"Berapa persen sih rasa lo ke gue Angkasa? Kenapa lo ada rasa perhatian ke gue?"
Zeya"Cuma 1%"
Angkasa***
Dengan rasa cemas Angkasa membawa Zeya ke rumah sakit terdekat. Luka yang didapatkan Zeya cukup besar membuat kecemasan Angkasa bertambah. Walaupun Angkasa tidak menyukai Zeya, namun bukan berarti tidak ada rasa manusiawi didalam diri Angkasa.
Zeya masuk ke dalam ruangan UGD, dokter disana juga dengan cepat bertindak. Angkasa menunggu dari luar, ia terduduk di kursi. Pikirannya berkecamuk sekarang.
"Arghh! Kenapa Zeya harus nolong gue?! Gue males sama yang namanya balas budi." Racau Angkasa.
Sekian lama di dalam ruangan UGD akhirnya dokter keluar dari sana. Angkasa beranjak dari duduknya, ia menatap sang dokter.
"Gimana Dok? Keadaan Zeya baik-baik aja kan?" Tanya Angkasa.
Dokter wanita itu hanya mengangguk. Setelahnya ia melepaskan masker yang sedari tadi menutupi wajahnya. Angkasa terpelonjak kaget melihat seseorang yang berada dihadapannya sekarang.
"B-bunda?" Ucap Angkasa terbata-bata.
Eva menatap putranya dengan tatapan sengit. "siapa dia Angkasa? Sebelumnya saya tidak pernah melihat kalau ada gadis yang pernah dekat denganmu."
Angkasa membasahi bibirnya yang terasa kering. "Dia cuma temen Bunda." Jawab Angkasa.
"Jangan pernah kamu sakiti dia Angkasa, sebab banyak masalah yang sedang menimpanya." Sahut Eva membuat Angkasa mendongak.
"Maksud Bunda?" Tanya Angkasa tak mengerti.
Eva menghela nafas. "Banyak bekas luka ditubuhnya. Ada sayatan, bekas pukulan, dan ada bekas siraman air panas." Ucap Eva, Angkasa hanya bungkam.
"Yang pastinya dia adalah anak broken home." Lanjut Eva.
Lagi, hati kecil Angkasa merasa tidak tega, ternyata cewek yang begitu ceria menyimpan banyak luka sendirian.
***
Zeya sudah siuman, ia menatap langit-langit ruangan rawat inap itu. Ia bingung kenapa dia bisa ada disini? Apa yang terjadi? Seingat Zeya dia mengalami luka di bagian kepala yang berdenyut nyeri.
Pintu ruangan itu terbuka menampakkan cowok yang sedang berdiri di ambang pintu. Zeya hanya diam menatap nya.
"Gue boleh masuk?" Tanya Angkasa.
Zeya mengangguk.
Angkasa membawa sebungkus bubur ayam, ia meletakkannya di atas meja. Kemudian beralih menatap Zeya.
"Gue tahu makanan di rumah sakit itu nggak enak, rasanya hambar. Makanya gue beliin lo bubur ayam, dimakan." Suruh Angkasa.
Zeya tersenyum tipis. "Thank u Angkasa."
Zeya mengambil bubur ayam itu, kemudian membukanya. Dengan lahap Zeya memakannya. Rasanya lumayan di mulut Zeya.
"Keadaan lo gimana? Masih sakit?" Tanya Angkasa membuat Zeya yang sedang mengunyah makanan pun berhenti.
"Udah kok." Jawab Zeya.
Keheningan terjadi, tidak tahu apa yang harus dikatakan lagi. Angkasa ragu untuk menanyakan sesuatu yang dari tadi mengganjal di hatinya. Namun ia berusaha untuk mengatakannya.
"Ekhem! Gue mau nanya." Celetuk Angkasa.
"Tanya aja."
"Siapa yang sering mukulin lo? Siapa yang menyayat tangan lo? Siapa yang nyiram lo pakai air panas?" Pertanyaan beruntun itu Angkasa ucapkan dengan begitu cepat.
Zeya meneguk salivanya, kenapa ada orang yang tahu urusan pribadinya?! Sial, itu akan menjadi masalah.
Dengan gelagapan Zeya mencoba menjawabnya. "Em... Nggak ada kok! Lagian kenapa lo harus tahu?!" Tanya Zeya balik.
"Ya gue cuma mau tau aja. Kenapa? Ada sesuatu yang lo sembunyikan?" Tanya Angkasa tepat sasaran.
Malas menjawab Zeya hanya diam, ia tidak mau berbicara yang akan menambah kekacauan.
"Gue udah tahu." Sahut Angkasa membuat Zeya panik.
"Apa?!"
"Mama lo. Dia yang ngelakuin semuanya."
Panik? Tentu saja, Zeya hanya bisa melongo karena perkataan Angkasa. Bisa ketahuan nih topeng Zeya yang selama ini hanya berpura-pura ceria, padahal menyimpan banyak luka.
"Rahasiakan ini Angkasa. Gue nggak mau lebih banyak orang lagi yang tahu tentang kehidupan gue." Sahut Zeya.
"Iya."
"Gue mau tanya boleh?" Tanya Zeya hati-hati.
Angkasa mengangguk. "Silahkan."
"Berapa persen sih rasa lo ke gue Angkasa? Kenapa lo ada rasa perhatian ke gue?"
Angkasa berdehem. "Cuma satu persen."
***Tinggalkan jejak kalian yaaa

KAMU SEDANG MEMBACA
Angkasa Zeya [ A & Z ] (TERBIT)
Novela JuvenilIbarat A dan Z terlalu jauh bagi mereka untuk bisa disatukan. Tak pernah terpikirkan oleh cowok bernama Angkasa Frakinlyon, yang selalu dikejar-kejar oleh cewek bernama Zeya Primlya Quenna. Selama dua tahun bersekolah di SMA Antariksa, Zeya selalu m...