Gudang

12.4K 1.3K 81
                                    

Cup

Raja menangkup pipi Agam, lalu mencium bibirnya tiba tiba.

Agam terkejut membelalakkan matanya, terkejut, dengan cepat ia mendorongnya, sebelum ada yang melihatnya.

"Apa apaan sih lo Ja! Homo!" Agam mengelap bibirnya cepat-cepat, lalu pergi meninggalkannya.

***

Agam terus berlari dan bersembunyi di gudang sekolah, lalu mengatur nafasnya kembali, jantungnya berdebar debar entah kenapa.

"Raja bangsat! bangsat bangsat!!" Makinya kesal, ia mencoba menenangkan dirinya.

Saat Agam sudah selesai dan hendak keluar dari sana, Raja mendorongnya masuk kembali lalu menutup pintunya.

"Minggir"

"Gak"

"Ja! Minggir!" Raja memegang kedua pundaknya, setelah itu mendekat kan wajahnya, menatap matanya lekat.

"Gue suka sama lo," Ucapnya lembut.

"Lo jugak suka sama gue kan?" Tanya Raja yang masih terus menatap nya.

"..."

Ia memeluk Agam dengan erat, merasakan debaran yang sama, seperti yang ia rasakan.

"Lepas," ucapnya sesak.

Raja melepaskan pelukannya.

"Jantung lo gak bisa boong, udah ayo ke kelas," Ia menarik tangan Agam.

"Gak lepas!" Agam melepaskan tangannya.

"Lo masih marah soal yang tadi di kantin?"

"Ngapain gue marah," ucapnya sambil memalingkan pandanganya.

"Terus kenapa?"

"Kesel! Gue kesel!"

"Kesel karena gue nembak dia, atau kesel karena kalah dua kali?" Godanya.

"Kesel karena kalah dua kali!"

"Yaudah maap atuh, gue gak bermaksud ngalahin lu, tapi gue sengaja biar lo gak deket deket sama dia," Jelasnya membuat Agam sedikit malu.

"Emang apa hak lo kayak gituh"

"Gue? Gak ada sih, tapi kan wajar karena gue suka sama lo."

"Diem"

"Gue suka sama lo"

"Diem iih!!"

"Gue suka sama lo! Gue suka sama lo! Gue suka sama lo! Gue suka sama lo! Gue suka sama lo! Gue suka sama lo! Gue suka sama lo! Gue suka sama lo!"

"Diem! diem! diem!!! Bisa diem gak sih!!"

"Gue su-" Agam langsung membungkam mulut Raja dengan tangannya.

Raja sudah berhenti, Agam membukanya.

"GUE SUKA SA-" Agam mengecup bibirnya sekilas, membuat Raja tersenyum.

"Lagi," Pintanya kepada Agam.

"Gak!"

"Lagiiii~" rengeknya.

"Gak ja!" Raja menarik tangan Agam, lalu melumat bibirnya lembut.

Mmhh

***

"Ja"

"Apa?" tanyanya setelah keluar dari toilet, dan menghampiri Agam yang terus bercermin.

"Bibir gue bengkak, gara gara lo!" Agam mencubit tangannya.

"Akkhh, ampun ampun lepas gam sakit," Agam melepaskan nya.

"Terus gimana ini!"

"Gimana apanya?" tanyanya tak peka.

"Nanti kalo ditanyain gimana!"

"Tinggal bilang abis dicipok apa susahnya," Agam mencubit nya lagi.

"Akhhh iya iya, gak ampun lepas!" Agam melepaskannya lagi.

"Bilang abis digigit taon"

"Lo taon nya! yang bener apa ih, gimana ini!"

"Udah pede ajah sih, lagian jugak siapa yang mau nanyain bibir lo hah? Pacar lo?"

"Gue gak punyak pacar!"

"Gue? Lo gak nganggep gue? gue kira kita sepesial," ucapnya sambil pura pura nangis.

"Heh! Sejak kapan hah? gue gak bilang kalo gue suka sama lo!"

"Itu barusan bilang, udah sih ngaku ajah lo suka gue jugak kan?"

"Gak, lo jelek gue gak suka!"

"Heh! Gue ganteng! lo liat dari mana gue jelek, jelas jelas gue ganteng gini."

"Meng Pede banget lo"

"Trus kalo gue pede emangnya kenapa? ngaku aja gue ganteng kan? kan, kan."

"Gak masih gantengan gue! lo jelek, jelek banget jauh dari standar gue!"

"Standar lo kayak apa?"

"Cantik, imut, harus perempuan pokoknya!"

"Terus gue harus ganti gender dulu gitu, biar lo suka gue balik?"

"Iya!"

"Dih mending gue jomblo seumur hidup, daripada nyaingin lucinta luna."

"Yaudah, siapa jugak yang suruh lo, ngikutin standar gue!"

"Kan biar lo suka sama gue," ucap Raja gemas sambil mencubit pipinya.

"Gue gak akan suka sama lo!"

"Yakin deck?" Tanyanya sambil mengangkat alisnya sebelah.

"Yakin om!"

Kringgg,,,

"Gue yang bakal nyampe kelas duluan!" Teriaknya sambil berlari, Raja menyusulnya.

***

"Eh iya, status lu masih jadi Babu gue, nih," Agam melempar tasnya, dan langsung ditangkap oleh Raja.

"Santai dong mbak!"

"Heh! Babu! Siapa suruh panggil mbak!!? Panggil gue Tuan Raja!!!" ucapnya kesal, lalu berjalan ke arah parkiran motor.

"Jangan langsung pulang"

"Terus kemana mbak?"

"BABUUU!! PANGGIL GUE TUAN RAJA!!" Teriak di dekat helm Raja.

"Berisik njing!"

"Heh, berani banget maki maki gue!"

"Yaudah iyaaa! mau kemana tuan Raja?"

"Jajan! gue mau jajan, pake uang lu!" Raja menghentikan motornya di depan warung.

"Udah sana jajan"

"Iih! bukan jajan disini!"

"Terus mau jajan dimana mbak? Eh maksudnya Tuan Raja~"

"Alfamerid!"

"Dari tadi kek bilang ke Alfamerid."

"Udah cepetan gue laper"

"Laper kok jajan, ya makan!"

"Gue maunya jajan bukan makan!! Babu dilarang ngatur ngatur!!"

"Makan dulu baru jajan"

"Heh Babu!! Gue mau nya jajan!!" Kesalnya sambil mengeplak helm Raja.

"Mbak pms ya mbak?"

"BABUUU!!" Ia terus mengeplak helmnya.

"Iyaaak! Udah iyak, bawel!"





Tbc

Seperti biasa jangan lupa vote and (Komen)~

Lebih Unggul [bxb] TERBITTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang