PRINCE ADDICTION| 9 - MISSION?

120 5 1
                                        

Warning ⚠️: Cerita ini mengandung kata-kata kasar, kekerasan, dan seks. Tidak dianjurkan untuk pembaca di bawah umur. Only 21+

"Tunggu, bagaimana kalian berdua saling kenal?" tanya Carissa, matanya beralih dari Arella dan Leonardo

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Tunggu, bagaimana kalian berdua saling kenal?" tanya Carissa, matanya beralih dari Arella dan Leonardo. Begitu pula dengan Rafael.

"Kalian saling mengenal?" tanya Rafael bingung.

"Kami bertemu tempo hari. Itu tidak penting," jawab Arella mencoba mencairkan suasana sedangkan Leonardo mengerutkan alisnya bingung.

"Bagaimana kabarmu?" Arella bertanya dengan senyum yang membuat matanya sedikit melebar.

"Baik. Bagaimana dengan dirimu?"

"Sangat baik." jawab Arella, masih tersenyum padanya sambil melirik Carissa yang tampak senang dengan tingkah Arella.

"So, karena kalian sudah saling kenal aku jadi tidak perlu memperkenalkan Arella, adik ku."

"Adikmu?" tanya Leonardo dan langsung mendapat anggukan dari Rafael.

Leonardo berdeham, matanya menatap Arella dengan kecurigaan. "Menarik."

"Jadi , ... uh-" Rafael berhenti, dia tampak ragu untuk bertanya tetapi tetap melakukannya. "Bagaimana dengan kesepakatannya?"

Kesepakatan apa?

"Datanglah ke kantorku besok kalau kau memang berkenan dan kita lihat saja nanti," jawab Leonardo yang membuatnya tersenyum lagi entah karena apa.

"Aku akan mengabari mu nanti."

Rafael dan Leonardo memutuskan untuk pergi untuk membahas hal yang hanya bisa dibicarakan sesama lelaki saja. Ya, apalagi kalau bukan tentang bisnis. Tapi sebelum pergi dia melirik ke arah Arella sekilas lalu menarik sudut bibirnya ke atas.

Arella jadi was-was kalau meninggalkan Rafael bersama pria itu. Belum lagi di tempat ini juga ada Allesio. Bagaimana kalau pria itu berencana membongkar identitas yang selama ini dia tutupi? Pikirannya benar-benar buntu.

"Oh My Godd, dia terlihat sangat seksi!" puji Carissa membuat telinga Arella sakit ketika mendengarnya.

"Excuse me?" Arella menoleh ke arah Carissa memastikan kalau mata wanita itu masih berfungsi.

"Aku tidak percaya kalau kau bisa bertemu dengan pria sepertinya? Katakan padaku, bagaimana kalian bertemu?"

Kalau diingat-ingat, pertemuan keduanya terbilang tragis, karena pria itu dengan seenaknya menculiknya dan mengurungnya. Tapi tidak mungkin kan kalau Arella mengatakan hal itu kepada Carissa. Mengingat wanita itu tidak bisa menyimpan rahasia.

"Aku bertemunya di klub balap milik Paolo." jawab Arella yang matanya terlihat sedang mencari keberadaan pria bernama Leonardo itu.

"Benarkah?"

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Apr 11, 2024 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Prince AddictionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang