RAKSA 07

11 2 0
                                    

"Kenapa kalian berdua berkelahi? Apa ada masalah?" Sekarang Raka dan Dean berada di ruang BK.

Raka dan Dean diam. Tidak mengeluarkan sepatah kata pun.

"Kenapa kalian diam? Jawab pertanyaan saya."

"Raka, saya dengar kamu yang mulai perkelahian. Kalian berdua ada masalah apa sampai harus berkelahi?"

"Tidak ada Bu" jawab Raka datar.

"Kalau tidak ada, kenapa kalian berantem. Dean, kenapa kalian berkelahi, apalagi di lingkungan sekolah. Kalau kalian tidak mau jawab, orangtua kalian akan saya panggil ke sekolah" ancam guru BK tersebut.

"Hanya masalah pribadi Bu" jawab Dean.

Guru tersebut hanya bisa menghela nafas panjang. "Kalian kalau ada masalah, selesaikan baik-baik. Berkelahi tidak akan menyelesaikan masalah apapun."

Raka dan Dean terdiam. "Kalian dengar apa yang saya bilang barusan?" tanya guru tersebut.

"Iya Bu" jawab mereka bersamaan.

"Sekarang kalian berdua kembali ke kelas. Ingat, saya tidak ingin mendengar keributan apapun dari kalian."

Raka dan Dean keluar dari ruang BK. Mereka berjalan beriringan menuju ke kelas mereka yang searah.

"Lo jangan coba-coba dekati Safira" ucap Raka dingin pada Dean.

Dean menoleh ke arah Raka. "Gue udah bilang, gue akan dekati Safira. Lo berdua udah putus kan? So, gue bebas dekati Safira" ucap Dean enteng.

"Gue peringati lo, Safira nggak akan berdekatan sama siapapun termasuk lo, selagi gue masih hidup" tekan Raka dengan mata mengintimidasi. Setelah itu, Raka berjalan duluan menuju kelasnya.

Dean tersenyum miring. "Lo emang benar-benar masih mencintai Safira. Tapi gue nggak akan mundur Raka Austin, sampai gue mendapatkan Safira."

*****

"Gimana masalah lo dengan Dean, udah kelar?" tanya Vino pada Raka yang baru duduk di kursinya.

Raka tidak menjawab pertanyaan Vino, dia membuka tas nya dan mengeluarkan buku nya.

"Raka, lo napa sih. Nggak jawab pertanyaan gue juga" kesal Vino.

Putra menepuk bahu Vino sambil menggelengkan kepalanya. "Lo diam aja dulu, nggak usah banyak tanya."

"Iya deh."

Di sisi lain, Yeni mengamati Raka yang baru masuk di kelas.

"Gue penasaran, kenapa Raka dan Dean berantem. Karena setahu gue, Dean nggak pernah berhubungan apapun Raka. Kok tiba-tiba mereka berantem" ucap Yeni dengan pelan pada Safira.

Tiara dan Nayla juga berada di tempat Safira. Karena sekarang jam kosong, mereka bebas.

"Iya juga ya. Aneh nggak sih, mereka tiba-tiba berantem" ucap Nayla.

"Setahu gue, Dean itu anaknya pendiam. Di kelas sebelah, gue dengar dia jarang berinteraksi dengan orang-orang. Kok tiba-tiba dia berantem sama Raka" sahut Tiara.

"Safira, gue dengar mereka berantem karena lo. Lo tahu sesuatu?" tanya Yeni.

"Gue nggak tahu apa-apa" jawab Safira yang fokus pada buku nya.

"Lo bohong kan Safira. Gue tahu, lo pasti menyembunyikan sesuatu dari kami."

Safira menutup bukunya dan memandangi ketiga sahabatnya. "Saat gue keluar dari kantin, gue ke rooftop. Gue ketemu Dean di sana."

"Terus kalian bicara gitu?" tanya Yeni yang di jawab dengan anggukan dari Safira.

"Dia mencoba dekatin gue."

"What the hell?! Jadi Dean ingin dekatin lo. Pantas dia dan Raka berantem" ucap Yeni kaget.

"Raka pasti masih mencintai lo Safira" ucap Tiara.

"Tapi kenapa dia putusin gue?"

Ketiga sahabatnya diam. Mereka juga tidak mengerti kenapa Raka memutuskan Safira.

"Dia nggak cinta gue lagi. Itu yang gue tahu" ucap Safira.

Yeni, Tiara, Nayla hanya bisa saling memandang satu sama lain. Mereka hanya bisa diam, membiarkan Safira yang melanjutkan membaca bukunya.

Please vote and komen 🥰🙏

RAKSATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang