#5. Asshole.

114 21 6
                                    

Mata Jihyo tanpa sengaja melihat sosok yang ia kenal sedang berbincang ramah dengan seorang wanita yang ia sendiri tidak tahu siapa itu karena posisinya yang membelakangi nya.

Tak mau ambil pusing, ia tersenyum kecil lalu berjalan masuk ke dalam ruangan khusus staff, tempat ia berada sekarang adalah di sebuah Cafe tempat biasa ia manggung.

Sedangkan yang menjadi objek Jihyo tadi, masih saja saling melempar senyum dengan lawan bicara nya, sosok itu adalah Chaeyoung dengan seorang wanita yang baru berkenalan kemarin.

"Tapi masa sih? Orang kaya kamu belum punya pacar?" Kata Chaeyoung pada wanita itu.

"Terlalu sibuk buat pacaran kak. Syukur-syukur bisa dapet pacar yang satu profesi." Balasnya.

"Kalau sama aku gimana, mau?" Wanita itu tertawa mendengar nya. "Boleh, asal berani hadapin cewek kaya aku." Kini gantian Chaeyoung yang tertawa.

"Berani dong, Rose. Tapi emang udah boleh pacaran sama agensi?"

"Boleh aja asalkan jangan sampai ketahuan."

"Sip, itu bisa diatur."

Setelah perbincangan ringan mereka, Rose harus pamit karena kesibukan nya sebagai artis yang di penuhi jadwal-jadwal setiap harinya, "I have to go now. Liat, manager aku udah nungguin." Kata Rose sambil menunjuk ke luar kaca Cafe, dimana seorang pria sudah menunggu di depan van miliknya.

"Okay, enggak papa kok. Seminggu lagi kan kita bakal syuting bareng, jadi gak bakal ada masalah untuk nanti kita ngobrol bareng lagi." Rose mengangguk lalu tersenyum.

"Yaudah hati-hati di jalan, jangan capek-capek, jaga kesehatan. Kabarin aku terus ya."

"Okay. Bye." Rose pergi dari sana, tetapi ia tak lupa untuk menyapa pipi Chaeyoung sebagai tanda perpisahan mereka dan itu sukses membuat Chaeyoung terkejut namun menyukai apa yang di lakukan wanita itu.

"Bye."

"O-owh. Jadi gini kelakuan sang sutradara di belakang, kerja sambil macarin artisnya." Kata Jihyo menghampiri Chaeyoung setelah Rose pergi dari sana.

"Ya, itu sih bonus aja. Gue terlalu memikat." Ucap Chaeyoung penuh percaya diri.

"Emang lo nya aja yang brengsek. Mina harus segera disadarkan dari cowok brengsek kaya lo deh."

"Oh iya lo nyebut Mina gue jadi lupa punya janji sama Mina! Bye.. Gue cabut dulu. Thanks Ji." Chaeyoung meringis kala ia melupakan makan siang bersama dengan kekasih aslinya.

"Emang dasar anjing lo!" Jihyo menggeleng melihat sikap Chaeyoung yang masih sama seperti dulu, masih suka-suka menjalani hidupnya tanpa tahu ia akan kehilangan orang-orang di sampingnya.

***

"Mina!" Teriak Chaeyoung ketika dirinya baru sampai di apartemen yang ia tinggali bersama kekasihnya. Setelah datang ke sebuah tempat makan yang menjadi janji temu mereka, ia tidak melihat sosok kekasihnya itu disana dan pesan dari Mina yang mengatakan bahwa ia sudah kembali ke rumah mereka.

Ia melihat Mina yang tengah mencuci sesuatu di wastafel, dan lirikan maut yang membuat Chaeyoung harus mengeluarkan bujukkan maut nya pada kekasihnya seperti biasa.

Chaeyoung tersenyum ceria pada kekasihnya dan hendak memeluk kekasihnya dari belakang namun wanita itu justru berjalan ke arah kulkas dan itu membuat Chaeyoung mengurungkan niatnya.

"Mina sayang~" Ucap nyanya dengan nada dibuat-buat untuk membujuk kekasihnya yang sudah pasti sedang marah dengan nya.

"Maafin aku ya. Di jalan tadi macet banget loh. Aku udah berusaha untuk tepat waktu tapi—"

"Kamu ngerasa gak sih? Kalau hubungan kita gini-gini aja?" Tanya Mina dengan tatapan penuh maksud pada kekasihnya itu.

"Maksud kamu?" Chaeyoung mengerutkan dahinya karena tidak mengerti dengan ucapan kekasihnya itu.

"Ya seperti sekarang, kamu yang selalu meminta maaf dan aku yang selalu maafin kamu. Hubungan kita terus-terusan melalui fase ini dengan problem yang sama. Aku ngerasa kamu gak serius sama hubungan kita."

"Tunggu-tunggu! Aku tahu aku salah karena telat dateng dan membuat kamu menunggu lama, and I'm sorry for that. Pliss, gak usah di besar-besarin deh."

"Ini bukan hanya perkara kamu telat datang atau apapun itu, Chae. Aku butuh kepastian dari kamu, aku cuman gak mau menghabiskan waktu bersama orang yang gak mau berkomitmen dalam hubungan. That's it."

"About wedding agains? It's no easy Mina. Kita kan udah pernah bicara soal ini, aku perlu waktu untuk menyiapkan semuanya dan kamu sendiri yang bilang bakal nunggu aku."

"Sampai kapan, Chae?!" Nada bicara Mina berubah, bahkan tatapan frustasi ia berikan ke Chaeyoung.

"Kamu kenapa sih? Ada masalah apa sampai kamu tiba-tiba bicara gak jelas kaya gini?! Aku udah pernah bilang sama kamu, kalau untuk sekarang aku belum siap, aku juga lagi nabung untuk masa depan kita. Plisss– ngertiin aku!" Mina berdecih seolah tak perduli dengan ucapan Chaeyoung yang juga ikut terbawa emosi.

"Stop! Jadiin itu alasan! Aku gak pernah minta apapun dari kamu secara finansial."

"Terus aku harus lamar kamu tanpa bawa apapun di depan kedua orang tua kamu?! Mau taruh dimana muka aku Mina! Lihat, apartemen ini punya kamu, semua kebutuhan yang ada disini itu kamu semua yang isi, dan aku– aku harus bilang apa sama mereka?!"

"Tapi aku gak pernah minta apapun sama kamu, bahkan keluarga aku pun gak pernah nuntut kamu apa-apa!"

"Iya! Karena lo dan keluarga lo punya segala nya!"

"Kamu pikir aku gak tau apa yang kamu lakuin di belakang aku? Aku bukan orang pasif yang hanya bisa menerima semuanya. Di setiap waktu, aku selalu berharap bahwa suatu saat nanti kamu akan berubah. Tapi kayaknya aku terlalu berharap."

"Bullshit! Memang seharusnya lo gak perlu berharap sama orang kaya gue. I'm not same person like you."

"Ya! Whatever! Gua capek sama lo!, lo cowok paling brengsek yang pernah gue temuin!"

"Yeah! Gue memang brengsek! Dan gue gak akan bisa menjadi orang yang lo harapkan sampai kapan pun. Karena kita beda."

"Bukan keadaan yang membuat kita beda, tapi kamu sendiri yang membuat perbedaan itu"

"DIAM LO ANJING!" Chaeyoung membanting gelas kaca yang berakhir dengan potongan kaca berserakan disana, ia menutup koper nya lalu keluar dari apartemen dengan membanting pintu cukup keras hingga membuat Mina memekik.

"BANGSAT!!" Teriak Chaeyoung yang masih terdengar hingga kedalam apartemen. Mina memijat kepala nya yang berputar dengan keras, ia begitu takut untuk saat ini.

Takut kehilangan Chaeyoung.

***

Pasangan michaeng berantem. :(

Macam mana ini cerita? Wkwk. Pada ada yang suka gak sih? Jadi insecure sama cerita ini.

Jangan lupa untuk Vote dan comment yaaa! Love ya! Genksss!

-CaCa-

Stuck (On You) ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang