12

46.5K 4.1K 617
                                    

Davin meregangkan otot-otot badannya setelah merasa pegal duduk terlalu lama di meja kerjanya. Sejak pulang dari kantor, Davin melanjutkan pekerjaannya di rumah, bahkan sebelum dia mandi membersihkan badan.

Sekarang sudah pukul sebelas malam dan Zeano belum juga pulang, membuat suasana terasa sepi. Beberapa hari selalu ditemani Zeano yang sangat cerewet , membuat Davin jadi terbiasa dengan suasana ramai. Padahal dulu saat Davin tinggal sendirian, Davin sudah terbiasa dengan sepi. Hidupnya hanya dilalui untuk bekerja dan bekerja.

Bekerja siang, malam lembur dan tidur setelahnya. Selalu begitu yang Davin lakukan setiap harinya. Sampai akhirnya Davin membawa Zeano ke rumahnya. Sosok remaja yang sangat cerewet, judes dan galak. Selalu marah marah pada Davin, berbicara dengan nada tinggi, mengumpatinya. Namun entah kenapa Davin mulai terbiasa dengan itu. Dan sekarang, tidak adanya Zeano baru beberapa jam saja sudah membuat Davin merasa kesepian.

Davin mengecek ponselnya, membuka room chat Zeano yang sudah menunjukkan tanda centang biru yang artinya pesannya sudah dibaca oleh Zeano. Tetapi tidak ada balasan dari Zeano dan Zeano belum juga pulang. Davin pun mencoba menghubungi Zeano namun tidak dijawab.

Merasa gelisah kepikiran Zeano, Davin pun turun ke bawah untuk bertanya kepada salah satu pelayannya.

"Zeano belum pulang?" tanya Davin.

"Belum, Tuan."

Tak menjawab lagi, Davin kembali ke kamar dan mandi untuk membersihkan diri. Dia bahkan belum makan malam karena tidak ada teman makan.

Manja, huh? Biasanya juga sendirian.

*****

Sementara itu di tengah jalan, Zeano mengendarai motornya sambil ketar ketir kepikiran Davin. Zeano takut Davin marah dan akan mengamuk nya, tapi entah kenapa Zeano justru memilih kembali ke rumah Davin daripada kabur untuk menghindari Davin. Zeano bingung.

Beberapa menit kemudian, Zeano sampai di rumah Davin. Para bodyguard dan satpam yang menjaga rumah Davin terlihat sedang berjaga. Melihat kedatangan Zeano, mereka semua menunduk hormat seolah-olah Zeano adalah majikannya setelah Davin.

Tanpa memedulikan mereka, Davin pun menyelonong masuk setelah memarkirkan motornya.

"Davin udah tidur?" tanya Zeano pada salah satu pelayan.

"Belum, Tuan. Beliau baru saja menanyakan Anda," jawab sang pelayan yang langsung membuat Zeano panik.

Matilah!

Zeano pun pergi menuju kamar sambil menahan rasa takut. Begitu sampai di depan pintu kamar Davin, Zeano berhenti sebentar untuk menguping aktivitas di dalam. Mungkin saja Davin tiba-tiba ketiduran atau pingsan atau lebih bagus lagi mati. Dengan begitu Zeano akan selamat hingga seterusnya tanpa Davin.

"Semoga udah tidur, semoga udah tidur," Rapal Zeano sambil membuka pintu kamarnya.

Kosong. Tidak ada Davin di kamarnya, tapi suara gemericik air terdengar menandakan Davin sedang ada di kamar mandi. Zeano sedikit heran karena Davin mandi selarut ini, kemudian melihat meja kerja Davin terlihat belum rapi. Ada beberapa berkas dan laptop yang menyala. Zeano yakin Davin habis lembur kerja seperti katanya di pesan tadi.

Dengan cepat Zeano melepaskan atribut sekolahnya dan segera membuka lemari untuk mencari baju tidur. Zeano harus cepat cepat ganti baju dan terjun ke tempat tidur lalu pura-pura tidur karena kelelahan sebelum Davin keluar dari kamar mandi.

Namun baru saja Zeano membuka seragam, dan sedang memilah baju di dalam lemari, tiba-tiba Davin sudah ada di belakangnya dengan mengenakan handuk kimono memperlihatkan Davin yang sedikit basah habis mandi. Zeano yang terkejut pun langsung mendesak ke lemari seolah ingin menghindari Davin.

Mr. Posesive & Badboy || Open PO  Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang