Yang dulu tersesat, kini sudah menemukan jalan. Tidak mulus memang, tetapi berhasil di lewati dan tidak ada kata berpisah lagi. Mereka mampu untuk pergi, namun tidak ingin pergi kemana pun sendirian- karena sekarang sudah menemukan sosok yang menjadi pendamping kemana pun kaki melangkah.
"Jangan lari-larian! nanti jatuh." Teriak Mina pada kedua manusia yang asik berlarian di pinggir pantai.
Hari ini Mina dan keluarga kecil nya melakukan piknik di pinggir pantai, tak terasa sudah lima tahun berlalu dan kini Mina merasakan sesuatu yang berbeda, merasa kehidupan nya jauh lebih baik dan tentunya bahagia dengan apa yang sudah Tuhan berikan kepada nya. Chaeyoung dan juga Nina putri kecil nya.
Banyak kesepakatan antara ia dan Chaeyoung terkait status mereka sekarang, yang pastinya tidak mementingkan ego masing-masing dalam setiap perbedaan pendapat dan juga kejujuran tentang perasaan satu sama lain, seperti apa yang kita suka dan tidak suka?, apa yang harus dilakukan dan tidak dilakukan? semuanya selalu di per-tanyakan dan di jawab dengan penuh kejujuran untuk menjaga perasaan satu sama lain tanpa harus memendam.
Yang pasti mereka selalu berusaha untuk berubah menjadi lebih baik.
Chaeyoung berjalan ke arah Mina sambil mengendong Nina di pelukan nya dengan nafas terengah-engah karena bermain dengan putrinya.
Sama dengan Chaeyoung yang mau berubah untuk Mina dan juga keluarga kecil nya, mencoba meninggalkan lingkungan yang toxic dan sikapnya yang pemarah, ke-kanakkan untuk bisa menjaga keluarga kecil nya dan dapat di andalkan di setiap permasalahan keluarga.
"Basah semua kamu, sayang." Ucap Mina pada putrinya itu yang basah terkena air laut, sang putri hanya tersenyum lebar sambil mencari mainan nya di tas miliknya.
"Nina gak mau berhenti sayang- main nya. Capek aku." Keluh Chaeyoung yang kini sudah tiduran dengan alas kain yang menjadi tempat mereka berpiknik. Mina hanya tertawa melihat Chaeyoung kelelahan, ia sibuk mengantikan baju Nina.
"Kita nanti makan malam di luar ya? Aku ingin makan sushi." Kata Mina di tengah aktivitas nya.
"Yaudah, boleh." Jawab Chaeyoung.
"Kamu mau juga kan?" Tanya Mina, bagaimana pun di kehidupan sekarang mereka selalu berusaha untuk membuat satu sama lain nyaman.
"Iya sayang, mau kok." Chaeyoung menatap Mina sambil tersenyum.
"Tapi kalau aku sih, lebih suka makan kamu..." Kata Chaeyoung lagi yang membuat Mina melempar nya dengan kaos milik putrinya itu.
"Aduhh."
"Nina, serang papa sekarang!" Suruh Mina yang membuat Nina menimpa Chaeyoung dengan serangan bertubi-tubi, membuat Chaeyoung berpura-pura kesakitan.
"Ampunnn!" Teriak Chaeyoung sambil tertawa, begitupun Mina dan Nina.
Mereka bahagia, sangat bahagia.
***
Tzuyu dengan seorang anak kecil di pangkuan nya sangat asik menonton seorang penyanyi yang tengah menunjukkan bakatnya di panggung dengan lampu-lampu yang menyorot ke penyanyi tersebut.
"Itu mama, Nak." Ucap Tzuyu pada anak kecil tersebut yang tak lain adalah anak nya bersama Jihyo. Perempuan kecil berusia dua tahun, yang sangat tak bisa diam. Lily namanya.
Malam ini Tzuyu dan putrinya datang ke konser Jihyo sebagai bentuk dukungan pendukung nomor satu. Jihyo semakin tumbuh menjadi seorang penyanyi yang di kenal dengan karya-karya nya, di balik ke-suksesan nya ada dua orang yang setia menjadi pendukung nya, menjadi orang pertama yang mendengar setiap lagu-lagu buatan nya. Tzuyu dan Lily.
"Kasian Lily, dia pasti capek banget hari ini." Ucap Jihyo usai membilas diri dan melihat putrinya sudah tertidur pulas di ranjang mereka setelah pulang dari tempat konser nya, yang kini sudah berada di rumah.
"Tapi Lily seneng banget kok, teriak-teriak ngeliat kamu di panggung tadi. Emang Lily gak nonton sampai kelar konser nya, cuman dia seneng ngeliat kamu kok." Kata Tzuyu yang sudah berada di tempat tidur dan menaruh ipad yang sempat ia main kan di atas nakas samping tempat tidur nya.
"Iyakah?" Tzuyu mengangguk sampai tersenyum melihat istrinya yang sangat bahagia.
"Mau peluk? Kamu juga pasti capek." Tzuyu merentangkan tangan nya, lalu Jihyo memeluk Tzuyu untuk melepaskan rasa lelah nya pada Tzuyu.
"Kamu keren banget hari ini, kamu juga sudah melakukan yang terbaik hari ini. Good Job!" Jihyo terkekeh di pelukkan Tzuyu karena perkataan suaminya itu.
"Kamu juga sudah melakukan yang terbaik, mendukung aku dan menjaga Lily seharian. Good Job juga buat pak suami!" Kini gantian Tzuyu yang tertawa sambil mengelus punggung Jihyo.
"Ayo, tidur. Udah malem, kita harus istirahat." Ajak Tzuyu yang disetujui oleh Jihyo.
Jihyo naik ke atas tempat tidur- banyak kejadian yang harus ia syukuri hari ini. Kesempatan akan mimpinya yang ternyata masih berlangsung sampai sekarang, kesempatan untuk bisa menjadi pribadi yang lebih baik untuk Tzuyu dan juga keluarga kecil nya. Begitu pun Tzuyu yang selalu berusaha untuk membahagiakan kedua nya, karena mereka lah sumber kebahagian satu sama lain.
Terkadang hal-hal kecil bisa menjadi istimewa ketika kita bisa saling menghargai satu sama lain, menerima kekurangan satu sama lain, dan belajar untuk selalu melihat dari sisi baik nya- bahwa kemungkinan kita tidak akan berada di kehidupan seperti sekarang, jika bukan karena orang di sekitar kita.
Bahagia? adalah kata singkat. Kita tidak bisa selamanya bahagia, tapi juga tidak bisa selamanya sedih. Jangan menyerah, ikuti saja kata hatimu dan biarkan dirimu yang menilai nya. Entah kebahagiaan atau kesedihan itu akan selalu datang dengan sendiri nya. Jalani saja.
STUCK (On You) Berakhir Disini. -10/06/23 (CaCa)
***ENDDDDDDDD. Terima kasihhhh sekali lagiiiiii.
Yuk, komen di bawah untuk cerita ini. Pengen banget baca kesan kalian soal cerita ini. Gimana perasaan kalian sama cerita ini?, karena jujur aja cerita ini bener-bener aku buat dengan penuh emosional, beda dari dua cerita sebelum nya- penuh dengan kata-kata yang relate (menurut aku ya) dan pastinya banyak makna tersembunyi kalau kalian sadar. hehe.
Terimakasih sedalam-dalam nya.
*Sampai bertemu di cerita selanjutnya. Daaa----
-CaCa-
KAMU SEDANG MEMBACA
Stuck (On You) ✅
Fanfiction(Jihyo - Tzuyu - Mina - Chaeyoung) Sebuah hubungan antara pria dan wanita memang memerlukan Cinta, tapi tak semua melulu tentang Cinta. Walau kata orang Cinta itu Buta dan Tuli, dan pada kenyataan nya Cinta tidak benar-benar Buta ataupun Tuli. Mela...