Chapter; 10

6 3 0
                                    

Disinilah mereka berada, para circle pencari uang/ gak. Circle perteman Vara dan Triana yang sedang duduk di tepi lapangan sambil melihat ke setiap siswa yang melewati mereka

"Kita ngapain sih?" Tanya Raihan agak kesel. Udah sepuluh menit begituan gak ada yang ngomong

"Nungguin kak Vara lah, dari Jumat, Sabtu sama Minggu dirumah pasti udah healing kakaknya" jawab Jevan

"Iya nih, udah lewat jam biasa. Apa kejebak macet? Masa macet jam segini?" Triana pun masih melihat ke arah gerbang

"Kalau gak masuk lagi ku cabut serius dah, kemarin udah dijajanin ayam geprek juga" kata Mahendra

"Iya, dua porsi lagi" tambah Mahesa

Vara memarkir motornya di parkiran dan melepas helmnya. Dia melilit rambutnya dan dijepit pakai jedai, mengeluarkan dua poni sampingnya dia berjalan kearah gerbang, motornya juga udah di kunci stang nya.

Tiba tiba saja mobil hitam yang mengkilap berhenti didepan gerbang, pintu penumpangnya dibuka menampakkan perempuan rambut hitam panjang dengan wave diujungnya. Dia berjalan kearah gerbang, mengedarkan matanya seperti menilai sekolah yang dia injaki itu

"Lumayan" gumamnya

Vara gak pernah lihat dia, jadi pun nanya. "Permisi, anak baru yah?" Tanya Vara

Perempuan tadi melihat dari ujung kaki sampai ujung rambut Vara dan mengangguk

"Oh, itu gedung yang kiri, naik lewat pintu depan belok kanan naik tangga kelantai dua. Disana ada ruang majelis guru" jelas Vara dengan senyumnya lalu jalan pergi

Perempuan itu malah ngikutin Vara dari belakang untuk melihat gerak gerik Vara sampai ada yang mekik

"KAK VARAAAA!" Jevan berlari tapi kalah cepat sama Triana. Triana meluk Vara lalu disusul oleh yang lainnya

"Kak! Huhuhu! Kakak gak apa apa kan? Gimana udah baikan kan kak?" Tanya Jevan sambil memutari tubuh Vara

"Yey! Kak Vara balik! Latihan bakal seru!" Sorak Jevan dan Aqila barengan

"Untung masuk, kalau gak kita samperin kerumah terus seret ke sekolah tau gak?" Ucap Tito

"Pasti maraton kan?! Enak banget gak mikirin kita pada bosan gak ada kau!" Omel Triana

"Aww! Bestai cu rindu sama acu, acu terhura" ujar Vara lalu memeluk satu satu temannya

Anak baru yang mengikuti Vara itu melihatnya dengan tatapan sinis lalu berjalan ke gedung kiri yang katanya dimana ruang majelis guru berada.

"Bagi jajan dong" Mahesa mengulurkan kedua tangannya didepan Vara

"Lu kira w sapa? Mak mu? Minta jajan kek anak kecil minta jajan ke Mak nya aja lu" walau misuh misuh, Vara membuka tasnya dan memberikan satu bungkus jajan ke Mahesa

"Udah! Ayo naik ke kelas!"

••• New student POV •••

"KAK VARAAAA"

Dia senior? Tapi tuh bocah tinggi banget kelas sebelas kah?

Aku melihat perempuan yang tadi memberikan ku arah menuju ruang majelis guru, kayaknya namanya Vara deh, oke banget namanya. Tapi kayaknya perempuan gak berkelas sih.

Dia satu satu memeluk teman laki lakinya. Dih? Sok banget! Apaan coba peluk peluk begituan? Disgusting

Aku jalan naik ke tangga dan langsung mengetuk pintu ruang majelis gurunya.

"Permisi, pak, ibuk" kata ku

"Oh Kartika yah? Alhamdulillah cepat datang kamu nak. Sini masuk"

Gurunya ramah, keknya aku bakal lama deh di SMA Haikyuu ini. Lihat aja apa yang ada disekolah ini bagus gak sama apa kata orang orang.

SMA Bobrok | HAIKYUU!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang