⏳GS-09⏳

2.7K 417 28
                                    

Minggu ke 2, Barja mengalami kenaikan berat badan, tubuhnya sudah kembali normal, dalam artian dia sudah kembali menjadi laki-laki.

Namun, selama 2 minggu ini Barja mengalami apa yang orang sebut sebagai, morning sickness.

Ya benar, Barja hamil, walau dia kembali ke gender aslinya, dia tetap hamil dan lebih parahnya lagi.

"V-vagina nya masih ada!? Gak mungkin! Haha gak, ini gak mungkin anjer! Gue kan cowok, b-berarti gue beneran hamil!?" Barja menatap testpack ditangannya dengan air mata yang mengalir tak karuan.

Tubuhnya lemas, ini akibat dari kegilaannya.

Dia jadi aneh, dia bukan cowok sepenuhnya karena kini kelamin perempuannya tak hilang.

Barja teta memiliki vagina dan rahim, itu sebagai hukuman atas perbuatannya yang memaksa seseorang berhubungan badan.

Larangan yang seharusnya tidak dilanggar, tidak boleh berhubungan badan saat gender belum kembali normal.

Itu berlaku untuk yang belum sah, kalau yang udah sah mah biarin aja.

"Cya bakal jauhin gue lagi hiks..gue jadi abnormal..gue aneh..hiks..huhuuu gue gak mau kaya gini gak mau!" jeritnya di kamar mandi.

Apa yang harus Barja lakukan, dia gak mau hamil tanpa ada pasangan, dia gak mau ngurus anak ini sendirian.

Vacya harus mau memaafkannya, bila perlu Barja akan berlutut dikaki Vacya agar gadis itu mau bertanggung jawab.

Keadaan kota sudah kembali normal, orang-orang sudah kembali ke gender asli mereka.

"Vacya..lo dimana..hiks..mau peluk badan lo Cya..anak lo mau pengen sentuhan lo.." isak Barja.

Rambut selehernya nampak agak memanjang, sudah mencapai pundak.

Nanti Barja bakalan potong rambutnya, rambut sepundak ngingatin dia sama wujud perempuannya kemarin.

Tok tok.

Barja menoleh kebelakang, tepatnya ke pintu kamar mandi.

"Siapa?" tanya nya serak, Barja menyeka air matanya lalu berdiri perlahan.

Testpack dia letakan di wastafel, lalu Barja membuka pintu kamar mandi.

Deg!

"Barja-"

BRUGH!

"Cya..hiks..HUAAAAA CYA AKHIRNYA LO DATANG NEMUIN GUE! Hiks..gue kangen sama lo Cyaaaa huaaaaaa."

"Anu, Barja lepas dulu ya, kita ngobrol di kasur aja."

"Hiks Cyaaa gue kangeeeen huhuuuu."

"Iya Barja iyaaaaa."

Vacya yang baru kembali dari rumah sepupunya itu langsung menemui Barja, dia merasa bersalah karena menghindari Barja selama 2 minggu.

Setelah kutukan hilang, Vacya baru berani datang lagi.

Barja membiarkan Vacya duduk dikasur, sementara Barja berdiri didepan Vacya, menatapnya dengan beribu arti.

Kecewa, marah, senang, rindu, kesal, sedih, semua bercampur.

"Kenapa lo jauhin gue?" Vacya terdiam, dia mengelus tengkuknya pelan.

"Gak ada, gue gak ada jauhin lo."

"BOHONG! Lo..hiks..jauhin gue sehari setelah kita main di kamar itu..lo jauhin gue..lo gak mau natap gue..lo anggap gue gak ada, bahkan lo gak mau gue sentuh! Hiks..kenapa Cya..gue tau gue salah tapi kenapa harus jauhin gue.."

Barja berlutut didepan Vacya, kembali menangis menumpahkan rasa sedihnya.

"I-itu karena lo gak balik jadi laki-laki, lo jadi perempuan terus selama 2 minggu..gue gak mau deket sama lo."

"Hiks..LO BRENGSEK! Huaaaaa kan sekarang gue udah balik jadi cowok lagi! Dan lo juga udah jadi cewek lagi, kita gak bakal ganti gender lagi jadi tolong jangan jauhin gue..hiks..gue gak sanggup terus lo jauhin Cya.."

Vacya, tampak mengelus tengkuknya.

"Terus pacar lo gimana Ja?" lirih Vacya.

Barja itu menggeram kesal.

"Gue udah putus sama dia dihari gender semua orang bertukar! Kalau gue gak putus mana mau gue maksa lo main!"

"Terus gue harus gimana?"

"NIKAHIN GUE LAH BANGSAT! GUE HAMIL ANAK LO!"

Vacya terdiam, seperti orang bodoh, hah? Bagaimana Barja hamil sementara dia laki-laki!

"Kok bisa hamil?"

"Lo tolol beut! 2 minggu kemaren gue gak balik jadi cowok ya karena sperma lo masuk ke sel telur gue bangsat, terus tadi pagi gue balik jadi cowok dan pas gue testpack, gue hamil! Dan lo tau? Kelamin gue jadi dua! Hiks..huaaaaa gue cowok tapi gue juga punya rahim gara-gara lo bobol gue!"

"Tapi lo yang maksa gue Barja!"

"Iya gue tau! Hiks..gue tau..gue minta maaf Cya..gue salah..tapi jangan jauhin gue.."

Vacya diam, dia menghela napas sejenak, dia merasa bahagia, entahlah kayanya dia udah gila, pelan Vacya memeluk Barja erat dan menenangkannya.

"Iya..kita nikah yah, gue bakal tanggung jawab walau sebenarnya lo yang maksa gue."

Barja kini merasa dadanya ringan, dia membalas pelukan Vacya dan menangis haru.

Akhirnya, walau akibat dari kegiatan paksa yang Barja lakukan membuatnya jadi abnormal, itu bisa diatasi.

Setelah melahirkan nanti, Barja bisa operasi untuk menutup vagina nya dan mengangkat rahimnya.

Yang pasti, Vacya sudah kembali padanya.

Itu yang membahagiakan bagi Barja.

⏳Bersambung⏳

Ini disebut cerita 1 malam🏃

Gender Swap [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang