PRINCE ADDICTION| 6 - Unexpected Guest

272 15 2
                                    

Warning ⚠️: Cerita ini mengandung kata-kata kasar, kekerasan, dan seks. Tidak dianjurkan untuk pembaca di bawah umur. Only 21+

◍◍◍

Paolo datang menjemput Arella di taman dekat mansion agar tidak menimbulkan kecurigaan pada Rafael dan Zella

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Paolo datang menjemput Arella di taman dekat mansion agar tidak menimbulkan kecurigaan pada Rafael dan Zella. Paolo mengendarai mobil dalam diam sementara Arella sedang memikirkan cara bagaimana menyiksa Enzo. Pria yang membuat kisah percintaan Paolo berantakan. Arella sudah tidak sabar untuk bertemu pria itu.

Sudah tepat satu minggu sejak terakhir kali Arella bertemu atau berbicara dengan Leonardo; terakhir kali berada di klub Barcelona. Bohong jika Arella mengatakan bahwa dia tidak memikirkan pria itu terus-menerus sejak saat itu. Dia seperti terukir di pikiran Arella.

Leonardo sebenarnya pria yang menyenangkan.

Perjalanan ke rumah Paolo memakan waktu sekitar dua puluh menit. Dia menghentikan mobilnya dan keduanya langsung keluar. Paolo menyuruh Arella untuk masuk melalui pintu belakang hanya untuk memastikan tidak ada orang di dalam yang bisa melihatnya.

"Orang kita ada di ruang bawah tanah." ucap Paolo, menutup pintu utama di belakangnya. "Hei, lakukan yang terburuk, oke? Aku ingin keparat itu berteriak."

"Tentu saja. Itulah yang aku rencanakan." jawab Arella lalu berjalan menuju ruang bawah tanah dengan Paolo mengikutinya dari belakang.

Dia mengeluarkan satu set kunci dari sakunya dan membuka pintu logam, memperlihatkan seorang pria dirantai dengan beberapa bekas luka, darah di sekujur tubuhnya. Arella tersedak saat melihat Enzo yang sudah berantakan.

"Sungguh menyedihkan." ucap Arella dengan nada mengejek, lalu berjalan menuju Enzo, keparat itu.

Matanya yang tertutup tersentak terbuka dan Enzo menatap Arella dengan bingung. "S-siapa k-kau? Apa yang kau lakukan di sini?"

"Aku akan menyiksamu hari ini." Arella menyeringai penuh semangat pada Enzo.

"Apa aku sekarang karung tinju semua orang?"

"Sepertinya." Arella mengangkat bahu, melirik Paolo yang bersandar di dinding dengan tangan bersilang dan ekspresi dingin tanpa emosi di wajahnya saat dia menatap pria yang bertanggung jawab atas penderitaannya.

" Arella mengangkat bahu, melirik Paolo yang bersandar di dinding dengan tangan bersilang dan ekspresi dingin tanpa emosi di wajahnya saat dia menatap pria yang bertanggung jawab atas penderitaannya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Prince AddictionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang