PRINCE ADDICTION| 7 - Date?

234 12 0
                                    

Warning ⚠️: Cerita ini mengandung kata-kata kasar, kekerasan, dan seks. Tidak dianjurkan untuk pembaca di bawah umur. Only 21+

◍◍◍

Semua orang yang ada di ruangan ini begitu terkejut mendengar ucapan Leonardo

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Semua orang yang ada di ruangan ini begitu terkejut mendengar ucapan Leonardo. Bagaimanapun apa yang dikatakannya ada benarnya juga. Verra harusnya paham dengan duka yang masih membekas, jadi sebaiknya dia tidak usah membahas tentang kematian Tessa.

"Leon benar." dukung Azalea sambil menatap Verra. "Jika ingin merendahkannya, jangan lakukan itu di depan kami."

"Aku tidak peduli jika kau ibuku, tapi menghina orang yang sudah meninggal itu sangat kejam." tambah Paolo.

Seperti itukah cara mereka berbicara dengan ibu mereka? Wanita yang sudah membesarkan dan merawat mereka. Arella hanya bisa menggelengkan kepalanya heran.

Seluruh ruangan mendadak menjadi sunyi. Tidak ada obrolan diantara mereka, hanya terdengar suara tv yang menyala didepan. Tiba-tiba Arella merasakan sesuatu menekan sisi kepalanya.

"Jangan bergerak atau aku akan menarik pelatuknya."

"Baiklah." gumam Arella, dia menyesali idenya untuk tinggal di sini.

Seharusnya Arella pergi ketika dia mendapat kesempatan tadi. Bravo, Arella, sekarang kamu akan mati. Mati, dengan kepala tertembak? Itu seperti cara mati yang paling sederhana dan paling membosankan.

"Boss!" Pria yang menodongkan pistol ke kepala Arella berteriak dari lantai bawah membuat semua orang yang berada di atas melihat ke bawah , sehingga melihat Arella yang sedang bersembunyi.

"Saya menemukan wanita ini. Saya tidak tau bagaimana dia masuk tapi ya, saya menangkapnya."

"Apa yang kau lakukan di sini?" Leonardo menyipitkan matanya saat dia menatap Arella.

Paolo yang berdiri diantara mereka juga terkejut melihat Arella. Dia kira wanita itu sudah pergi, namun ternyata dia malah bersembunyi. Shit!

"Siapa dia?" tanya Azalea, matanya beralih dari Arella ke Leonardo kemudian ke Paolo dengan bingung. "Bagaimana kalian berdua mengenalnya?"

"Sialan—" Paolo mengerang melihat pria menodongkan senjata pada Arella."lepaskan dia dan pergi dari sini, sialan!"

Pria itu langsung melepaskan Arella dan dia berjalan keluar. Jujur saja Arella sangat malu sekali karena tertangkap basah menguping pembicaraan mereka. Tapi biarlah untuk kali ini muka tembok saja.

"Kemari, Arella." panggil Paolo.

Arella berjalan menaiki tangga, tidak peduli semua mata tertuju padanya. Dia tidak peduli. Mereka bisa menatap semua yang mereka inginkan. Tatapan Leonardo yang membuat Arella merasa sadar diri karena suatu alasan. Entah bagaimana, dia berhasil tampil sempurna setiap kali Arella melihatnya.

Prince AddictionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang