ft. 정재현; jung jaehyun & 손승완; son seungwan ❩❩
sebuah janji pada bulan desember mewakili segalanya, perlahan menumbuhkan rasa cinta yang entah atas dasar apa. harapanku pada musim dingin kali ini hanya satu, genggam tanganku
Michael menatap sekilas Bundanya yang tengah sibuk berbincang dengan langit malam jauh didepannya dengan seperangkat alat menenun. Raut wajahnya tak lagi berbicara apapun, hanya sesuatu yang datar tanpa makna. Michael menghembuskan nafasnya, terkadang hal ini membuat hati itu sakit, namun sepahit apapun kenyataan, bukankah harus tetap diterima?
la mengendap-endap, berjalan se-lembut mungkin menuju kamarnya-berusaha agar Nyonya Beatrice tidak menyadari kehadiran Michael-dan menutup pintu itu sangat hati-hati
Sejak dulu kamar Michael tetap sama. Cat warna cokelat yang tua, dan wangi khas tahun 90-an membuatnya kembali mengingat banyak hal. Jam dinding terus berdetik hingga jarum paling pendek menunjuk angka 4, tidak ada yang mengantuk hari ini, mereka sudah menyambut pagi tanpa mereka sadari.
Fotonya dengan seorang wanita berambut ikal itu tetap terpasang di dinding, keduanya tersenyum ceria seolah semuanya akan tetap baik-baik saja. Mata Michael berputar sekali lagi, ia akan menurunkan foto itu dan menyimpannya rapat rapat.
Tangannya perlahan meraih ujung-ujung bingkai foto itu dan menariknya adar tak lagi tertaut dengan dinding kamarnya. Michael berpikir sekali lagi. Foto ini sudah berusia 3 tahun lamanya, diambil tepat saat pesta ulang tahun Michael—terbukti dengan coretan krim kue yang ada di pipi kanannya.
Saat itu, musik klasik favoritnya mengalun, bergelayut di sekeliling ruangan, dihiasi dengan bincang para tamu yang tak juga banyak. Potongan-potongan kue itu tersebar di seluruh meja yang ada, pesta sederhana di rumah Michael sudah dimulai.
Keduanya saling menatap, tak ayal, Michael perlahan menarik tangan Amber untuk menyingkir dari keramaian yang ada. Mereka berdua berdiri di halaman belakang rumahnya yang diterangi oleh lampu taman oranye yang remang.
Amber mengusap lengannya kedinginan. Ia tidak menyangka perbedaan suhu yang lumayan jauh itu membuatnya sedikit kesusahan untuk beradaptasi.
"Kenapa kau mengenakan baju itu?" Michael terkekeh melirik dress merah muda panjang dengan lengan pendek yang kekasihnya pakai. Pandangannya sedikit teralihkan oleh wajah cantik yang selalu Michael tatap. Cepolan rambut blonde dan wajah dengan polesan riasan tipis membuat Michael ingin menciumi pipi Amber terus-terusan.
"Memangnya salah, ya? ahahah, aku suka pakaian ini, tapi disini agak dingin. Masuk, yuk?" sela Amber tanpa membalas lirikkan kekasihnya.
Amber mengangkat kepalanya saat sebuah kardigan rajut milik Michael menutupi seluruh lengannya. Karena merasa kebingungan, Amber langsung bertanya, "Ada apa?"
"Pergerakanmu terbaca, sayang,"
Amber tersenyum, nyaris terkekeh seperti orang gila kala Michael memanggilnya demikian. Dengan semburat merah yang menghiasi pipi perempuan itu, amber memberanikan diri untuk berucap, "Thank you,"
Taman di rumah ini selalu terasa nyaman. Rerumputan yang membentang itu adalah favorit Amber. Sedangkan kolam ikan koi kecil milik nyonya Beatrice itu terus memberi efek suara air yang menenangkan. Ah, dan jangan lupakan koleksi tanaman yang Michael tanam di pot-pot itu semakin bertambah setiap harinya.
Taman ini sederhana, tetapi tetaplah menyimpan cerita.
"Kau menanam lebih banyak tanaman, rupanya. Satu minggu tidak berkunjung, cukup membuatku terkejut dengan keramaian disini," Yang Amber maksud adalah tanaman Michael. "Kau tidak berniat menanam satu bunga disini? kurasa tamanmu terlihat terlalu hijau,"
"Aku akan memilih beberapa anggrek lusa. Kau mau ikut? kita juga bisa menanamnya bersama," tawar Michael tersenyum pada Amber.
"Tentu! Aku sangat menyukai anggrek,"
Reaksi Amber cukup membuat Michael gemas. Sayangnya, kepala Amber ikut terlibat. Michael mengusapnya lembut, seperti enggan merusak model yang sangat ia sukai.
"Untungnya malam ini cerah, ya," ia mendudukkan diri di tanah, diikuti oleh Amber disampingnya. Kini keduanya terpesona dengan langit yang membentang luas tanpa tiang itu. Bintang-bintang bertaburan dengan menawan, mata Amber berbinar, rasanya jarang malam seindah ini ia temui.
"Bintang jatuh, ya?!" Amber nyaris memekik. Michael terkejut, tetapi ia hanya tersenyum, "Iya, kau benar,"
Amber tersenyum sambil menyatukan kedua telapak tangannya, "Aku harap kita berdua bisa terus hidup bersama," pintanya.
Michael kembali tersenyum gemas, rasanya sangat tumpah ruah, sampai yang ia bisa lakukan hanyalah menarik Amber kedalam pelukannya. "Masih kedinginan? ingin masuk?" rupanya, Amber menggeleng dan membalas pelukan Michael.
"Kau hangat ... "
Rupanya, kalimat itu pun mengundang degup yang tak beraturan dari Michael.
"Aku ingin kita seperti ini saja selamanya. Aku ingin merasakanmu, aku ingin memelukmu, dan mengulanginya setiap saat. Aku mencintaimu,"
Sang Adam menyembunyikan senyuman lebar dengan lesung pipi yang mengiasi diatas kepala Amber. Tangannya masih saja sibuk mengusap punggung wanita yang sangat dikasihinya.
"Aku juga. Aku juga sangat amat mencintaimu, tuan puteri,"
Setelah kecupan singkat itu Michael layangkan, keduanya terdiam. Bernafas dengan sebagaimana mestinya, dengan kehangatan yang terus menyelimuti.
Michael bermimpi tentang bagaimana cara Amber mencintainya sampai hatinya terasa penuh, tentang cara Amber mengubahnya setiap hari, dan bagaimana tentang Amber yang menulis bait bait puisi indah didalam kepalanya.
Kemudian ...
Kaca yang ada didalam bingkai itu pecah, melukai kaki Michael. Pegangannya terlepas begitu saja dari tangannya. Michael memang ingin membuangnya, tetapi Michael tidak berencana melukai kakinya sendiri.
Apalagi sampai berdarah-darah seperti ini ... ah.
Michael menunduk untuk mengambil foto mereka, dan, "Sialan," pecahan kaca itu membuat tangan Michael terluka. "Aku harus berhati-hati. Ahh, apa yang sudah aku lakukan?"
Michael hanya ingin menyimpan bingkai fotonya, namun kakinya malah terluka. Michael hanya ingin merobek fotonya, tetapi tangannya berdarah tanpa diminta.
Kala Michael berusaha melupakkan Amber, maka semakin terluka pula ia.
. . . .
hi ol, dasha kembali dengan kepala yang penuh dengan asap dan chapter baru. kira kira sptie ini:
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
AKU DITERIMA DI SMANSA HEHSHAHHZHAHSHAH SENENG BANGEEETT. kemarin habis selesai tes ternyata aku sibuk banget bolak balik smp - sma ngurus ini itu hamdeh, jadi tyda sempat apdet wlau sbtulnya sgt ingin apdet 😌😌