action figure ringdoh

347 38 14
                                    

Pomen



































-Daily Haitani Brother-

'Ran.. bunda sayang sama kamu. Jaga rindou' tepat pukul 23.00 malam. Kediaman haitani telah di kudeta ntah alasannya apa. Ran yang masi berusia 8 tahun dan rindou yang berusia 7 tahun bersembunyi dibawah kolong kasurnya. Seprai yang menggantung tidak sampai ke permukaan lantai, dari celah itu ran dapat mengintip keluar.

Tepat sebelum kudeta ini terjadi, keluarga haitani sedang makan malam keluarga. Lengkap, mereka bercanda gurau di meja makan yang berukuran medium itu, hingga suara ketukan terdengar.

Tuan besar rumah keluarga haitani beranjak dari kursi nya menuju ke sumber ketukan. Sedangkan nyonya besar menyuapi semangkuk sup ke mulut putra bungsunya.

Hingga suara tembakan sebanyak 3 kali terdengar setelah pintu dibuka. Iris violet nyonya haitani melotot kaget, perlahan nyonya besar itu memanggil bibi untuk menggendong putra bungsunya. Sedangkan putra sulungnya diam diam mengekor di belakang ibunya.

Alangkah terkejutnya nyonya haitani saat mendapati suaminya terkapar bersimbah darah dilantai dengan beberapa pria yang mulai memasuki rumahnya.

Ran, putra sulung itu menatap tidak percaya dengan pemandangan dihadapannya. Matanya melotot kaget, bibir mungil beserta tubuhnya bergetar, ran menangis melihat ayahnya tergeletak tidak bernyawa, tangisannya membuat pria yang membunuh ayahnya mengetahui keberadaan mereka.

Nyonya haitani sentak menggendong ran lalu memeluknya erat, ia menepuk pelan punggung putra nya untuk menenangkannya.

Ran memeluk ibunya erat, isakan kecilnya membasahi baju ibunya sendiri, dengan bergegas nyonya haitani membawa putra nya kedalam kamar. Air wajah nyonya haitani terlihat panik dan khawatir kepada anak anaknya.

Sejenak ia berpikir, dimana dia akan menyembunyikan buah hatinya. Ah ya, di kolong kasur.

'Ran, cepat masuk kebawah kolong kasur bersama rindou' pintah nyonya haitani sambil menurunkan ran, tanpa banyak bicara ran mengangguk, ia masuk kebawah kolong kasur bersama adiknya. Rindou tidak tau apa apa, dia masih sangat mudah untuk usianya sekarang.

Brakk!!

Pintu kamar di dobrak, menampilkan beberapa pria yang telah mengeksekusi tuan besar haitani. Ran takut ia ingin menangis, tapi tidak ada gunanya.

'Apa mau kalian!!' Ujar nyonya haitani memberanikan diri, walau begitu ran dapat melihat kaki ibunya dan bibi bergetar takut.

Dorr dorr

Tubuh ramping itu tumbang di lantai. Darah mengalir dari perut wanita itu. Ran tersentak. Matanya kembali melotot hingga bola matanya ingin keluar, suara tembakan berikutnya terdengar di telinga mungil kedua saudara itu. Kali ini bibinya. Rindou ingin menangis, tapi mulutnya di dekap ran agar tak menghasilkan suara. Tepat di depan mereka, ran menyaksikan pembunuhan keluarganya.

'Cari anak dari kedua haitani sialan ini!' Ujar salah seorang dari pria itu. Ran semakin mundur masuk kedalam kolong kasurnya, takut bayangannya akan terlihat oleh mereka. Rindou memeluk tubuh kakaknya erat, ia menangis dalam diam. Perasaan sedih, takut, marah semuanya bercampur aduk.

Gue dan Abang gue ||DAILY HAITANI BROTHER|| by : #gabeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang