•••
Jaehyun mendapatkan cutinya untuk berlibur hanya 2 hari saja, walaupun begitu dia akan memanfaatkan liburan selama 2 hari, tidak tau saja bagaimana susahnya mengambil cuti.
bahkan Jaehyun sampai memohon dan mengeluh sakit jika dia lelah terus bekerja, kasus di kantor semakin menumpuk entah kenapa masyarakat senang sekali terlibat masalah hingga masuk kantor polisi.
tindak kriminal semakin merebak luas, patroli malam di jalanan kota dan juga desa semakin di perketat untuk menekan angka tindak kriminal di jalanan, terutama jalan desa yang sepi dan minimnya lampu jalan disana.
biasanya begal, atau pun oknum oknum tidak bertanggung jawab, memanfaatkan hal itu untuk melancarkan aksi.
Mark juga mengambil cuti sama sepertinya, dan kini pemuda itu sudah merencanakan liburan bersama Lucas, Jaehyun benar benar tidak habis fikir, dia hanya berdoa akan keselamatan Mark selama bersama Lucas.
siapa tau selama liburan, Mark tidak bisa berjalan.
atau kabar mengejutkan yang akan datang, dan memggemparkan kantor, Mark menyatakan bahwa tiba tiba dia isi. sial jika saja Mark melakukan mating dan bonding bersama Lucas disaat Mark heat sudah pasti benih Lucas tidak bisa untuk berdiam diri.
apalagi sehari yang lalu Mark mengatakan bahwa dia tengah heat jadi Mark hanya setengah hari di kantor dan di suruh pulang.
kini Jaehyun berada di Jeju, dia berlibur di wilayah indah ini, layaknya hawai.
memesan sebuah villa, dengan kolam berenang pribadi, liburan ini akan menjadi indah karna cuaca cerah dan cukup terik, Jaehyun memilih untuk berjalan di pinggir pantai dengan ombak kecil saling bersahutan.
pria itu mengusapkan sunblock di tubuhnya sebelum pergi keluar, memakai alas kaki dan mengalungkan kamera di lehernya, Jaehyun meninggalkan villa miliknya dan mulai menghirup udara segar dengan angin yang mengibarkan kemeja bermotif pohon kelapa.
tidak terlalu ramai, Jaehyun menikmati kedamaian ini, sambil menatap empat anak kecil yang berteriak gembira dan berlarian mengejar satu sama lain, dengan mainan mereka.
memorinya seolah berputar mundur beberapa tahun, menampilkan siratan potongan potongan ingatan yang sempat dia lupakan.
seolah muncul untuk mengingatkan masa kecilnya, ingatan itu memutar kembali di dalam pikirannya, membawa Jaehyun menikmati kenangan masa kecilnya.
Flashback on
seorang anak laki laki berambut kecoklatan yang lumayan panjang, berlari dengan riang gembira memegang sebuah mainan di tangannya.
"Jaehyunie!" dia berteriak cukup nyaring dan terus begitu beberapa kali, hingga seorang anak sebayanya keluar dengan wajah kesal.
anak manis itu tersenyum begitu lebar melihat lelaki berpipi tembam yang terlihat kesal.
"ulululu, Jaehyunie. maafkan aku yaaa, tidak teriak teriak lagi"
"kau selalu berbohong, tidak akan teriak namun besoknya kau teriak lagi!" Ujarnya kesal, sudah berapa kali Jaehyun mendengar janji dari pria kecil berambut coklat yang sedikit panjang itu.
anak itu terkekeh geli, lalu menarik lengan Jaehyun, membawanya ke sebuah pohon besar dan menyuruh Jaehyun duduk.
"jangan marah marah terus, lebih baik kita menikmati angin disini, aku juga punya mainan lohhh"
mendengar suara itu, Jaehyun luluh. bagaimana dia bisa membenci sosok di depannya ini, apakah anak berusia 8 tahun bisa jatuh cinta.
tidakkah itu terlalu cepat.
Jaehyun mendengarkan cerita dari kakeknya, kakeknya mengatakan jika kita merasakan ada hal lain pada perasaan mereka dengan degup jantung yang seolah memompa dengan kuat saat kita berdekatan dengan orang yang spesial mampu membuat grogi.
itu tandanya sedang jatuh cinta.
Mata bambi Jaehyun tak berkedip dan terus saja memperhatikan anak laki laki di depannya yang mengoceh panjang lebar tanpa lelah, walaupun dia selalu membuatnya kesal, tetapi Jaehyun tidak bisa marah terlalu lama.
seolah olah anak ini punya sekali banyak cara untuk membuatnya tetap kembali dan nyaman.
"Aaaa pipi Jaehyun lucu sekalii, ada lesungnya" ucap anak itu melihat pipi Jaehyun yang dalam saat tersenyum.
Flashback off
Jaehyun tersadar dari kenangannya, sudut pria itu tertarik, dengan sudut berkedut sulit menyembunyikan senyuman, yang pada akhirnya kedua pipi Jaehyun menciptakan lesung dalam.
akhirnya Jaehyun benar benar tersenyum, namun jika ingat kembali, Jaehyun merasa sedikit sedih, dimana anak lelaki manis itu berada sekarang.
setelah anak itu pindah, sampai sekarang Jaehyun sama sekali tidak mendapatkan kabar, janjinya ingin saling mengirim pesan namun satu pun pesan dari orang itu sama sekali tidak pernah Jaehyun dapatkan.
mungkinkah dia sudah melupakannya.
Jaehyun berjalan dengan lunglai, di pesisir pantai dengan wajah sedih, hatinya seolah berdesir menginggat anak lelaki itu kembali, mungkin sampai saat ini perasaannya masih sama.
cinta itu masih bertahan, walaupun sosoknya sudah menghilang dari sisinya.
"HATI HATI, AWAS!"
seseorang berteriak kearahnya, Jaehyun sempat mengerenyit sampai dia merasakan kepalanya berputar dengan denyutan sakit, sebuah bola voli melambung tinggi menghantam kepalanya, sampai Jaehyun terjatuh karna kurangnya keseimbangan.
pria februari itu terjatuh ke atas pasir, samar terdengar seorang pria berlari kearahnya, dan mencoba mengguncang pelan tubuhnya.
"kau masih sadar?" tanyanya, tersirat nada khawatir, namun kepalanya nyeri dengan mata memburam, bahkan Jaehyun tidak mengetahui apa apa, tiba tiba saja kepalanya terkena bola keras seperti itu.
"e-eum. kepalaku sakit" lirihnya.
"ah baiklah, aku akan bertanggung jawab atas kelalaianku tadi" tubuhnya diangkat begitu saja, Jaehyun tidak bisa berfikir apapun rasanya dia akan pingsan, pria asing itu membawanya pergi dari pesisir pantai, terdengar nafasnya memburu mungkin karna berlari kecil sambil membawa tubuhnya yang lemas.
Jaehyun merutuki diri karna ini juga kesalahannya, melamun disana.
"dia siapa?"
"nanti aku jelaskan, ku rasa dia pingsan"
sebelum benar benar pingsan, Jaehyun mendengar pembicaraan antara seorang wanita dan lelaki yang mengangkatnya.
•••
ginilah alurnya, biar klen pusing!
KAMU SEDANG MEMBACA
sexy captain 🔞 ; Nohyun
FanficMpreg aparatur negara yang menyandang jabatan captain harus merasakan kehidupan anehnya. bxb nohyun jeno jaehyun