Hari Pertama

39.8K 2.3K 54
                                    

| Happy Reading |

Kringgg,,, kringgg,,,

"Aaah berisik anjing!!" Ia melempar jam weker nya kesal karena sangat berisik, mengganggu acara tidurnya.

Tak lama seseorang mendobrak dobrak pintu kamarnya, membuat ia mangkin kesal.

"WOY BISA DIEM GAK SI LO ANJING!!" Teriaknya dari dalam, tapi tidak didengarkan, dengan terpaksa ia membukanya.

Setelah ia bukakan langsung saja telinganya ditarik.

"Berani banget kamu ngomong anjing anjing!!"

"Aaaaakh,, iya iya ampun!! Daddy!" Ucapnya kesakitan.

"Cepat sana mandi udah jam berapa ini kamu kan ada mos (Masa Orientasi Sekolah) hari ini."

"Iyaa daddy!! Lepasin dulu akhh," Dewa langsung melepaskannya.

"Buruan lima menit udah harus rapih kalo gak daddy tinggal," Raja langsung cepat-cepat pergi mandi, ia sudah tau ia pasti akan benar benar ditinggal, seperti waktu itu, Raja kira Daddy nya hanya bercanda, tapi ternyata beneran ditinggal, alhasil ia tak jadi berangkat sekolah.

***

"Daddy"

"Apa?"

"Kapan Raja dibeliin motor? Raja pengen pulang pergi sendiri," Pinta nya kepada daddy nya.

"Nanti kalo kamu daddy beliin motor, nanti jadi anak bandel daddy gak mau," Nasihatnya sambil menyetir.

"Gak Dad, please lah, biar gak bikin daddy telat terus, kan kasian daddy telat gara gara nganterin Raja dulu ke sekolah."

"Nanti kalo ada uangnya"

"Uang daddy banyak, emang Raja gak tau."

Sesampainya di pinggir jalan Dewa menghentikan motor sport nya.

"Udah sana masuk, itu gerbangnya mau ditutup cepet!" Raja yang baru melihat ke arah gerbang pun terkejut dan langsung cepat-cepat berlari.

"Yaudah Raja masuk dulu dah daddy!!"

***

Raja sampai di depan gerbang sekolah, yang hanya muat satu orang, tapi seseorang itu juga ikut menerobos masuk.

"Gue duluan," Ucap Raja yang memang sampai duluan.

"Gak gak, gue duluan! minggir," Ucap seseorang yang tak mau mengalah darinya.

"Apa-apaan lo gue yang duluan sampe!"

"GUE!"

"GUE!"

"Minggir!" Suruh nya minggir, sambil menyikut lengan Raja.

"Gak! lo yang harusnya minggir!" Raja yang mulai emosi pun meyikutnya balik.

Agam menarik dasinya, membuat
wajah mereka lebih berdekatan.
Raja sedikit terkejut, Agam langsung
mendorong ke belakang, lalu berlari
lebih dulu, meninggalkan Raja yang
masih mematung disana.

"HE SIALAN!! AWAS LU YA!!" Teriaknya yang masih berada di luar gerbang.

Salah satu senior menghampiri nya.

"Kamu gak mau masuk?" Tanya senior itu dengan dingin.

Raja langsung melangkah masuk melewati gerbang.

Senior itu mengecek jam tanganya.

"Telat, kamu telat dua menit, mana atribut mu?" Tanyanya kepada Raja.

"Ada ditas kak"

"Pake sekarang, lari dari sini, terus muterin lapangan 10 kali."

"Tapi kan kak, lapangannya gede banget, kakak gak mau berbaik hati gitu kak?"

"Kamu mau saya tambahin?"

"Gak kak!!" Raja pun memakai atribut nya, lalu berlari dengan cepat mengelilingi lapangan yang lumayan besar itu.

'Sialan, gara gara bocah ngeselin itu gue kena hukuman!!' Gumamnya dalam hati.

***

"Kamu"

"Aku?" Tanyanya yang merasa ditunjuk.

"Iya kamu, sini," Perintah salah satu senior.

Ia menghampiri senior itu

"Ya ada apa ya kak?"

Senior itu memberikan uang kepadanya.

"Tolong beliin air ke warung, yang ada di depan sekolah dua botol," Perintahnya lagi.

"Tapi kan kak, di kantin juga ada, malah lebih deket," Tawarnya.

"Saya mau nya kamu beli yang disana."

"Baik kak," Dengan terpaksa ia berjalan untuk membelinya.

***

"HEH! BOCAH NGESELIN!!" Teriak seseorang yang terus berlari mengelilingi lapangan.

Agam yang melihatnya langsung berlari cepat-cepat ke arah pintu gerbang, Raja berhenti memutari lapangan dan mengejarnya.

Sampailah mereka di depan warung, Raja merangkul nya.

"Mau kemana lo"

"Beli air," Ucapnya sambil menyingkirkan tangan Raja.

"Buat gue?" Tanyanya dengan pede.

"Is kepedean lo! Orang buat senior, bu beli dua botol!" Agam memberikan uangnya kepada ibu yang jual.

Raja merasa malu, ia menyikut lengan Agam lalu kembali berlari ke sekolah.

***

Agam kembali ke sekolah, melewati Raja yang masih berlari, dengan pakaian sekolahnya yang sudah basah karena berkeringat saat berlari.

"Dih jorok," Sindir nya sambil berjalan santai.

Raja yang sudah selesai dengan hukumannya, langsung berbaring dilantai yang teduh sembarang.

Ia mengelap keringatnya dengan ujung bajunya, memperlihatkan perut kotak kotaknya.

Agam yang melihat itu langsung memalingkan pandanganya dan mencoba terus berjalan melewatinya.

Raja menarik tangannya tiba-tiba

"Bagi!"

"Gak! Beli sendiri!"

"Lo beli tiga botol masa gak mau bagi!"

"Ini buat senior semua!"

Raja merampas kresek yang berisi tiga botol air mineral dan meminumnya satu.

Agam merampas nya kembali, membuat setengah airnya tumpah mengenai baju seragam Raja.

"Sialan! Baju gue!!"

"Siapa suruh minum air gue!!"

"Tapi kan lo bisa minta baik baik!!"

"Lo gak bisa dibaikin!!" Agam menutup botolnya lalu pergi membawanya kembali.

"DASAR PELIT!!" Agam menutup telinganya pura-pura tidak mendengarkannya.





Tbc

Seperti biasa jangan lupa vote and komen~
Jangan lupa baca 6 chp terakhir Light Night!! Soalnya ini lanjutnya

Lebih Unggul [bxb] TERBITTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang