بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ
.
.
.Apakah hari ini sudah shalat wajib?
Sudah baca Alquran?
Don't forget Al-KahfiKalau sudah alhamdulillah
Yuk baca prolog cerita ini...
.
.
.
."Tahu tidak, yang terlihat kecil padahal sebenarnya besar?"
"Apa?"
"Dosa kamu."
Astagfirullahaladzim. Cuma konten secuil di sosial media tapi mampu membuat mentalku terpental jauh sampai ujung benua.
Pikiranku langsung tertuju pada salat yang jika ditinggalkan dosanya sangat besar tapi selalu dipandang kecil oleh manusia. Aku tadi sudah salat Subuh belum, ya?
Kemudian teringat lagi bahwa aku sedang kedatangan tamu.
Bisa-bisanya aku lupa.
Beginilah aku, suka panik sendiri kalau merasa belum salat. Makanya suka heran melihat orang lain yang santai saja meninggalkan kewajibannya sebagai seorang hamba.
"Hidupku adalah cerminan dari shalatku."
Sebuah nasihat yang selamanya akan kupegang kapan pun dan di mana pun aku berada.
"Apa yang berharga dari agamamu jika shalatmu saja tidak berharga bagimu? Padahal pertanyaan pertama yang akan dipertanyakan kepadamu pada hari kiamat adalah tentang shalat.
"Dan barang siapa terbiasa menunda sholat, ia harus tertunda dalam segala urusan di kehidupannya. Entah itu tentang menikah, pekerjaan, keturunan, kesehatan, petunjuk, kemapanan, dan lainnya.
"Seperti apa kamu memperbaiki shalatmu, maka seperti itulah Allah akan memperbaiki hidupmu."
Jika perkataan Al Imam Hasan albashri Rahimahulla tersebut sudah tertanam dalam jiwa, maka kamu akan berusaha semaksimal mungkin mengerjakan salat lima waktu lantaran kamu yakin salat adalah tiang agama, yang akan mempermudah jalanmu di akhirat maupun dunia.
Perjalanan yang jauh atau badan yang kurang sehat tidak membuat hamba-Nya harus meninggalkan salat. Tidak ada air untuk berwudu masih ada tayamum. Salat bisa sambil duduk atau berbaring. Bahkan ada aturan jamak dan qashar.
Sesempurna itu Islam dalam mengatur semuanya agar tidak memberatkan penganutnya. Makanya betapa tidak bersyukurnya manusia jika masih berani meninggalkan rukun Islam yang ke dua.
KAMU SEDANG MEMBACA
Di Waktu Duha (SUDAH TERBIT)
General FictionTERSEDIA DI TBO & GRAMEDIA "Jika orang lain menyukai senja, maka aku lebih menyukai Duha. Yang waktunya tertera dalam Alquran. Ad-dhuha yang artinya 'Demi waktu Duha'." Rezeki Allah ternyata seluas lautan dunia. Bukan hanya sekadar harta dan takhta...