Happy Reading
_____________________.
.
.
Sebelumnya➡️Rian melihat sang ibu memperlakukan nya dengan lembut menahan nangis,dia pikir ibunya tidak menyayanginya e selalu sibuk dan memarahi rian tapi dugaannya salah itu adalah bentuk kasih sayang sang ibu kepada dirinya.
Rian termenung memandang kosong langit-langit kamarnya. Sekarang dirinya sudah kotor, kenapa dia mau saja di bodohi oleh teman-temannya menyesal pun tidak ada gunanya karena ini sudah terjadi.
Karena pikiran yang berkecamuk mata rian seketika terpejam biarkan batinnya tenang sejenak sebelum melalui badai yang akan menerjang nanti.
€€€€€
Seperti biasa rian masih tidak menuruti perintah mereka, dan kembali kehidupan nya seperti biasa dan juga menghindar dari mereka. Awalnya dirinya merasa ketakutan karena akan di seret kembali seperti kemarin ternyata tidak.
Tiga hari ini seperti surga bagi rian melihat bangku-bangku milik temannya yang kosong dari kemarin dan dirinya hanya melihat sam yang mengabaikannya, rasa tenang tanpa ancaman dari mereka membuatnya bernafas sedikit lega.
Bel pulang sekolah berbunyi, rian langsung saja membereskan perlengkapannya dengan cepat agar tidak bertemu dengan mereka saat pulang sekolah untung saja hari ini mereka tidak masuk.
Saat masih ramai-ramainya siswa berjalan menuju gerbang. Rian menerobos untuk gabung bersama siswa yang lain agar tidak ketahuan oleh mereka.
Hingga tibalah dirinya di rumah miliknya yang asri nan sejuk. Membuka pintu dan melepaskan sepatunya rian mendengar suara ribut seperti orang sedang masak di dapur dan tak lupa aroma sedap yang memenuhi seisi rumah.
Rian langsung berjalan cepat menuju dapur untuk melihat apa yang ibunya masak.
"Masak apa bu?" tanyak rian mengagetkan Sintia.
"Eh eh ayam ayam.. Kamu ini ngagetin ibu aja, ibu lagi masak gulai ayam" Ujar ibunya.
"Banyak gak ayam nya buk?" Tanya rian penasaran seraya menghampiri sintia.
"Ya banyaklah, udah sana kamu mandi bau asem tau gak" perintah Sintia seraya mendorong rian jauh dari dapur.
"Hm iya ibuk, ini rian mau mandi kok" Dengus rian berjalan menuju kamar miliknya.
Setelah beberes rian turun untuk makan siang bersama sintia tak lupa berseda gurau, ntah kenapa rian merasa rindu dengan suasana ini padahal hanya beberapa hari dirinya dan sang ibu tidak makan bersama karena rian yang selalu bermain bersama teman laknatnya itu.
Setelah rian selesai membereskan meja makan pintu rumah rian berbunyi Sintia yang sedang mencuci piring menyuruhnya untuk membuka pintu.
"Yan buka pintu nya, ibuk lagi sibuk cuci piring"
Rian mendengar itu mendengus dengan ogah-ogahan membuka pintu "anjir sapa sih ganggu banget, baru aja mau tur-" Rian tidak selesai melanjutkan omongannya dan terdiam kaget melihat tamu yang saat ini datang ke rumah.
"Udah puas main kucing-kucingannya" ujar sang tamu seraya tersenyum yang yang menurut wanita di luar sana sangat tampan tetapi bagi rian sangat menyeramkan.
KAMU SEDANG MEMBACA
RIAN
Fanfictionawalnya tidak ada yang terjadi dengan pertemanannya,setelah kejadian itu kehidupan rian berubah,membuat rian tidak bisa melarikan diri dari genggaman mereka. . . . . . 18+ and bxb Cover by:pinterest