RAKSA 03

38 10 6
                                    

Beberapa hari kemudian, Safira gelisah, karena Raka tidak ada menghubungi dia sama sekali saat ini.

Padahal biasanya, jam-jam begini, Raka sudah chat atau nggak telpon.

"Tumben nih anak nggak chat gue" gumam Safira sambil melihat jam dinding yang sudah menunjukkan pukul 9 malam.

Sebenernya Safira nggak masalah kalau Raka belum chat dia jam segini. Tapi, Raka belum chat dia dari semalam.

Safira juga sudah mengirim pesan pada Raka. Tapi Raka belum membaca dan membalasnya, padahal Raka sedang online.

"Perasaan gue nggak enak. Apa terjadi sesuatu dengan Raka" pikir Safira.

Safira tidak ingin terlalu lama berpikir. Dia segera tidur, karena besok sekolah.

Tapi sepertinya dia tidak bisa tidur dengan nyenyak. Karena pikiran terus memikirkan Raka.

*****

Keesokan paginya, yang biasanya Raka sudah ada di rumahnya, kali ini Raka tidak datang di rumah Safira.

"Safira, kok Raka nggak datang. Nggak biasanya?" tanya mama Safira.

"Safira juga nggak tahu Ma. Raka juga nggak bisa di hubungi sama sekali."

"Bagus dong. Jadi papa bisa bareng kamu hari ini" ucap papa Safira.

"Papa! Nggak lihat Safira cemas begitu" ucap mama Safira.

"Papa minta maaf." Papa Safira mengelus kepala Safira. "Mungkin Raka lagi sibuk. Kamu tenang saja. Pagi ini kamu bareng sama papa."

"Iya Pa." Safira juga berharap seperti itu. Raka mungkin sibuk, jadi tidak bisa di hubungi.

Tapi selama ini, walau Raka sesibuk apapun, dia pasti menghubungi Safira apapun yang terjadi. Jadi itu yang membuat Safira khawatir dan gelisah.

Safira berangkat ke sekolah dengan papanya kali ini.

Sesampainya di sekolah, dia di sambut oleh sahabat-sahabat nya.

"Pagi Safira" ucap Yeni.

"Pagi juga."

"Muka lo kenapa? Kusut gitu" ucap Yeni sambil menoel-noel pipi Safira.

"Lo lihat Raka?"

"Raka belum sampai. Kan biasanya juga bareng sama lo" jawab Yeni.

"Memangnya Raka kenapa Safira?" tanya Nayla.

"Raka nggak bisa dihubungi."

Broom... Broom...

Suara motor itu, Safira mengenal nya. Itu suara motor Raka.

Safira melihat ke arah parkiran. Dia terkejut, Raka bareng sama cewek lain. Dan cewek itu adalah cewek yang tempo hari ini yang menghampiri Raka di kantin.

"Kok Raka bareng cewek lain?" tanya Yeni heran.

Safira bergegas menghampiri Raka. "Raka!"

"Napa?"

Safira tertegun. Tatapan dan cara bicara Raka sangat berbeda padanya hari ini.

"Kenapa lo nggak bisa di hubungi dari kemarin?" tanya Safira.

"Gue sibuk" ucap Raka datar.

"Lo bohong. Pasti ada sesuatu yang terjadikan" ucap Safira menggebu-gebu.

"Terserah lo."

"Kak Raka. Kita masuk ke yuk" ucap cewek itu yang ternyata namanya Rachel.

"Raka. Lo kok bisa bareng cewek ini?" tanya Safira sambil menunjuk Rachel.

RAKSATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang