PRINCE ADDICTION| 5 - Lose

388 24 7
                                    

Warning ⚠️: Cerita ini mengandung kata-kata kasar, kekerasan, dan seks. Tidak dianjurkan untuk pembaca di bawah umur. Only 21+

◍◍◍

Kau masih kalah, jadi akui saja itu.

Sudah tepat satu minggu sejak kejadian dimana secara tidak sengaja Arella diculik oleh Leonardo, pria itu juga sudah mengetahui bahwa Paolo dan Arella adalah saudara kandung

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sudah tepat satu minggu sejak kejadian dimana secara tidak sengaja Arella diculik oleh Leonardo, pria itu juga sudah mengetahui bahwa Paolo dan Arella adalah saudara kandung.

Setelah itu, Leonardo mengajukan banyak pertanyaan kepada keduanya yang tentunya tidak di jawab dengan benar. Berdebat dengan Leonardo itu lucu, Arella akui itu. Yah, bagaimanapun, setelah itu, Paolo mengantar Arella kembali ke Barcelona dan dia menghabiskan satu jam penuh di bathub.

Arella memutuskan untuk ke Barcelona karena dia ingin liburan dan mengunjungi salah satu temannya yang kebetulan tinggal di sini. Sudah lama sekali mereka tidak berjumpa.

Saat ini Arella sedang dalam perjalanan ke arena balap. Balapan adalah pelariannya dari kenyataan, tapi untuk saat ini dia pergi ke sana bukan untuk balapan. Arella hanya membutuhkan pekerjaan atau sesuatu untuk membuatnya sibuk untuk sementara waktu.

Arella- memarkir mobil porsche hitam miliknya di tempat parkir khusus tamu VVIP saja. Dia masuk ke dalam bar dengan harapan menemukan dua orang yang sedang di cari. Klub ini sangat ramai seperti biasanya, di tempat ini banyak orang penting melakukan tindak ilegal dengan bebas.

Arella tersenyum saat melihat pria yang dikenalnya.

"Hai Ed." Pria itu mengangkat kepalanya dari teleponnya dan memberi Arella senyum ramah. "Apa kau punya pekerjaan untukku?"

"Sebuah pekerjaan?" Edward mengulangi, "Mengapa tidak balapan?"

"Aku sedang tidak mood untuk balapan hari ini." ucap Arella lalu mendapatkan seringai dari Edward.

"Tumben sekali, biasanya kalau ke sini kau selalu balapan."

"Jadi kau ada pekerjaan tidak?" Arella duduk di salah satu meja, "kepalaku sakit sekali."

Edward berdiri di belakang Arella lalu melepaskan ikat rambutnya, membiarkan rambut wanita itu terurai. Dia kemudian mengusap rambut coklat panjang Arella yang lembut. "Better?"

"Thanks, Edy." Arella menyeringai.

"Jangan panggil aku seperti itu. Jika Bella mendengarmu, dia akan mulai memanggilku juga. Itu membuatku merasa seperti anak kecil atau apa-"

"-Memanggilmu apa?" Bell bertanya, memotong ucapan Edward saat dia berjalan ke arah Keduanya.

"Tidak ada apa-apa." Edward dengan cepat mengatakannya dari belakang Arella.

Bella menyipitkan matanya curiga, namun begitu melihat Arella dia langsung tersenyum. "Senang bertemu denganmu lagi, Arella."

"Bagaimana kabarmu?" tanya Arella kepada Bella sambil tersenyum.

Prince AddictionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang