#9. Remember.

112 18 4
                                    

Ting! Tong!

Suara bel pintu nyaring terdengar, "Iya, sebentar." Ujar seorang wanita yang berada  di dalam apartemen.

Pintu pun dibuka oleh wanita itu,

"Ada apa ya?" Tanya wanita itu dengan kebingungan.

"Kenalin kita pendatang baru di sebelah, saya Jihyo dan ini Tzuyu. Kita mau ngasih bolu untuk salam perkenalan sebagai tetangga baru." Kata seorang wanita bernama Jihyo dengan rambut pendek diatas bahu, tak lupa senyum nya yang manis.

"Oh, ya. Makasih." Wanita itu menutup pintu kembali setelah mengucapkan terima kasih.

"Tuh kan, aku juga bilang apa? Gak usah lah sok baik untuk perkenalan segala, liat tuh- dia aja cuek gitu." Gerutu pria yang berada di samping wanita berambut sebahu itu.

"Ih, gak boleh gitu. Mungkin dia-"

Krett-

Pintu tersebut kembali terbuka dan memampilkan seorang pria dengan rambut berantakan dan juga kaos oversize nya.

"Makasih banyak ya bolu nya. Kenalin nama gue Chaeyoung pacarnya cewek yang dingin tadi itu. Maafin dia ya, emang gitu orang nya." Kata pria tersebut yang membuat Jihyo tersenyum lebar karena senang akhirnya perbuatan baik nya di balas dengan baik juga.

"Iya sama-sama. Saya Jihyo dan ini Tzuyu." Jihyo kembali memperkenalkan dirinya dan juga Tzuyu. Bahkan Jihyo mendorong Tzuyu untuk bersikap ramah pada pria bernama Chaeyoung tersebut.

"Oke-oke, gak usah terlalu formal lah kayaknya kita juga seumuran. Eh, kebetulan kita mau sarapan, mau ikut?" Tawar nya.

"Gak usah, gak enak ganggu pagi kalian."

"Gak papa. Ini sebagai balasan bolu kalian. Yuk, masuk." Chaeyoung pun membuka pintu lebih lebar dan mempersilakan kedua pasangan itu masuk ke dalam apartemen nya.

Suasana canggung meliputi sarapan kedua tetangga yang baru saja resmi berteman, terlihat sekali yang paling banyak bicara disini adalah Chaeyoung dan Jihyo.

"Dia itu romantis gak?" Tanya Chaeyoung pada Jihyo yang jelas membicarakan Tzuyu di depan nya langsung.

Terlihat sekali bagaimana Tzuyu sangat tak menyukai keadaan mereka sekarang,

"Kayaknya enggak deh. Gak romantis sama sekali." Jawab Jihyo sambil tertawa.

"Loh? Aku selalu beliin kamu bunga setiap Valentine dan ulang tahun kamu loh. Kurang romantis apa lagi?" Sanggah Tzuyu tak terima jika dirinya dianggap tak romantis.

"Iya itu pun, kamu nyuruh sekretaris kamu untuk langganan bunga." Chaeyoung tertawa mendengar nya.

"Sayang~" Tzuyu merengek tak suka.

"Tapi kadang gua gak ngerti sih sama cewek yang suka banget cowok yang romantis. Alay banget." Celetuk Chaeyoung.

"Gak gitu dong. Sebenarnya kita tuh bukan mau di romantis tiap hari, tapi seenggaknya ya inget lah sama apa yang kita suka- setidaknya sekali dalam setahun." Jawab Jihyo.

"Setuju." Kata Mina yang membuat Chaeyoung menatap nya tak percaya.

"Okay, terus kenapa juga cewek harus banget di peka-in. Emangnya kita cenayang apa?!" Chaeyoung terus berargumen.

"Setuju." Kata Tzuyu.

"Kok kamu ikut-ikutan sih." Jihyo tak terima Tzuyu ikut setuju.

Begitulah awal pertemanan mereka terjalin, sangat canggung diawal, namun terlihat sekali bahwa mereka memiliki suasana yang sama dalam beberapa aspek.

***

Hubungan antar tetangga semakin terjalin baik dan sudah seperti teman satu sama lain, bagaimana mereka saling mengandalkan satu sama lain saat keadaan apapun.

Bahkan mereka merayakan Natal bersama.

"Lo curang!" Ucap Tzuyu tak terima saat Chaeyoung berhasil mengalahkan nya dalam permainan kartu.

"Mana ada ya?! Jangan ngadi-ngadi lo!" Mereka berdua saling bersahutan tak terima,

"Soalnya tadi gua liat ya!"

"Mana ada bapak! Lo bener-bener ya!" Chaeyoung berniat untuk menghajar Tzuyu, namun lelaki itu sudah berlari lebih dulu.

"Sini lo, Bedul!" Teriak Chaeyoung, namun yang di panggil masih berlarian di area apartemen nya.

"Yankk! Ini si jakung gak mau kalah Yank!" Chaeyoung meminta bantuan Mina untuk ikut memarahi Tzuyu, namun yang di dapat malah bentakan.

"Kalian jangan kaya anak kecil ya." Bukan Mina, namun Jihyo.

Kedua wanita itu sibuk menyiapkan hidangan untuk makan malam mereka, namun kedua pria justru membuat keributan bukan nya membantu.

"Lo sayang sama Chaeyoung?" Tanya Jihyo di tengah aktivitas memasak mereka.

"Lebih dari apapun. Lo?" Jawab Mina.

"Lebih dari dia." Jihyo tertawa sesudah nya begitupun Mina yang menyadari bahwa kedua nya sangat cringe.

Nafas tak beraturan dari kedua pria ketika sudah lelah saling berkejaran, mereka merebahkan tubuhnya di atas lantai.

"Lo kenapa milih Jihyo?" Tanya Chaeyoung.

"Gak tau, yang pasti cuman dia yang buat gua nyaman. Lo sendiri?"

"Cuman dia yang gak mau pergi dari hati gue."

"Najis." Tzuyu melempar bantal pada Chaeyoung, lalu keduanya tertawa terbahak-bahak.

Jika mengingat hal-hal yang sudah di lalui, seharusnya mereka bisa lebih bersikap dewasa dalam menyelesaikan setiap permasalahan nya. Mengingat bagaimana mereka bertemu, mengingat bagaimana rasanya jatuh cinta, mengingat bagaimana perasaan bahagia saat bersama orang yang kita sayangi, mengingat.... Dan mengingat....

Bahwa hubungan tak melulu soal manis, tapi juga pahit nya.

Bahwa hubungan tak melulu tentang aku dan kamu, tapi juga kita.

***

Ini flashback ke awal mereka ketemu satu sama lain.

Cerita ini gak panjang kok, belasan Chapter aja. Jadi ini bentar lagi tamat ya. Wkwk.

Jangan lupa untuk Vote & Comment kesan kalian terhadap cerita ini ya.

-CaCa-

Stuck (On You) ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang