Takdir

prolog

Detik detik kian berlalu, Gadis cantik dengan pulpen yang masih menari-nari di atas kertas putih itu terlihat sangat kelelahan. Tapi dia tetap ingin berkutat dengan semua buku-buku tebal yang ada di hadapannya kini.

Dia adalah Nika, Si kutu buku yang memiliki sikap introvert dan wajah sekaligus otak yang di atas rata-rata.

Seperti gadis lainnya, dia juga memiliki buku diary, Hanya saja buku itu lebih bagus disebut schedule nya dibanding diarynya.

Kehidupannya pun sangat teratur, Bagaimana tidak dia selalu menulis hal yang harus dia lakukan esok hari disekolah. Dan menulis beberapa kejadian penting yang bersangkutan dengan dirinya, Jika suatu hari nanti terjadi sesuatu pada hidupnya dia hanya perlu menghubungkan apa yang di tulisnya lalu menyelesaikan masalahnya. Karna baginya tidak ada suatu hal yang terjadi karna ketidaksengajaan.

Tapi Nika lupa, Bahwa takdir tidak bekerja seperti itu. Takdir benar-benar penuh dengan misteri, Sekalipun Nika menghubungkan segala kemungkinan yang terjadi, Takdir bisa saja dengan indah memberikan moment yang indah dengan ketidaksengajaan yang tidak pernah Nika duga sebelumnya.

Takdir benar-benar membuat seorang Nika kelimpungan, Di tambah dengan didikan keras orang tuanya membuat seorang Arunika Nirmala merasa putus asa dengan kehidupannya.

Malam itu Nika tidur larut malam, tanpa mengkhawatirkan apa yang akan terjadi esok hari. Malam itu adalah awal dimana kehidupan tenang Nika mulai hancur perlahan dan tidak menyisakan apapun.

Arunika Nirmala yang malang.