35

48.4K 3.6K 961
                                    

[FOLLOW DAN DM IG UNTUK PEMBELIAN PDF]

Hari ini Davin bolos ngantor untuk menemani Zeano yang sedang sakit. Semua pekerjaannya ia serahkan kepada sekretarisnya dan semua jadwal pertemuannya ia tunda tanpa terkecuali. Sebenarnya jika Zeano hanya sakit biasa Davin akan tetap pergi ke kantor dengan menitipkan Zeano kepada para pelayannya. Namun kali ini, Zeano sakit karena mengandung. Iya, hamil. Anaknya pula. Davin bahkan masih syok hingga sampai saat ini terutama Zeano, tapi Davin mencoba berpikir positif bahwa semuanya adalah keajaiban.

Davin dan Zeano melangsungkan sarapannya di dalam kamar. Karena Zeano masih lemas akhirnya Davin pun dengan telaten menyuapi meskipun terkadang Zeano menolak karena katanya mulutnya pahit. Davin sendiri merasa bersalah dan tega melihat kondisi lemah Zeano yang terlihat menyedihkan. Wajahnya pucat, bibirnya terdapat luka akibat kebringasannya semalam yang benar-benar di luar kendalinya. Ditambah lagi tatapan ketakutan Zeano yang masih tampak saat melihat Davin, seakan-akan Davin adalah penjahat yang akan menyakiti Zeano setiap saat.

"Zeano, kamu harus makan. Nanti tambah sakit kalau kamu nggak makan," ucap Davin kesekian kalinya saat Zeano menolak suapan dari Davin.

"Gak napsu," jawab Zeano selalu begitu.

Davin menghela napasnya sabar menghadapi Zeano. Ini bahkan baru awal kehamilan Zeano tapi Zeano sudah seperti ini. Lalu bagaimana saat Zeano berada di puncak efeknya orang hamil yang kelihatannya akan super merepotkan. Davin hanya bisa pasrah. Karena bagaimanapun juga Zeano sedang mengandung anaknya yang tak di duga duga.

"Kamu lupa kalau kamu lagi hamil? Ada janin yang harus kamu jaga di dalam perut kamu. Anak kita. Kalau kamu nggak mau makan lalu janinnya dapat asupan dari mana?" tutur Davin panjang lebar bermaksud memberikan pengertian kepada Zeano, namun Zeano justru menatapnya sendu.

"Stop, vin. Jangan ingetin gue tentang kehamilan gue. Gue masih... Syok. Gue malu, Davin. Gue benci.." balas Zeano dengan mata berkaca kaca menahan tangis.

Zeano benci menjadi selemah dah secengeng ini padahal Zeano yang biasanya itu adalah lelaki berandalan yang tak mengenal kata lemah. Zeano selalu berusaha terlihat kuat bahkan di depan Davin yang jelas jelas terlihat lebih jantan daripada dia. Zeano berani melawan Davin pun karna ingin mempertahankan imej nya sebagai remaja berandalan. Tapi nyatanya Zeano runtuh sekarang. Mengetahui kenyataan dirinya aneh, unik bahkan mungkin kelainan karena bisa memiliki janin di dalam perutnya. Zeano benci dirinya sendiri, Zeano malu pada dirinya sendiri. Bagaimana jika teman-temannya tau.

"Gue jijik sama diri gue sendiri," lirih Zeano tanpa sadar suaranya serak menahan tangis.

"Zeano..."

"Gue aneh, Davin. Gue menjijikkan, ya, Vin. Gue---"

"Zeano cukup." sela Davin tak suka mendengar semua ucapan Zeano yang terus merendahkan diri. Davin tidak suka saat Zeano jijik terhadap dirinya sendiri padahal dirinya sendiri yang mengandung anaknya.

"Nggak ada yang menjijikkan. Kamu normal--"

"Cowok gak hamil, Davin! Itu gak normal!" potong Zeano memberontak.

Zeano tau, sudah banyak kasus lelaki bisa hamil dan hubungan sesama jenis. Tapi tetap saja itu di luar normal. Dan kenapa dari sekian banyak orang, harus Zeano salah satunya yang memiliki keistimewaan itu.

Davin menarik Zeano ke dalam pelukannya untuk menenangkan Zeano. Davin tidak ingin disaat-saat seperti ia justru ikutan emosi karena sikap Zeano. Davin lagi lagi harus mengalah dan mengontrol emosi serta memperbesar kesabarannya untuk menghadapi Zeano.

"Ssshh.. Tenang, Zeano. Kamu tau udah banyak orang kayak kamu. Kamu gak sendirian. Anggap ini keajaiban, kamu istimewa." kata Davin lembut. Zeano sempat memberontak, namun Davin menahannya dengan pelukan erat.

Mr. Posesive & Badboy || Open PO  Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang