"Sayang, temenin gue makan dong" ucap Safira pada Raka yang sedang asyik bermain game.
Raka menghentikan permainannya dan meletakkan ponselnya di atas meja.
Raka dan Safira sedang berada di teras depan rumah Safira.
"Mau makan di mana sayang?" tanya Raka lembut sambil membelai rambut Safira.
"Di tempat biasa aja."
"Ya udah. Ayo jalan. Atau lo mau bersiap-siap dulu?"
"Langsung jalan aja. Gue juga udah cantik kok" ucap Safira dengan senyumnya.
"Emang lo cantik kok" ucap Raka sambil mengecup pipi Safira.
"Ihh, jangan main cium-cium Raka. Gimana kalau mama papa lihat" gerutu Safira.
"Ya nggak apa-apa. Kalau ketahuan, palingan langsung di suruh nikahin lo" ucap Raka dengan cengiran.
"Nikah-nikah. Kita aja masih kelas 2 SMA Raka. Lo main ajak nikah aja."
"Iya deh. Tunggu kita sukses dulu."
"Nah gitu dong."
Safira menggandeng tangan Raka. "Lo bawa motor atau mobil tadi Raka?"
"Motor?"
"Bagus deh."
"Memangnya kenapa kalau gue bawa motor?" tanya Raka.
"Karena kalau lo bawa motor, gue bisa peluk lo dari belakang" ucap Safira sambil tersenyum lebar.
Raka cuman geleng-geleng kepala melihat tingkah Safira yang begitu lucu.
Raka memakai helm nya dan setelah itu dia juga membantu memakaikan helm di kepala Safira.
Raka naik di atas motor dan di susul oleh Safira. Tanpa disuruh Safira langsung memeluk Raka.
"Pegangan yang erat, biar lo nggak jatuh."
"Iya. Tapi jangan ngebut-ngebut bawa motornya."
"Iya sayang."
Raka melajukan motornya keluar dari halaman rumah Safira.
Sepanjang jalan Safira tetap memeluk Raka. Dan Raka tetap fokus mengendarai motornya.
Sampai akhirnya mereka sampai di tempat tujuan.
"Raka, boleh pesan kue coklat nggak?" tanya Safira hati-hati. Karena dia tahu, bahwa Raka melarangnya memakan coklat.
Raka tersenyum mendengar permintaan pacar nya. "Tapi pesan secukupnya. Jangan banyak-banyak makan makanan yang mengandung coklat."
"Yeay. Pacar Safira memang yang terbaik." Safira langsung memesan kue coklat kesukaannya dan makanan kesukaan Raka.
"Mau minum apa Raka?" tanya Safira.
"Samain aja dengan minuman pesanan lo" jawab Raka.
Setelah pesanan Safira sampai dia langsung. Tanpa menunggu, Safira langsung memakan kue coklat nya.
"Pelan-pelan makannya sayang. Kan jadi belepotan" ucap Raka sambil mengelap bibir Safira yang masih ada coklatnya.
Safira memukul tangan Raka pelan. "Jangan ambil kesempatan dalam kesempitan."
"Hehehe, tahu aja lo." Raka menjilat jempol yang mengelap bibir Safira tadi. "Manis" ujarnya.
Pipi Safira memerah melihat kelakuan Raka. Walau sudah bertahun-tahun pacaran, dia masih saja deg degan kalau Raka memperlakukan dia dengan manis.
Raka cuman meminum minuman tanpa memakan satu pun makanan. Dia masih stay memandangi Safira yang lagi makan.
"Kenapa lo nggak makan?" tanya Safira heran.
"Gue dah kenyang cuman memandangi lo doang" gombal Raka.
"Raka!"
"Hahahaha" Raka tertawa lepas melihat ekspresi Safira saat ini. Dia benar-benar puas menjahili Safira.
"Iya, gue makan nih." Raka memakan makanan yang di pesan Safira untuknya.
"Enak kan?" tanya Safira.
"Iya enak. Tapi lebih enak lagi, kalau memakan lo" ucap Raka sambil mengedipkan sebelah matanya.
Safira mencubit pipinya Raka. "Makan aja makanan lo, nanti gombalnya."
Raka mengelus pipi nya yang sudah dicubit oleh Safira. "Kok di cubit sih."
"Makanya kalau ngomong jangan nakal."
"Tapi kan Raka cuman nakalnya sama Safira, bukan sama cewek lain."
"Kalau lo nakal sama cewek lain, gue sunat lo tujuh kali" ancam Safira.
"Ihh, jangan dong. Nanti kita nggak bisa buat baby."
"Raka!"
"Iya, gue diam nih." Raka langsung duduk diam sambil memakan makanan. Karena takut kalau Safira ngamuk padanya.
Setelah makan Safira dan Raka pergi ke danau.
Safira menikmati sejuknya udara. Angin sepoi-sepoi membuat rambutnya berterbangan.
Raka yang melihat itu langsung merapikan rambut Safira.
Raka menatap Safira lembut. Karena merasa ditatap oleh Raka, Safira menatapnya balik.
"Gue mencintai lo Safira" ujar Raka lembut.
"Gue juga mencintai lo Raka" balas Safira dengan senyum.
Raka tersenyum dan dia mengecup kening Safira dengan lembut.
Safira menutup matanya, merasakan kecupan Raka di keningnya.
Setelah itu Raka memeluk Safira. Sungguh, dia benar-benar mencintai Safira.
Raka Austin
Safira Kirana
Jangan lupa vote and komen. Jangan jadi silent reader. Setiap part selanjutnya, selalu banjiri vote and komen. Suka banget tuh baca komen-komen dari kalian 😁 bisa nambah mood buat update, sampai crazy up.
Jangan lupa juga buat follow aku, kalau kalian suka cerita ku. Kalian happy, aku juga happy.
KAMU SEDANG MEMBACA
RAKSA
Teen Fiction"Gue mencintai lo Safira" - Raka Austin "Gue juga mencintai lo Raka" - Safira Kirana. Raka dan Safira berpacaran 5 tahun dari zaman SMP. Raka sangat bucin pada Safira. Dia benar-benar mencintai Safira dengan setulus hati. Hingga suatu saat, Raka men...