04

68 8 3
                                    

"Yang bener. Kalian bisa plank ga sih?!"

"Alex diangkat badannya"

"Rhatan siapa yang nyuruh kamu tiduran?"

"Nah bagus Zefan pertahankan posisi nya"

Sahut-sahutan terdengar suara Aldrian mengawasi dan mengatur, memerintahkan Rhatan Alex dan Zefan untuk melakukan plank selama 10 menit.

Gila author plank 1 menit aja rasanya udh kek mau pindah ke dunia lain°•°

Eh ok lanjuut..

Mereka sekarang masih di atas rooftop.

Setelah adegan keciduk tadi, Aldrian langsung menghukum semua nya ditempat. Khawatir mereka akan kabur lagi jika tidak segera diberi hukuman.

"P-pakk gg-gakuat hhaaahh"

Alex menjatuhkan badannya, ia sudah tidak kuat lagi, padahal baru 2 menit berlalu

"Lemah"

Cetus Aldrian lalu memukul pelan kaki Alex dengan penggaris kayu yang selalu ia genggam

"Cepet angkat lagi atau mau saya tambahin jadi setengah jam?"

"Anjirr perut saya sakit pak, baru di isi air udah disuruh beginian aja"

Ucap Alex masih dengan merebahkan dirinya di lantai rooftop itu

"Siapa?"

"Saya pak, suer ga bohong ini sakit beneran"

Balasnya lagi, kini dua jarinya diangkat membentuk huruf V

"Yang nanya"

Sambung Aldrian sambil berlalu meninggalkan Alex

"Bangsat"

"Pffftthh.. hadeeh udahhh elah gampang plank doang"

Ucap Zefan menahan tawa. Ia dari tadi masih bisa bertahan, walaupun tangan dan mukanya kini sudah mulai berkeringat

"Tai lo!"

"Alex. beneran mau saya tambahin?"

"Ehh nggak pak"

Mendengar ancaman Aldrian dari jauh, ia segera mengambil posisi lagi.

Bisa dikatakan fisik Alex sangat lemah karena ia jarang melakukan work out. Work out aja jarang apalagi nge-gym, berbeda dengan Zefan yang hampir setiap hari pergi ke gym.

Sedangkan Rhatan?

Kalian bisa simpulkan sendiri

Dia sedang menahan sekuat tenaga agar bisa bertahan dalam posisi itu selama 10 menit.

Di tambah lagi dia terlihat kesusahan menjawab pertanyaan dari Aldrian karena masih berusaha mengatur nafas

"Kemana tadi kamu. bukannya sudah saya bilang setelah makan temui saya?"

"Bukan urusan bapak"

"Lah memang bukan urusan saya"

"Yaudah ngapain nanya"

"Tapi kamu berurusan sama saya"

"Saya juga ga mau berurusan sama bapak"

"Apalagi saya"

"Argh shit! bisa ga sih nanti aja ngajak ngobrol nya? Susah gua mau ngatur napasnya!!"

Aldrian hanya menanggapi kata-kata Rhatan dengan smirk tipis, lalu melangkah pergi ke tepi rooftop, melihat siswa kelas 12 IPS 3 yang tadi ia hukum, sekarang sudah berangsur masuk ke dalam kelas. Walaupun masih ada beberapa yang berlari ke arah kantin.

THE TROUBLE MAKERTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang