Perpisahan sangat menyakitkan bahkan ketika kita sendiri yang membiarkan orang itu pergi. Rasanya penuh dengan ketakutan, seperti apakah ini sudah benar? Sesuai yang kita inginkan? Atau justru membuat kita menyesal memilih keputusan ini.
"The prince told her that he had been enchanted by a magician and could not recover his natural form until a maiden would, of her own free will, declare that she loved him. Thereupon the prince sent for the merchant and his daughters, and he was married to Beauty, and they all lived happily ever after. The End-" Mina menutup buku cerita dari karya terkenal berjudul Beauty and The Beast setelah membacakan nya kepada anak-anak kecil yang sedang mendengarkan nya.
"Apakah akan ada lanjutan nya?" Tanya salah seorang anak.
"Tidak. Karena setelah kejadian itu mereka hidup bahagia bersama."
"Jadi, bagaimana kita tahu bahwa mereka akan bahagia-bahagia saja? Sedangkan sikap asli pangeran itu sangat sombong, bisa saja dia kembali ke sikap aslinya." Mina sedikit terkejut dengan penuturan bocah kecil itu.
"Ya, memang tidak ada yang tahu bagaimana keadaan mereka ke depan nya, namun ada belle yang akan selalu di samping prince dan merubah semua sikap asli prince menjadi lebih baik." Mina tersenyum.
Hampir setahun Mina menghabiskan waktu untuk dirinya sendiri, mencoba hidup tenang dari keramaian kota dengan membuat perpustakaan kecil yang ramah anak-anak. Kehilangan yang dirasakan nya dulu- sangat membuat ia depresi karena perasaan bersalah, sehingga cara inilah yang ia ambil untuk melawan rasa bersalah nya. Mencoba dekat dengan anak kecil.
"Na, udah saat nya." Ujar seorang wanita paruh baya yang baru saja muncul dari balik pintu dengan senyuman hangat kepada Mina.
"Sudah saatnya untuk aku pergi. Kalian harus tetap rajin membaca buku ya. Jaga tempat rahasia kita dengan baik-baik." Mina mengelus kepala bocah lelaki yang berada di dekat nya, dan secara mengejutkan anak-anak yang lain pun mendekat ke arah Mina dan memeluk nya erat seolah tak ingin Mina pergi.
"Kami akan merindukanmu Mina." Semuanya tampak sedih.
"Aku juga akan merindukan kalian." Mina kembali mendekap anak-anak dengan sangat erat, sebelum akhirnya meninggalkan tempat itu.
Tidak terasa waktu sudah berjalan satu tahun sejak permasalahan yang pernah terjadi akan hubungan mereka masing-masing. Mina menghabiskan waktu untuk dirinya sendiri, berusaha memahami apa yang telah terjadi dan berusaha untuk mencintai dirinya.
Satu tahun adalah waktu terberat bagi ke-4 manusia yang sedang dalam tahap mencoba memaafkan dan mengutamakan dirinya sendiri terlebih dahulu.
Kini mereka siap untuk memulai kehidupan mereka yang sudah rehat sejenak setelah banyak belajar tentang arti seseorang di hidupnya.
Mina baru saja sampai kembali di Jakarta, kini ketika ia turun dari pesawat dan berjalan keluar- ia tersenyum melihat pria yang sudah satu tahun tak ia lihat sedang tersenyum padanya dengan kacamata hitam yang bertengger di hidungnya, tak lupa lesung pipi yang begitu pas sekali berada di wajahnya.
"Hai, apa kabar?" Ucap pria itu, lalu Mina berlari memeluknya- ia sangat merindukan nya.
"Good. You?" Balas balik Mina setelah pelukan mereka terlepas.
"Cool." Mereka tertawa bersama, lalu pria itu menarik koper Mina dan berjalan bersama menuju mobil berwarna merah yang selalu menjadi kebanggaan pria itu. Porsche merah.
"Nice car, Tzu." Puji Mina pada pria yang tak lain adalah Tzuyu.
"I know. This is your favorite car, right?" Mina menggeleng sambil tersenyum, lalu masuk ke dalam mobil tersebut.
"So, welcome to Jakarta!" Tzuyu langsung menjalankan mobilnya, membelah jalanan ibukota yang semakin hari, semakin padat saja.
Mina iseng menyalakan radio di mobil Tzuyu, dan sebuah lagu yang mampu membuat hati Tzuyu bergetar ketika mendengar nya.
"Shes did it." Kata Mina sambil melirik Tzuyu yang terlihat fokus.
"Ya." Tzuyu menatap Mina singkat, lalu tersenyum.
Sobat Pendengar, kalian baru saja mendengarkan lagu yang berjudul Anaheim dari Jihyo. Sekarang sang penyanyi asli sudah bersama kita untuk menceritakan sedikit soal lagu nya berjudul anaheim ini, jadi lagu ini tuh tentang apa?
Sebenarnya- lagu ini tentang seorang wanita yang tersesat karena ia tidak mengenali dirinya sendiri, dan tanpa sadar ia sudah melukai hubungan dia dengan si cowok nya itu, padahal sosok lelaki nya itu sangat baik padanya dan siap menjadi rumah untuk nya, namun cewek ini benar-benar tersesat, hingga ia harus merelakan hubungan nya dan membiarkan cowok ini pergi.
Tapi apakah sekarang wanita itu masih tersesat?
Tidak. Sekarang ia sudah bisa memahami maksud dari lelaki itu, dan jika bisa ia berharap untuk mengucapkan satu kalimat untuk nya dan ingin ia kembali.
Ahhh~~ dalem banget ya, all. Buat kalian yang ingin tanya-tanya sama Jihyo bisa banget untuk kirim SMS ke nomor 08xxxxxxxx65, mari sekarang kita dengarkan lagu selanjutnya. 1,2, dan 3~~~
"Ini tentang lo. Jihyo berharap lo kembali- yakin? Gak mau balik ke dia lagi?" Kata Mina.
"Ya, mungkin." Tzuyu tersenyum. "Btw, itu cuplikan dari film perdana yang di sutradarain sama Chae, tau." Tzuyu menunjuk papan iklan yang menggantung di salah satu gedung.
"Akhirnya tuh bocah bisa juga jadi sutradara beneran." Celetuk Tzuyu lagi. Kini Mina hanya memandang papan iklan itu hingga terlewat.
"Kenapa? Mau balikan lagi ke dia?" Kini giliran Tzuyu yang menggoda nya,
"Fuck." Mina tertawa, begitupun Tzuyu.
Setelah satu tahun, banyak hal yang telah berubah dalam kehidupan mereka. Belajar dari kesalahan dan memulai sesuatu yang sehat untuk dirinya dan juga orang di sekitar nya. Menjadi dewasa memang sulit, namun harus tetap dilalui untuk menuju proses kehidupan menjadi manusia yang sebenarnya.
***
BALIKAN LAGI GAK NIH?? HEHEHE.
-CaCa-
KAMU SEDANG MEMBACA
Stuck (On You) ✅
Fanfiction(Jihyo - Tzuyu - Mina - Chaeyoung) Sebuah hubungan antara pria dan wanita memang memerlukan Cinta, tapi tak semua melulu tentang Cinta. Walau kata orang Cinta itu Buta dan Tuli, dan pada kenyataan nya Cinta tidak benar-benar Buta ataupun Tuli. Mela...