Fika sudah duduk anteng di tempat duduknya, di sampingnya Nika menatapnya dengan mata yang meminta penjelasan tentang kejadian di pintu gerbang tadi.
"Fik, Gak mau jelasin gitu? "
"Jelasin apa yah Nik? Saya gak ngerasa perlu ngejelasin apa apa tuh." Cuek Fika.
"Yakin?"
Fika menghadap kearah Nika, lalu menghembuskan nafasnya dan tertawa renyah. Nika sudah menduganya, Ini pasti kelakuan sahabat ajaibnya ini.
"Gue capek Lo mendem itu Mulu nik."
"Saya kan sudah bilang Fika kalo saya mau lupain perasaan itu, aku rasa itu cuman sia-sia."
"Tapi, kan... " Belum Fika menyelesaikan kalimatnya, Pintu yang sedari tadi tertutup kini terbuka menampilkan sosok guru cantik nan rupawan.
Kelas yang awalnya terlihat santai kini terasa tegang, Bukan apa-apa guru yang di hadapan mereka saat ini memang lah cantik tapi guru yang di hadapan mereka ini di nobatkan sebagai guru matematika terkiller sepanjang masa.
"Baik anak-anak hari ini saya tidak mengajar, Saya hanya akan memberikan kalian tugas matematika individu. Hari ini saya ada rapat dengan seluruh para guru, Di harapkan kalian tidak ada yang berisik ataupun berkeliaran di lingkungan sekolah. Kalo sampai kalian kedapatan, kalian tau sendiri akibatnya. Mengerti?" Suara yang merdu tapi terdengar seperti ultimatum membuat mereka tidak bergerak barang satu senti pun.
"Mengerti Bu" ucap mereka serentak.
"Nah sebelum itu.. " ucapnya memberi jeda, melihat kearah pintu yang masih terbuka lebar. Disana terlihat sosok pria tampan berjalan masuk dan berdiri tepat di samping guru itu.
"Ibu rasa kalian semua sudah mengenal dia kan?"
"Iya Bu." Jawab mereka serentak dengan wajah bertanya-tanya, mengapa seorang siswa yang terkenal berandal bisa berada di kelas ini. Apakah ada yang salah?
"Jadi anak-anak mulai sekarang dia akan satu kelas dengan kalian semua. Ibu dan semua rekan guru sudah setuju memindahkan dia di kelas ini, dan dia juga akan duduk di samping Nika..."
"Jadi Bu saya duduk dimana kalo gitu?" Potong Fika.
"Fika apa kamu punya sopan santun? Saya masih bicara kenapa kamu potong dengan seenak jidat kamu." Ucapnya dengan nada tajam.
"Maaf Bu." Fika mengutuk mulutnya yang selalu memotong pembicaraan orang, mulutnya memang agak susah di ajak kompromi. Habisnya Fika tidak senang dengan berita itu, dia dan Nika sudah lama satu meja dan kenapa juga harus dia yang di pindahkan.
"Mulai saat ini dia akan duduk di samping Nika, Dan Nika ibu harap kamu bisa membantu dia dalam belajar, siapa tahu dia bisa berubah jika duduk di samping kamu."
"Fika, kamu bisa pindah kebelakang Nika." Fika mengemaskan seluruh barang-barangnya dan pindah kebelakang Nika dengan lesu.
" Kamu bisa duduk sekarang." Ucapnya pada murid yang ada di sampingnya saat ini.
Dia memang guru yang sangat terkenal dengan ketegasan dan kedisiplinannya, Dia guru matematika yang juga sebagai wali kelas 11 MIPA 2 Namanya Ibu Ranti.
Setelahnya tidak ada suara murid satu pun, hanya ada suara guru perempuan di depan mereka yang menjelaskan tugas apa saja yang dia berikan.
***
Kelas 11 MIPA 2 saat ini benar-benar tenang disaat kelas yang lainnya sudah ribut tidak keruan. Tidak satu pun dari mereka yang mampu berbuat keributan pasalnya Bu Ranti benar-benar akan menghukum siapa pun di antara mereka yang berbuat kekeributan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Takdir
RomanceFollow dulu sebelum baca😊😊 _____ Nika tidak pernah menyangka kehidupannya yang tenang dan damai rusak begitu saja hanya dengan kehadiran sosok di masa lalunya. "Gue gak akan pernah bisa ngelupain masa lalu itu, Terlalu sakit untuk di buang begitu...