Ting, Tong!
Pintu apartemen terbuka menampilkan Mina dengan apron miliknya menggantung di leher nya. Ya, Mina belum selesai memasak untuk acara makan malam mereka, namun bukan salah Mina sepenuhnya karena masih ada sekitar satu jam dari waktu yang di tentukan, tapi Tzuyu yang datang terlalu cepat.
"You came too early." Kata Mina sambil membiarkan Tzuyu masuk ke dalam apartemen nya.
"Lebih baik datang satu jam lebih awal dibandingkan terlambat lima menit." Balas Tzuyu sambil menaruh sebotol Wine yang ia beli khusus untuk acara kecil-kecilan mereka.
"Okay, Mr. Perfectly" Mina memilih untuk menyelesaikan masakan nya, sedangkan Tzuyu memilih untuk memperhatikan seisi apartemen Mina kecuali kamar milik teman nya itu.
"Mau ada yang dibantu?" Tawar Tzuyu.
"Gak perlu, bentar lagi kelar kok. Tapi kalo boleh- bisa rapihin meja dan taruh piring?" Tzuyu terkekeh, namun langsung mengerjakan apa yang disuruh oleh Mina.
"Jihyo bakal sampai jam berapa?" Tanya Mina.
"Mungkin sebentar lagi, I don't know. Kayaknya bakal lumayan lama karena pasti banyak yang harus di bahas soal kerja sama mereka." Mina mengangguk paham ada sedikit rasa senang saat mengetahui bahwa teman nya itu berhasil mendapatkan apa yang ia ingin kan.
Soal Chaeyoung, ia sedang membeli kue untuk acara mereka dan tentunya atas suruhan Mina.
"you know? Jihyo was very happy when she talked about the label that contacted her. Walau tidak sepenuhnya benar-" Kata Tzuyu.
"Of course, dia berhasil mendapatkan apa yang dia impikan selama ini. did you help him?" Tanya Mina karena melihat ekspresi wajah Tzuyu.
"Ya. Gua mengenalkan Jihyo dengan teman gua yang memiliki label musik."
"Jihyo tidak akan suka dengan berita ini." Balas Mina. "Gua tahu, makanya jangan sampai dia tahu soal ini." Mina mengangguk.
"Soal Chaeyoung, gimana?" Kini giliran Tzuyu yang bertanya.
"Gimana apanya?" Mina terlihat kebingungan karena tak mengerti maksud dari Tzuyu. "Akhir-akhir ini gua gak pernah dengar kabar Chaeyoung yang ngilang, berarti aman dong." Mina menaikkan kedua bahunya.
"Untuk sekarang sih, oke. Gak tau nanti." Balas Mina acuh.
Ting! Tong!
Bel apartemen kembali berbunyi sudah pasti diantara kedua orang itu yang akan datang. Mina berinisiatif untuk membuka pintu dan tersenyum saat melihat Jihyo datang, namun bukan nya sapaan ramah tetapi ekspresi wajah Jihyo yang terlihat tidak bersahabat.
"Tzuyu dimana?" Tanya nya.
"Ada di dalam." Jihyo melongos masuk ke dalam, lalu menghampiri pria yang ia cari.
"Oh, kamu udah dateng." Tzuyu tersenyum melihat kekasihnya.
"What are you doing behind my back?!" Kata Jihyo dengan nada penuh kekesalan, bahkan jari telunjuk nya sudah mengacung ke arah wajah Tzuyu.
"Doing what?" Tzuyu terlihat kebingungan karena sikap Jihyo yang tiba-tiba seperti ini.
"Oh my God! Tentang label yang pura-pura tertarik sama aku, nyatanya ini semua permainan kamu." Jihyo memijat keningnya frustasi.
"Dengar dulu penjelasan aku-" Ucapan Tzuyu terpotong. "Penjelasan apa? Sekarang aku tanya, kamu yang ngenalin aku ke temen kamu yang punya label itu?!" Tuntut Jihyo.
"Dengar dulu-"
"Jawab Tzuyu!" Teriak Jihyo.
"Iya, aku yang ngenalin kamu ke mereka." Akhirnya Tzuyu menjawab sesuai dengan apa yang ingin Jihyo dengar.
"Fuck you!" Umpat Jihyo dengan penuh amarah, ia sangat membenci pria yang sedang beradu mulut dengan nya.
"Aku ngelakuin ini semua demi kamu, aku gak mau kamu capek-capek kesana kemari cuman buat nyanyi di cafe yang gaji nya gak seberapa, aku cuman pengen kamu dapetin apa yang selama ini kamu inginkan." Ucap Tzuyu yang berusaha untuk menenangkan kekasihnya itu.
"Thank you for what you have given me, and I appreciate it! Tapi pernah gak sih sekali aja kamu ngertiin perasaan aku. Aku sekalipun gak pernah minta kamu untuk ikut campur dalam mimpi aku dan kamu gak punya hak untuk masuk ke dalam nya!"
"Aku tahu dan niat aku cuman untuk bantu kamu! That's all. Kamu gak pernah menerima usaha aku untuk kamu!"
"Selama ini aku masih dapat gak pernah dari kamu?! Selama tiga tahun kita bersama?!"
"AKU CUMAN INGIN BANTU KAMU." Urat-urat di leher Tzuyu begitu menegang akan perdebatan yang terjadi.
"Bantu? Aku gak butuh bantuan kamu. Dengan sikap kamu yang kaya gini, i feel bad for myself and its all because of you!." Jihyo pun menarik nafas panjang nya, hingga memilih untuk pergi keluar dari apartemen Mina.
"Kamu mau kemana?!" Tzuyu menahan lengan Jihyo dan langsung di hempas oleh sang empu.
"Bukan urusan lo." Mau tak mau Tzuyu melepaskan tangan nya dari tangan Jihyo dan membiarkan kekasihnya itu pergi menjauh.
Disaat bersamaan Chaeyoung baru saja sampai kembali ke apartemen nya, dari raut wajah nya terlihat ia sangat kebingungan dengan atmosfer yang terjadi disana, ia seolah bertanya dengan Mina namun kekasihnya itu justru menyuruhnya untuk diam.
"Kamu tolong kejar Jihyo dulu, dia lagi emosi banget, aku cuman takut dia kenapa-kenapa." Ujar Mina dengan pelan dan Cheyoung pun yang disuruh langsung kembali keluar untuk mengejar teman nya itu.
Mina sendiri juga bingung harus apa, karena melihat kedua teman nya itu bertengkar di apartemen miliknya dan di hadapan nya.
"Sorry, it messed up." Tzuyu meminta maaf pada Mina.
"It's okay. Lo tenangin diri lo dulu. Everything will be fine" Mina mengusap punggung Tzuyu berusaha untuk menenangkan nya.
"Gue cuman mau bantu dia, Na. Gue ingin dia mendapatkan yang terbaik untuk mimpi nya." Curhat Tzuyu.
"I know, kadang orang lain tidak mengerti apa yang sudah kita usahakan untuk dia." Mina memeluk Tzuyu dengan kedua tangan yang mendekap erat tubuh sahabatnya itu.
"Thank you." Kata Tzuyu.
***
Chaeyoung terengah-engah karena berlari mengejar Jihyo yang berjalan sangat cepat, dan ia berhasil mengejar nya karena Jihyo memilih untuk berhenti.
"Ji?" Panggil Chaeyoung takut-takut.
"What?" Balas Jihyo dengan wajah penuh emosi nya.
"Tenangin diri lo dulu. Gak baik lo pergi dengan emosi kaya gini." Ucap Chaeyoung.
"Gimana gue bisa tenang?! Gue merasa buruk untuk diri gue sendiri, lo gak akan ngerti!" Emosi Jihyo seperti nya sangat sulit untuk di kontrol.
"Gue ngerti apa yang lo rasain, karena gue juga sama kaya lo. Tapi disini bukan itu masalahnya, gue cuman ingin lo sadar bahwa dengan cara lo yang emosian kaya gini, itu gak akan ngebuat semuanya baik-baik aja dan justru malah bikin tambah buruk." Nada bicara Chaeyoung menaik karena Jihyo yang tidak mau mendengarnya.
"Sorry. I'm just-" Jihyo frustasi, sangat-sangat frustasi. Chaeyoung pun memeluk Jihyo untuk meredakan emosi Jihyo yang kini malah menangis kencang.
"I know how you feel. It's okay not to be okay. But don't worry, Everything will be fine later."
"Thank you." Jihyo mengeratkan pelukkan nya dengan Chaeyoung.
***
Kira-kira Jitzu bakal bertahan gak nih?
Hehe, jangan berharap banyak ya.
-Caca-
KAMU SEDANG MEMBACA
Stuck (On You) ✅
Fanfiction(Jihyo - Tzuyu - Mina - Chaeyoung) Sebuah hubungan antara pria dan wanita memang memerlukan Cinta, tapi tak semua melulu tentang Cinta. Walau kata orang Cinta itu Buta dan Tuli, dan pada kenyataan nya Cinta tidak benar-benar Buta ataupun Tuli. Mela...