PRINCE ADDICTION | 1 - Arella Xaviera

884 57 8
                                    

Warning ⚠️: Cerita ini mengandung kata-kata kasar, kekerasan, dan seks. Tidak dianjurkan untuk pembaca di bawah umur. Only 21+

◍◍◍

Hidup selalu memperlakukan Arella seperti boneka kain, melemparkannya ke sana-sini

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.




Hidup selalu memperlakukan Arella seperti boneka kain, melemparkannya ke sana-sini. Namun, seluruh hidupnya yang kacau berubah ketika Paolo Romano datang mengetuk pintu mansion pada malam jumat. Dia sangat blak-blakan dengan berita yang harus Paolo berikan kepada Arella dan dia menghargai berita itu.

Bagaimanapun, itu cerita untuk hari lain. Untuk saat ini, biarkan Arella fokus pada targetnya yang akan memasuki klub bernama 'Always Midnight' nama yang lucu dan bodoh pada saat yang bersamaan.

Target Arella adalah seorang pria berambut pirang dengan mata cokelat yang tingginya sekitar lima kaki dan memiliki setelan biru tua dengan dasi juga. Setelah merapikan rambut coklatnya, Arella meluruskan gaun merah pendek strapless yang dikenakannya dan mengoleskan lipstik ke bibirnya.

 Setelah merapikan rambut coklatnya, Arella meluruskan gaun merah pendek strapless yang dikenakannya dan mengoleskan lipstik ke bibirnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Musik keras memenuhi telinga Arella. Matanya berkedip dari orang ke orang di dalam tempat itu, masing-masing menari—lebih seperti saling bergesekan. Beberapa bermesraan di sudut, tidak peduli di mana mereka berada.

Matanya mengamati sebuah tempat, mencari rambut pirang yang familiar. Arella melihatnya duduk di bar dengan punggung menghadap kearahnya dan sikunya bertumpu di atas meja. Arella menelan ludahnya, lalu berjalan ke arah pria itu, dia bahkan sampai mendorong orang-orang yang menganggu jalannya.

"Sayang," bisik Arella menggoda, menjatuhkan dirinya ke kursi di sebelah seorang pria.

Kepalanya tersentak ke arah Arella dan dia menyeringai kecil pada wanita itu, matanya menyapu dari atas ke bawah membuat Arella harus melawan keinginan melayangkan tangannya ke wajah pria itu.

"Yah, halo sayang," pria itu menjilat bibirnya, "kau di sini sendirian?"

"Apakah kau melihat seseorang di sini bersamaku?" tanya Arella dengan lalu dia langsung mengoreksi ucapannya, supaya pria itu tidak merasa tersinggung, "Maksudku, tentu saja. Aku di sini sendirian."

Prince AddictionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang