Chapter; 9

4 3 0
                                    

"Ra Ra! Hei udah Ra!" Ujar Mahendra, dia ingin mendekat tapi Vara mendorong tubuh Mahendra

"Beb! Heh udah beb! Udah!" Triana menarik tubuh Vara menjauh dari siswa laki laki yang dia tumbuki.

Seperti ditutupi oleh amarah, Vara tidak mendengarkan Triana dan Mahendra yang berusaha melerainya, Vara terus mengejar siswa laki laki itu. Dia menerjang tubuhnya, menarik kerah bajunya lalu meninju wajahnya berkali kali

"Vara! Hentikan Vara!" Rangga dan Alvino masuk kedalam kelas, Rangga yang punya....ehem...otot lengan yang kuat...hehe:) Bara arm;)

Oke lanjut ke story'

Rangga langsung mengangkat tubuh Vara agar dia berhenti bergelut, tapi apa? Sisi kiri wajah Rangga terkena serangan siku Vara yang membuatnya kembali terlepas.

"Anjir! We udah! Lu cewe kuat bat!" Kali ini Alvino yang berusaha meleraikannya tapi kakinya ditendang oleh Vara dan itu sakit.

"SINI LO JAN KABUR KEK ANJING GITU! KALAU LU BERANI LAWAN GUE!" Ujar Vara. Adegan sama dari tahun lalu kembali terjadi.

Vara mengambil satu kursi dan melemparkannya ke siswa laki laki itu.

"Savara! Hentikan!" Bobby masuk dan menarik lengan Vara kuat

"LEPASIN!"

"Sudah hentikan! Biar guru yang menyelesaikan!" Kata Raka

"SEBELUM GUE PUAS, GAK ADA YANG HENTIIN! GAK PEDULI MAU GURU ATAU KETUA OSIS SEKALI PUN! KALAU AKU BELUM PUAS, GAK ADA GUNANYA!"

Di luar jendela, ada anak kelas sepuluh yang menonton. Mereka terdiam.

"K-kak Vara mengerikan yah kalau marah" ujar Aqila

"BANTAI KAK! BANTAI!" Seru Jevan

"Si bodoh! Kena panggil OSIS baru tau" ucap Raihan

"Ini masalahnya kok gede gini yah?" Tanya Galang. Disamping Galang ada Tito yang merekam adegan itu dari dia sampai

Kembali kedalam kelas.

Dari Rangga, Alvino hingga Bobby dan Raka gak bisa menghentikan Vara. Siswa laki laki yang Vara hajar pun bukannya mengalah malah melawan balik

"Main barang lu! Apaan banget, lemah!" Katanya.

"BRENGSEK!" Vara dengan cepat berlari kearahnya dan meninju dengan seluruh kekuatan yang dia miliki. Laki laki tadi terjatuh dengan wajahnya yang sudah biru hingga bibirnya sobek

"COWO KEK LU GAK BISA GUE TINGGALIN YAH! GAK ADA RESPECT SAMA PEREMPUAN! KALAU MAK LO YANG DIGITUIN SENANG GAK LO?! HAH?! JAWAB ANJING JANGAN DIAM DOANG! KATANYA GUE LEMAH, NGAPA GAK LAWAN BALIK?"

"Vara! Udahan! Mati anak orang nanti!" Triana menarik Vara lagi untuk menjauh tapi sayangnya masih sia sia

"PISAHIN SEBELUM GURU NAIK!" Seru Bobby

Mahendra jalan duluan untuk narik Vara disusul oleh Rangga dan Alvino. Alvero yang baru datang juga langsung bantu narik

"LEPASIN! ADA TELINGA GAK SIH?!"

"UDAHAN RA! REDAM EMOSI MU DULU! KITA DISINI BINGUNG KENAPA LU KELAHI TIBA TIBA!" Balas Mahendra

"LO NANYA KENAPA GUE KELAHI TIBA TIBA?! TUBUH GUE DISENTUH SEMBARANGAN DRA! GUE VICTIM DARI SEXUAL HARASSMENT! LO MAU GUE DIAM?!"

Seketika keadaan langsung sunyi dengan apa yang Vara katakan.

"A-apa?" Tanya Alvino

"...kamu disentuh?" Tanya Mahendra

SMA Bobrok | HAIKYUU!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang