PRINCE ADDICTION | 2 - Leonardo Xander

649 56 4
                                    

Warning ⚠️: Cerita ini mengandung kata-kata kasar, kekerasan, dan seks. Tidak dianjurkan untuk pembaca di bawah umur. Only 21+

◍◍◍

Sudah ku katakan, kalian tidak akan bisa menantang ku.

Setelah Adrian menyerahkan lokasi temannya yang lain, Arella ingin menghabiskan beberapa menit lagi untuk menyiksanya sebelum dia memasukkan kain itu ke mulut Adrian sebelum memotong penisnya seperti yang dijanjikan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Setelah Adrian menyerahkan lokasi temannya yang lain, Arella ingin menghabiskan beberapa menit lagi untuk menyiksanya sebelum dia memasukkan kain itu ke mulut Adrian sebelum memotong penisnya seperti yang dijanjikan. 

Sebenarnya melakukan hal itu sangat menjijikkan bagi Arella, tetapi Adrian pantas mendapatkannya, sungguh. Arella kemudian membuang kain dari mulut Adrian sebelum memasukkan penisnya ke dalam. (Kalau gak kuat bisa di skip ya).

Mata Adrian melebar saat dia hendak mencoba mengeluarkannya tetapi dia tidak bisa. Adrian tersedak saat Arella menggorok lehernya, pria itu pun mulai mati secara perlahan. Pemandangan ini sungguh sangat menyenangkan.

Arella mengambil ponsel dari saku, lalu menelepon seseorang yang sangat dikenalnya dan menunggu panggilan itu tersambung.

"Ya?"

Terdengar suara Paolo seperti seseorang yang sedang sekarat. Pria itu kehilangan cinta dalam hidupnya beberapa bulan yang lalu. Apa yang terjadi padanya dan Tessa sungguh tidak adil. Jujur saja Arella merasa tidak enak pada Paolo. 

Bahkan sebelum bersama Tessa, Paolo juga pernah hancur, dengan Liza.  Rupanya, wanita bekerja untuk mafia Meksiko dan juga berselingkuh. Sejak tau perselingkuhan itu, Arella merasa telah kehilangan Paolo.

Kenapa? Karena pria itu menyiksa Liza di depan Arella dengan cara yang paling buruk. Bahkan sampai sekarang Arella masih ingat dengan jelas bagaimana Paolo memotong jari wanita itu satu-satu bahkan menyimpannya.

Bagaimanapun, Paolo tidak pernah rusak seperti itu.  Liza tidak ada apa-apanya dibandingkan dengan Tessa dan Arella tahu itu.  Dia akan selalu berbicara tentang Tessa dan menunjukkan foto-fotonya, tetapi Arella tidak pernah bertemu dengannya meskipun dia berjanji akan memperkenalkan keduanya suatu hari nanti.

Namun hari itu tidak pernah datang.  Semua karena Enzo Ivano .

Arella belum melihat Paolo sejak pemakaman, dia hendak pergi ke sana untuk menemuinya. Untuk sekedar menawarkan pelukan, meskipun Paolo menolak, Arella tetap melakukannya.

Arella ingat sekali sempat melihat temannya Paolo di pemakaman, kalau tidak salah namanya Leonardo atau apalah itu. Dia adalah pemimpin Mafia dari Spanyol dan pria yang sangat seksi.

"Aku membutuhkanmu untuk mengirim beberapa orangmu ke alamat yang akan kukirimkan padamu dalam beberapa detik," jawab Arella dan menghasilkan erangan kecil dari Paolo.

"Siapa yang akan kau bunuh kali ini?"

"Aku bersumpah, dia pantas mendapatkannya." jawab Arella. 

Prince AddictionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang