First Date

892 73 4
                                    

Okay, check this out! Here's the new chap! Happy reading yeooopppp! Wish ya guys like it. Remember, DON'T BE SILENT READERS. PLEASE, SHOW ME WHO YOU ARE BY THE VOMMENTS. Thankyouuu.





°Louis's POV°

Coba kalian bayangkan, kalian bertemu dengan seorang pria tampan yang selalu kalian impikan dan tiba tiba saja ia mengajakmu berkencan lalu menyatakan perasaannya padamu saat itu. Kalian pasti merasa bahagia bukan main, kan? Ya, kira kira seperti itulah yang terjadi padaku saat itu. Ingin tahu? Okay, let's see.



*Flashback*



°Harry's POV°

Malam ini, malam yang indah. Ralat, aku rasa malam ini adalah malam yang luar biasa. Bintang berkerlap kerlip dan bertaburan di angkasa -menghiasi langit malam- bersama bulan yang terang benderang -menerangi dunia malam serta menemani bintang bintang di langit-. Aku berbaring menatap langit langit kamarku. Aku berpikir sejenak, Apa aku harus menyatakan perasaanku pada Louis? Ya, aku harus. Tapi aku rasa, aku tidak bisa. Ah. Ini membuatku gila. Batinku frustasi.

Akhirnya, aku putuskan untuk mengajaknya pergi dinner -atau mungkin berkencan- dan aku akan menyatakan perasaanku padanya. Aku berpenampilan sebaik mungkin yang aku bisa -menggunakan kemeja putih dengan dasi kupu kupu hitam dibalut dengan jas hitam serta skinny levi's-. Aku menggunakan parfum dengan wangi yang khas nan menyengat indra penciuman serta merapikan sedikit rambut ikalku. Kemudian aku keluar dari kamarku lalu aku berjalan menuju kamar Louis. Namun, tiba tiba saja Zayn, Niall, dan Liam datang menghampiriku.

"Hey, Bro! Kau mau kemana? Rapih sekali." Tanya Liam sambil tersenyum. "Eh? Aku- Umm-" Aku gugup dan tidak melanjutkan ucapanku. "Ohh aku tahu. Kau ingin mengajak Louis berkencan, kan?" Tambah Liam -dengan nada meledek-. Zayn dan Niall berpandangan sejenak lalu tersenyum meledekku.

Aku memutar kedua bola mataku. Ia sudah tahu rupanya. Haha. "Okay, good luck, Mate! Jika kau mencari kami, kami ada di pub Exotis -hanya nama pub samaran-. Bye, Harry!" Ucap Zayn lalu mengelus punggungku -begitupun dengan Niall dan Liam-.

"Thanks. Have fun, guys!" Ucapku sambil tersenyum dan melambaikan tanganku pada mereka. Lalu mereka berjalan menjauh dan melambaikan tangan mereka padaku.

Aku mengetuk pintu kamar Louis beberapa kali. Kemudian kenop pintunya bergerak dan nampaklah seorang pria yang begitu tampan, keren dan cute -dengan sweater abu abu dan celana piyamanya- berdiri tepat di hadapanku.

"Hey, Louis." Sapaku ramah dengan seutas senyuman manis yang kulukiskan dari sudut bibirku.

"Oh, hey, Harry. Kukira kau ikut ke pub bersama yang lainnya." Ucap Louis sambil terkekeh pelan. Aku ikut terkekeh. Ya, kau tahu, aku masih sangat muda. Bahkan, umurku lebih muda dari yang lainnya. Daripada ke pub -menurutku membosankan- lebih baik jalan jalan, bermain Nintendo DS atau PlayStation di kamar hotel selama berjam jam, atau mengerjakan hal yang lebih berguna, mungkin-. Dan kurasa Louis bukan tipe pria yang suka pergi ke pub atau club malam seperti itu.

"Oh iya, Louis, apa k- kau- mau makan malam denganku? Itupun jika kau tidak keberatan." Tanyaku gugup dengan kepala menunduk sembari memainkan jemariku -mencoba menghilangkan rasa gugup yang melanda diriku saat ini-.

"Hmm- Boleh juga. Lagipula aku juga bosan berdiam diri di kamar hotel seharian. Kalau begitu tunggu sebentar ya. Aku ganti pakaianku dulu." Ucapnya dengan sebuah senyuman lalu kembali masuk ke dalam kamarnya. Dan aku menunggunya di sebuah kursi kayu dekat pintu kamarnya.

°Louis's POV°

"Oh iya, Louis, apa k- kau- mau makan malam denganku? Itupun jika kau tidak keberatan." DEG. Seketika jantungku berdebar dengan ritme yang tidak menentu. Desiran darah dalam tubuhku mengalir dengan cepat. Nafasku tidak beraturan. Tubuhku merasa melayang ke angkasa. Nyawaku seperti tidak lagi berada di dalam tubuhku. Mungkinkah aku sudah berada di surga? Apa aku tidak salah dengar ya? Seorang Harry Styles -pria yang di gilai oleh ribuan atau mungkin jutaan wanita di seluruh dunia dan juga pria pertama aku sukai sejak pertama kali bertemu- mengajakku makan malam? Gosh. Mimpi apa aku semalam?

Black Triangle [Larry Stylinson]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang