part 12

10.4K 599 91
                                    

Happy reading
_____________________

.

.

.

Sejak saat itu mereka berubah, meraka memperlakukan dirinya secara semena-mena hal itu membuat dirinya semakin stress bahkan trauma, dia berusaha menolak tetapi mereka selalu mengancam bahkan mereka tak segan-segan hampir membunuh ibunya.

Seperti biasa rian di jemput oleh salah satu dari mereka dan saat ini yang menjemput dirinya adalah arga, rian masuk ke kelas dengan tampilan yang kuyu akibat kelelahan di belakangnya ada arga yang biasa-biasa saja tapi sekilas kita dapat melihat arga kelihatan segar.

Disisi mulut rian terdapat memar yang tidak tau di sebabkan oleh apa, baru saja ia ingin meletakkan tas miliknya seseorang langsung menariknya dan menundukkan rian di pangkuannya, ya pria tersebut adalah alex.

Dulu saat alex melakukan ini kepadanya ia akan tertawa karena geli, tetapi sekarang berbeda ntah kenapa alex semakin keterlaluan tangannya bahkan tak segan-segan masuk ke dalam celananya dan mengusap miliknya.

Dirinya juga merasa sam seakan menjauhinya setelah kejadian itu, bukan hanya menjauhinya tetapi ia menjauhi yang lain juga.

Rian yang melihat itu merasa sakit hati bukannya dirinya korban kenapa sam memperlakukan nya seakan dirinya yang penjahat di sini.

Dirinya bingung bagaimana melanjutkan hidup sma nya seperti dulu, andai saja dirinya tidak bertemu dan berteman dengan mereka pasti dia akan menjalani kehidupan yang menyenangkan di sma sekarang.

Menyesal terus menerus tidak ada gunanya, yang terpikir sekarang bagaimana agar terlepas dari belegu mereka.

Apa dirinya kabur saja dari kota ini, tetapi bagaimana nasib ibunya, bagaimana mungkin dia pergi meninggalkan ibunya dan pun pasti yang pertama di hampiri oleh mereka jika dirinya kabur adalah sang ibu, dia tidak ingin hal itu terjadi.

"Kenapa ngelamun sayang, mikirin apa hem?" ujar alex seraya mengusap perut rian pelan, dan mencium bahu ramping yang masih berlapis seragam itu.

Karena asyik melamun dia seakan lupa dirinya masih di pangkuan alex," Gak ada alex" ucap rian seraya menunduk dan memilin baju nya.

"Gitu ya, jangan bohong ya sayang kami gak suka dibohongin" ucap alex seakan perintah yang harus dipatuhi oleh rian.

"Iya alex, gak lagi" Ucap rian mengangguk kan kepala nya kuat.

"Good boy" Alex pun melanjutkan kegiatannya mencium tengkuk rian yang mengeluarkan aroma vanilla tersebut, ntah kenapa aroma rian seakan candu untuk mereka, bahkan mulai dari kemarin mereka memberikan rian sepaket perawatan kulit seperti sabun, shampoo, handbody, parfum dan lainnya beraroma vanilla dan rian di wajibkan untuk menggunakan nya.

Rian dengan terpaksa menuruti perintah mereka, sebenarnya ia kurang suka dengan aroma vanilla karna mirip perempuan, biasa yang ia gunakan itu milik sang ibu dan sabun setra shampoo yang tersedia di rumah mungkin milik ibunya juga, ibunya jarang membelikan produk khusus untuk dirinya karna moto ibu nya "kalo masih bisa satu merk buat bersama, pake itu" Agak mengkesal emang tapi namanya juga emak-emak banyak pikiran buat pengeluaran berkaitan untuk keluarga jadi di usahakan untuk berhemat.

Teng

Teng

Teng

Bel pun berbunyi semua bangku kelas sudah terisi, menandakan sudah waktu belajar di mulai, rian pun berusaha melepaskan kukungan alex dan duduk di bangku miliknya.

Guru mulai menyuruh semua siswanya untuk membuka buku untuk melanjutkan materi minggu lalu, begitu pun rian membuka buku paket yang tebal itu, mungkin sedikit bermanfaat semenjak kejadian itu.

Rian sudah sedikit pendiam dan rajin walau sedikit tetapi bermanfaat karena kelas tidak ribut dengan suara cemprengnya lagi, memang sebagian guru yang tidak tahan dengan tingkah rian heran dengan perubahan ini tetapi karena sudah begini bagus lah, jadi sekarang dia tidak akan cosplay babon lagi.

Saat asyik mendengar penjelasan sang guru rian terlonjak kaget paha nya tiba-tiba ada yang mengusapnya ternyata tangan itu milik alex, rian menatapnya dan berusaha menyingkirkan itu, tetapi kembali tangan itu akan hinggap di paha montok miliknya alex seakan tidak peduli penolakan dari rian dan melanjutkan terus-menerus dan terfokus pada penjelasan yang di jelaskan guru di depan kelas.

Rian kelelahan tidak bisa menyingkirkan tangan itu hanya bisa pasrah, karena jika ia terus berontak ia akan di hukum alex, dia tidak mau hal itu terjadi dan akhirnya rian membiarkan alex mengusap pahanya dan menutup mulutnya agar dirinya tidak mengeluarkan suara laknat akibat menahan rasa geli yang merajalela.































































































£££££

Bel istirahat sudah berbunyi, rian menatap bangku kosong dengan menghela nafas pelan, ya bangku itu milik sam.

Setelah istirahat berbunyi sam langsung meninggalkan kelas tanpa peduli guru belum selesai menjelaskan materi, berkat perbuatan sam itu guru di kelas mengomel untung saja ada ketua kelas dan siswa yang lain menjelaskan kepada sang guru waktu sudah menunjukkan istirahat.

Guru itu setelah mendengar penjelasan mereka meminta maaf dan mengizinkan mereka untuk istirahat, begitu pun dengan rian, arga, alex dan riko mereka saat ini berjalan menuju kantin dengan rian yang berada di antara riko dan alex, arga berjalan di belakang mereka memerhatikan rian dari belakang.

Saat tiba di kantin alex dan rian berjalan mencari meja untuk mereka sedangkan riko dan arga pergi ke stan makanan untuk membeli pesanan mereka.

Setelah duduk rian mengeluarkan ponselnya mengscroll instagram yang berisi cewek-cewek berbagai jenis dari yang bohay hingga imut-imut kiwoyo.

Saat asyik menglike postingan mereka handphonenya tiba-tiba di ambil membuatnya mendongak ternyata yang mengambil ponsel miliknya riko.

"Makan dulu ya baby, udah itu baru liat dede gemoy nya" Ujar riko dengan senyuman yang sulit di artikan, rian yang di tatap tajam oleh dua pria kekar itu hanya mengangguk dan menatap mangkuk bakso yang sudah ada di hadapannya.

Dia pun makan bakso itu dengan lahap "pulang sekolah ke rumah gue" Ujar arga mengagetkan rian, teringat apa yang akan terjadi jika dirinya berada di rumah salah satu dari mereka membuatnya bergetar.

"Kenapa hem?" Tanya riko perhatian setelah memerhatikan perubahan rian dan mengusap bahu rian lembut.

"Gak papa" ujar rian pelan dan menundukkan kepala kembali melanjutkan kegiatannya mengunyah bakso.

.

.

.

_________________

Hai Hai ges!!
Gimana kabar kalian?
Moga betah sama cerita aku yaaaa!!
.
Dari aku lihat udah banyak yang baca cerita ini tapi yang like dan comment cuman sedikit🥺
.
mau dong di like dan comment biar aku makin semangat nulisnya
Hehehe😋
.
Jangan lupa tinggalin jejak yaaa.
Makacihhhh
.

Tbc

RIANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang