Hari ini Nika berangkat agak kesiangan, matahari sudah terlihat sangat jelas. Tidak biasanya seorang Arunika berangkat jam segini, sampai Fika pun takjub melihatnya karena untuk pertama kalinya seorang Nika datang jam segini, tapi satu hal yang membuat Fika heran mengapa hari ini Nika tidak membawa buku satupun di tangannya biasanya dia menyempatkan membawa satu buah buku di tangannya untuk di baca selagi berjalan menuju sekolah.
Saat Nika sudah sampai di gerbang dia sudah di sambut dengan Muka heran Fika dan Ghifari yang sibuk memeriksa atribut siswa yang melewati gerbang dan tidak lupa memeriksa tas yang di kenakan para siswa.
"Fik, aelah Lo kok bengong sih. Ini masih banyak banget yang perlu di periksa." Tegur Ghifari.
"Sans aja dong." Sinis Fika.
Nika berjalan menuju Fika untuk di periksa, Tapi Fika seolah menghindari Nika dengan memeriksa siswa lainnya. Awalnya Nika merasa punya salah pada Fika, tapi saat melihat Fika memberikan sinyal untuk ke arah Ghifari untuk di periksa barulah Nika menyadari niat dan tujuan sahabat karibnya itu.
Awalnya Nika tidak mau, tapi melihat tatapan tajam yang di layangkan Fika membuatnya secara tidak langsung berjalan menuju kerah Ghifari untuk di periksa.
"Atribut Lo lengkap." Ucap Ghifari kepada Nika. Nika hanya menganggukkan kepalanya.
"Nahh sekarang tas Lo yang gue periksa."
Nika lalu memberikan tasnya kearah Ghifari, setelah menerima itu Ghifari memeriksa tas Nika dengan seksama. Tapi ada hal yang membuat menarik perhatian kearah kertas bentuk love bertuliskan namanya.
"Emm, Ini boleh gue sita gak?" Ucap Ghifari dengan senyum khasnya.
Nika mengerutkan dahinya heran, perasaan dia tidak bawa make up atau barang aneh apapun itu Tasnya hanya di penuhi dengan buku.
Melihat ekspresi Nika, Ghifari mengambilnya lalu menunjukkan kearah Nika dan tanpa persetujuan dari Nika dia langsung memasukkan barang itu ke kantongnya. Itu hanya kertas Kanton bentuk love dengan warna merah hati dan tulisan spidol nama Ghifari, tapi entah kenapa itu sangat menarik perhatian seorang Ghifari.
Setelah itu dia mengembalikan tas Nika yang masih tidak mengerti dengan situasi.
Nika berjalan di koridor sekolahnya dengan pikiran bercabang, siapa yang membuat itu perasaannya dia tidak pernah membuat, dan apa tanggapan Ghifari tentang ini.
Sesampainya Nika di kelas barulah dia menyadari siapa yang membuat itu.
(Flashback)
Malam ini Nika hanya duduk dan membaca novel, biasanya dia sudah sibuk mengerjakan segala tugas yang di berikan tapi hari ini tidak ada tugas yang perlu Nika kerjakan.
Saat Nika sudah hanyut dalam bacaannya, tiba-tiba Fika masuk dan mengejutkan Nika. Rumah keduanya memang bersebelahan jadi sangat memudahkan bagi seorang Fika berkunjung ke rumah Nika kapan pun dia mau.
"Kamu ngagetin saya tau." Ucap Nika.
"Santai aja mbaknya. Oh iya Nik, Gue aus nih Lo gak mau gitu bikinin minum atau apa kek."
"Perasaan tadi kamu baru Dateng deh, kamu gak di kasih minum di rumah kamu? Rumah kita sebelahan kalo kamu lupa."
"Beuhhh, Menohok sekali ucapan anda."
Nika yang melihat muka penuh dramatis Fika akhirnya bangkit dari duduknya.
"Ya udah saya bikinin kamu susu coklat dulu."
"Ehh, tunggu Nik sekalian juga yah cemilannya, hehehe." Cengir Fika.
"Dasar."
Melihat Nika sudah turun ke bawah, Fika melancarkan aksinya. Dia mencari tas Nika, saat sudah menemukan Nika memasukkan barang yang sudah dia buat di rumahnya kedalam tas Nika. Fika yakin Nika tidak akan memeriksa tasnya melihat buku yang sudah tertata rapih di dalam tas ini yang otomatisnya Nika sudah menyiapkan buku yang harus di bawanya besok.
KAMU SEDANG MEMBACA
Takdir
RomanceFollow dulu sebelum baca😊😊 _____ Nika tidak pernah menyangka kehidupannya yang tenang dan damai rusak begitu saja hanya dengan kehadiran sosok di masa lalunya. "Gue gak akan pernah bisa ngelupain masa lalu itu, Terlalu sakit untuk di buang begitu...