::: Graduation Series for Penerbit Republika :::
Judul : The Haze Inside
Penulis : Aiu Ahra
Lulusan pesantren kerap dianggap akan menjadi ustadz ketika lulus kelak. Tapi, Rigel tidak mau menjadi seperti itu. Mimpinya justru berada di tempat lain, ta...
Mungkin ini kabar yang cukup terlambat karena aku baru sempat mengumumkannya hari ini. Ya, aku merasa bahwa setiap perjalanan dari naskah ini memiliki jalan cerita yang nggak terduga, aku sendiri selaku penulis melalui banyak masalah di sana-sini. Yang tanpa sadar bikin aku berpikir betapa luar biasanya ternyata Kuasa Allah dalam mengatur kehidupan kita sampai hari ini.
Alhamdulillah. The Haze Inside akhirnya terbit dalam bentuk terbaiknya, setelah melalui proses yang nggak sebentar. Jatuh bangun saat mengerjakan naskah ini akan menjadi satu kisah yang terangkum rapi dalam ingatanku. Bagaimana sulit aku memetakan ulang cerita ini hingga menjadi utuh, bagaimana hampir menyerahnya dan nggak ingin menulis lagi namun nyatanya panggilan menulis itu tetap mendesak dalam hati, dia berkata pelan namun menguatkanku,
"Selesaikan apa yang sudah kamu mulai," mengingatkanku akan sebuah amanah dan kesempatan.
Maka kupilih untuk tidak menyerah hingga saat di mana THE HAZE INSIDE terbit sekarang ini.
Terima kasih untuk teman-teman yang sudah menyempatkan diri membaca tulisan-tulisan ini. Menjadi teman yang menemani proses naskah ini hingga utuh seperti sekarang.
Alhamdulillah THE HAZE INSIDE sudah bisa kamu temukan di toko-toko buku offline maupun online. Semoga kelak akan ada cerita berikut nya yang hadir dari sini lagi.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Judul : The Haze Inside Penulis : Aiu Ahra
Lulusan pesantren kerap dianggap akan menjadi ustadz ketika lulus kelak. Tapi, Rigel tidak mau menjadi seperti itu. Mimpinya justru berada di tempat lain, tapi masalahnya, ia bahkan belum tahu cita-citanya. Padahal ia sudah pernah janji pada Mei, kawan perempuannya di SMP, untuk bertemu di satu kota dan berjuang mewujudkan mimpi sama-sama. Tapi kini, ia sendiri malah bimbang.
Orang yang punya tujuan bisa berhasil ataupun gagal juga tergantung pilihannya, apakah dia mau berjuang atau menyerah, atau dia memang ditakdirkan Allah untuk nggak dapat apa yang jadi tujuannya.
Rigel kini berada di persimpangan jalan. Sebentar lagi ia akan lulus dari pesantren, namun ia tak tahu, hal apa yang harus ia lakukan setelah masa wajib belajar sembilan tahunnya usai? Haruskah ia bekerja? Atau lanjut ke universitas? Tapi jurusan apa? Apa profesi yang ingin ia lakukan? Buntu. Rigel tak tahu jawaban dari semua pertanyaan itu.
Di sisi lain, Ghazi, sahabatnya sejak SMP terlihat menjauh darinya sejak insiden yang membuatnya dihukum keras oleh pondok. Demi persahabatan, Rigel ingin membantu, tapi Ghazi sangat tertutup tentang masalahnya sendiri. Hingga satu peristiwa akhirnya membuat Rigel dan tiga kawannya terseret jauh dan membuat mereka terancam dikeluarkan dengan tidak hormat: Membuat orangtua kecewa, dan menghancurkan masa depan mereka.
