PRINCE ADDICTION | 3 - Kidnap

495 42 5
                                    

Warning ⚠️: Cerita ini mengandung kata-kata kasar, kekerasan, dan seks. Tidak dianjurkan untuk pembaca di bawah umur. Only 21+

◍◍◍

Apakah aku terlihat seperti anjing bagimu?

Sambil mengerang, Arella membuka mata dan berkedip beberapa kali untuk menyesuaikan pandangannya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sambil mengerang, Arella membuka mata dan berkedip beberapa kali untuk menyesuaikan pandangannya. Dia berada di sebuah ruangan yang gelap. Kemudian dia merasakan sesuatu di pergelangan tangannya, lalu menoleh ke bawah.

Arella diikat di kursi, di ruangan yang gelap dan sendirian. Arella menggigit bibirnya gugup. Bagaikan kaset rusak, bayangan tentang kejadian malam itu terasa terulang kembali.

"Halo? Ada orang di sana?" Arella mencoba berteriak tetapi suaranya serak karena tenggorokan kering.

"Aku tidak tahu kenapa kau menculikku padahal kau bisa saja memintaku ikut denganmu. Aku akan melakukannya dengan sukarela. Lagipula hidupku payah."

Arella tidak mendapat balasan. Hanya ada keheningan saja.

Arella menatap tali di sekitar pergelangan tangannya dan mencoba untuk menyingkirkannya dengan giginya dengan menekuk kepala ke depan tetapi itu tidak mungkin. Arella mengeluarkan erangan frustrasi.

Ruangan ini benar-benar sunyi hanya ada suara hembusan nafas Arella saja yang terdengar. Bahkan tidak ada tanda-tanda seseorang yang ingin masuk ke ruangan ini, atau menjawab apa yang Arella katakan tadi.

Arella menghela nafas, dia heran bagaimana bisa seseorang membiarkan Korban culikannya sendirian di ruangan ini tanpa pengawasan sama sekali. Sepertinya orang itu memang benar-benar bodoh.

Arella bersantai di kursi dan menunggu seseorang berjalan melewati pintu di depannya. Bagaimana jika orang itu mengetahui siapa dia sebenarnya? Bagaimana jika seseorang itu adalah musuh dari Allesio atau Rafael yang ingin balas dendam melalui dirinya?

Arella menggigit bibirnya, mengusir pikiran itu saat ini dia mencoba mengabaikan jantungnya yang berdetak sangat cepat. Dia mencoba untuk menenangkan dirinya, tidak ingin mengalami serangan panik yang menakutkan di wilayah musuh, itu akan memalukan.

Siapa pun yang menculiknya jelas tidak tahu dengan siapa dia bermain-main.

Arella tidak tahu sudah berapa lama dia terkurung dan terikat di sini, tetapi dia dapat mengatakan bahwa ini sudah lebih dari dua jam.

"Hidup ini--" Arella berhenti, "-lucu sekali!" dia mengerang sebelum menghela nafas.

Saat itu, pintu di depannya didorong dan terbuka lebar, membiarkan cahaya masuk ke dalam ruangan. Namun, Arella tidak bisa melihat wajah orang yang masuk. Dia hanya bisa melihat silhouette yang terbentuk akibat membelakangi cahaya. Yang pasti orang yang masuk itu adalah seorang pria bertubuh tinggi.

Pria itu menutup pintu, lalu berjalan ke arah Arella. Ruangan menjadi gelap kembali. Satu-satunya hal yang bisa dilihat Arella adalah matanya yang resah yang agak bersinar dalam gelap. Mereka sangat familiar namun Arella tidak bisa melihat pria itu dengan jelas.

Prince AddictionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang