Mr. Posesive & Badboy || Open PO

31🔞

Absen 🍌🍆🥒🍑💦

Mulai sekarang, hubungan Zeano dan Davin mungkin akan kembali seperti semula dulu saat mereka baru pertama bertemu. Davin akui perasaannya sudah berbeda, tapi ia akan mencoba menuruti keinginan Zeano untuk bebas sekarang, meskipun ia masih tetap mengawasi di belakang.

Sejak hari itu, Davin benar benar tidak memedulikan Zeano. Hubungan mereka juga jadi renggang. Mereka jadi seperti orang asing yang tinggal satu atap. Tegur sapa jarang, makan bersama jarang, semuanya dilakukan masing-masing. Davin tak acuh, begitu pula Zeano yang seperti santai santai saja menjalani hari harinya tanpa rasa bersalah.

Mereka sibuk masing-masing. Davin sibuk bekerja, Zeano sibuk dengan kebebasannya. Sekolah, ngeluyur, pulang malam bahkan tidak pulang, dan begitu seterusnya tanpa memikirkan Davin. Baik, Davin masih mencoba bersabar kali ini. Lagipula setiap aktivitas Zeano juga Davin tau karena mendapat laporan dari bodyguard nya yang mengawasi. Dan sejauh ini yang dilakukan Zeano hanya sekolah, bolos, nongkrong di basecamp, balapan seperti dulu dan begitu terus. Davin pikir itu masih wajar, meskipun diam diam dia khawatir juga.

Sebenarnya Davin bisa saja jika ingin berbuat tega dengan Zeano. Zeano bisa seenaknya kepada Davin, seharusnya Davin juga bisa seenaknya. Datang kepada Zeano ketika dia butuh, memakai tubuh Zeano untuk dinikmati sebagai pelampiasan stressnya, karena pada dasarnya itulah tugas Zeano saat Davin membeli Zeano. Tapi sekali lagi, perasaan Davin yang sudah berubah menjadi perasaan cinta yang tulus, membuat Davin tidak sampai hati memperlakukan Zeano serendah itu di bawahnya. Davin lebih memilih sabar dan menahan dirinya untuk tidak menyakiti Zeano.

Setulus itu Davin ketika sudah mencintai, tapi kenapa Zeano tidak bisa melihat ketulusannya.

Hari ini Davin lembur. Pekerjaan yang biasa dia kerjakan di rumah kini dikerjakan di kantor.

Selama beberapa hari berlalu ia jalani dengan saling mengabaikan satu sama lain, membuat Davin benar benar stres. Ia memilih tidak melihat Zeano daripada ia harus merasakan kesal dan sakit disaat bersamaan ketika melihat tingkah Zeano yang seenaknya, sedangkan Davin tidak bisa menyakiti Zeano.

Pukul delapan malam, Davin mengistirahatkan dirinya setelah lembur dari jam lima sore tanpa henti. Ia bahkan melewatkan makan malamnya karena terus bekerja dan bekerja untuk mengalihkan pikirannya yang terus memikirkan Zeano.

Memijit pelipisnya, Davin membuka ponselnya yang kini sepi notifikasi. Yang biasanya ada pesan dari Zeano, kini ponselnya hanya diisi oleh notif notif pesan laporan dari bodyguard nya.

Ia membuka salah satu pesan dari bodyguard yang dikirim satu jam lalu tentang laporan Zeano.

"Hari ini tuan Zeano bolos sekolah lagi ke basecamp nya. Lalu malam ini dia berencana ada balapan di tempat biasa mereka balapan liar."

Begitu isi pesan sang bodyguard yang melaporkan terkait aktivitas Zeano hari ini. Davin kembali mengusap wajahnya lelah. Zeano benar-benar menikmati kebebasannya, ya. Sedangkan Davin malah stress memikirkan Zeano.

"Terus awasi dia."

Davin mengirim pesan balasan itu. Setelahnya, Davin pun beranjak dari tempat kerjanya berniat untuk makan malam yang sudah terlewati. Meskipun stres, Davin tidak boleh mengabaikan kesehatannya, karena kesehatan itu penting. Ia juga tidak ingin membuat ibunya khawatir jika sampai Davin jatuh sakit.

***

Sementara itu di tempat lain, Zeano dan teman-temannya sedang asik menikmati kebebasannya tanpa takut dilarang oleh Davin lagi. Beberapa lama ini Davin benar-benar membiarkan Zeano berbuat semaunya, tanpa melarang, setelah kejadian hari itu. Disisi Zeano merasa senang karena ia bisa bebas, tapi tak di pungkiri Zeano pun merasa sedikit tidak nyaman. Tetapi meskipun begitu, Zeano malah semakin menjadi-jadi, seenaknya berbuat tanpa memikirkan Davin. Zeano seolah tak merasa bersalah sedikitpun kepada Davin telah membuat situasi menjadi seperti ini.