⏳GS-05⏳

2.9K 445 51
                                    

Seperti yang Barja mau, mereka pulang bersama, sebelum itu Barja mengajak Vacya mampir ke gramedia sebentar.

Itu cuma alibi, dia mau lebih lama lagi bersama Vacya jadi dia mengulur waktu.

"Cya, udah yuk, gue udah beli bukunya." Vacya menunduk menatap Barja yang hanya sehidungnya saja.

Barja menatapnya polos dengan buku tebal ditangannya, Vacya mengangguk kemudian menggapai tangan kiri Barja.

"Ayo pulang, udah hampir gelap." gumam Vacya seraya menarik Barja menuju kasir.

Ini sudah jam 6 sore, Vacya harus segera pulang atau bunda Larei bakal kecarian, btw bunda Larei pas jadi cowok, ganteng parah, ayah Galuh yang jadi perempuan rasanya jatuh cinta lagi.

Mereka main, ekhem, dalam tanda kutip mereka main di kamar tadi pagi, makannya Vacya dan Jio gak sarapan.

"Vacya, mau mampir makan dulu gak?"

"Enggak, Barja ini hampir hujan, lo kan gak suka hujan apalagi petir, gue gak mau nanti lo nangis lagi." suara Vacya sangat sarat akan kekhawatiran, dia mengelus rambut Barja pelan.

Barja mengangguk, dia bisa merasakan jantungnya berdegup tak karuan.

Dia..kembali jatuh cinta pada Vacya dan kali ini semakin parah, Vacya ini tipe Boyfriendable dan girlfriendable.

Saat jadi cowok, Vacya sangat gentle dan penuh kelembutan dalam bertindak, saat jadi cewek Vacya penuh perhatian dan kehangatan.

Jadi, Barja agak tak rela kalau suatu saat Vacya bersama cowok lain, Barja gak mau, dia hanya mau Vacya tetap bersamanya.

Apa yang harus Barja lakukan ya, agar Vacya tak berpaling darinya.

....

Malam berlalu dengan semestinya, pagi hari kembali datang dengan jeritan kuat dari kamar seorang cowok bertindik 3.

"YASH! NUNUT GUE BALIK! YAHAHAHHA AKHIRNYA GUE JADI COWOK LAGIII!" Barja bahagia, dia menemukan dirinya kembali menjadi laki-laki dipagi harinya.

Dia berlari kearah balkon kamar dan meneriaki nama Vacya.

"CYAAAAA! GUE BALIK JADI COWOK CYAAAA!" suara Barja yang berat berteriak memanggil Vacya.

Cklek.

Vacya keluar dari kamarnya dengan tubuh yang kembali jadi perempuan, Vacya menatap Barja dengan tatapan lembut.

"Iya Barja, gue tau, tapi kayanya besok bakal berubah lagi."

"Loh? Kenapa gitu."

"Ya..itu kan udah kesebar dari tv, perubahan gender bakal terjadi selama sebulan, jadi setiap hari gender kita bakal berubah."

Bahu Barja melemas, sialan! Padahal tadi dia udah bahagia!

"Ck, gak asik."

"Hahaha, udah jangan merengut gitu, balikin seragam gue."

"Iya-iyaaaa, berangkat bareng yuk."

"Iya Barja, mandi dulu yah."

"OKEY!"

Suasana yang kembali seperti biasa, di sekolah juga kembali seperti semula.

Teman-teman Barja kembali jadi cowok dan teman-teman Vacya pun begitu.

"Ck, besok jadi cewek lagi njir, capek ah." keluh Atya, cowok cantik itu malas sekali kalau harus bertukar jadi cewek lagi.

Rasanya..males, berat juga bawa dada yang agak besar itu.

Hali tersenyum saja, mereka gatau rasanya jadi Hali, udah badannya pendek, dadanya gede.

Sepulang sekolah semalam, Zalea nerjang Hali dan asik meremas dada cowok imut itu, berakhir mereka bermain--ekhem, iya benar.

Hali bermain di kamarnya, belum sampai nusuk keperawanan Hali, mereka hanya main dibagian atas saja.

Hali gak mau ambil resiko kalau sampai lepas keperawanan tubuh nya dalam wujud perempuan.

Lebih takut lagi kalau sampai Zalea gak mau tanggung jawab semisal Hali hamil, bakal berabe urusannya.

⏳Bersambung⏳

Gender Swap [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang