6. If?

105 18 9
                                    

Kata orang perselisihan dalam sebuah hubungan adalah hal wajar, tetapi justru mengapa hal wajar tersebut bisa menjadi hal yang paling menyakitkan yang pernah dirasakan. Tentu ini bukan pertengkaran pertama mereka, tetapi tetap saja rasa jengkel dan tak mengenakan itu selalu ada.

"Anjing banget!" Umpat Chaeyoung sambil membuang puntung rokok lalu menggesek nya dengan sepatu miliknya di halte bus pada tengah malam dini hari.

Angin malam cukup membuatnya bergidik, untung saja ia sempat mengambil hoodie miliknya untuk mengurangi rasa dingin.

Ia tak tahu harus kemana sekarang ini, tentu ia memiliki banyak teman, namun ia malas untuk menghubungi mereka semua dan juga ia tak mungkin kembali ke apartemen Mina, ia adalah lelaki yang memiliki harga diri dan pastinya akan memalukan jika harus pulang.

Semua yang di bilang Mina benar. Ia adalah lelaki brengsek yang selalu bermain-main, tak pernah serius dalam hal apapun. Pengecut.

Bagaimana hidupnya jika tanpa Mina? Pasti jauh lebih hancur dari sekarang, karena selama ini hanya Mina yang mau menerimanya apa adanya. Tetapi rasa tak pantas di samping Mina jauh lebih tinggi.

Seberapa pantas dirinya, jika disandingkan dengan Mina? 1 persen pun tak ada.

"Chae?" Suara yang memanggil namanya, membuat Chaeyoung mengangkat kepalanya dan tak menyangka jika ia bertemu dengan Jihyo.

"What are you doing here?" Tanya Jihyo.

"Untung ketemu lo. Gue nginep di tempat lo ya?" Chaeyoung berdiri dari kursi dan tersenyum ke arah Jihyo.

"Nginep? Ada masalah apa lo?" Jihyo keheranan, namun ia tahu bahwa ada sesuatu yang terjadi pada Chaeyoung.

"Biasa. Kaya lo sama Tzuyu." Jihyo memutar bola matanya malas. Lagi-lagi hubungan nya dengan Tzuyu dibahas.

"Jangan mulai deh."

"Hehe, boleh gak gue nginep?"

"Yaudah, ayo." Chaeyoung tersenyum girang, setidaknya untuk malam ini ia tidak tidur di pinggir jalan.

"Yes. Thank you, beb."

***

Mereka akhirnya sampai di kost-an Jihyo yang baru ia tinggali selama seminggu setelah memilih untuk pergi dari apartement nya bersama Tzuyu. Kost-an nya terletak lumayan jauh dari jalan raya, hanya satu petak dengan kamar mandi di dalam nya- ada kasur mini yang diletakkan begitu saja di lantai, cukup sederhana untuk orang seperti Jihyo.

"Not bad." Puji Chaeyoung setelah mengamati kamar Jihyo. Ia lalu merebahkan tubuhnya di kasur milik Jihyo.

"Itu kertas apaan aja? Berantakan banget." Tanya Chaeyoung ketika melihat kertas yang cukup berantakan. Sangat berantakan.

"Biasa, namanya juga musisi jalanan. Udah lah balik ke lo aja, ada masalah apa lo sama Mina?" Tanya Jihyo yang sadar bahwa Chaeyoung sedang ada masalah dengan Mina. Ia juga sudah paham betul dengan sikap Chaeyoung yang selalu pergi ketika bertengkar dengan Mina.

"Biasa, dia tuh drama banget. Capek nanggapin hal yang gitu-gitu aja tiap hari." Chaeyoung menghela nafas kasarnya.

"Kali ini masalah lo apa?"

"Lo tau kan kehidupan gue dari jaman kuliah, gue selalu main-main dalam hubungan gue dan mungkin gue gak akan pernah bisa untuk serius dalam hubungan gue, bahkan sama Mina sekalipun yang udah pacaran lama." Chaeyoung merubah posisi nya menjadi duduk dan menatap lawan bicara nya.

"Terus?"

"Lo kan juga tahu keluarga Mina yang kaya raya, gue merasa beda terus tiap sama dia. I feel like i'm loser. Kalau boleh jujur gue takut untuk komitmen, dan itu yang ngebuat gue gak mau serius sama dia."

Stuck (On You) ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang