nafas lega hingga telinganya menangkap nada pesan dari ponsel miliknya. Di bukalah pesan dan V lah pengirim pesan terbaru.

Selamat atas sidangmu Ne. Maaf aku lupa. Oh ya gimana tawaran saya kemaren?.

"Bangsul!, aduhhhh..gimana ini...", Rose bingung mau jawab apa sekarang. Dengan keyakinan yang bulat akhirnya dia membalas pesan itu dengan kalimat penerimaan atas tawaran kemarin. Jika dipikir-pikir sayang juga kalo ngga diambil.

Pintu kamar terbuka dan dapat dilihat Ryu sedikit menyembulkan badannya dari balik pintu sana.

"Ada tamu", lirih Ryu

"Sapa?"

"Lihat deh"

Anne memutar matanya malas dan kembali lagi rebahan seraya memainkan ponsel. Jujur saja, malas sekali rasanya untuk menerima tamu hari ini.

"Bilang orangnya lagi tidur", ucap Anne dengan malasnya

"Ada Jehan mba!"

Hai, V!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang