Ribut

17.4K 1.7K 105
                                    

"Silahkan perkenalkan diri kalian satu persatu mulai dari yang paling belakang," Mereka mengikuti perintahnya, memperkenalkan diri satu persatu.

"Nama saya Raja Adiwangsa, biasa dipanggil Raja," Agam yang mendengar itu seperti merasa sangat familiar tapi, ia tak mempedulikan nya.

"Kenapa baju kamu dikeluarin? kamu gak niat sekolah?"

"Baju saya basah kak, dibasahin sama dia," Raja menunjuk Agam yang sedang melamun.

"Kamu, siapa namamu," Agam masih dengan lamunannya.

"Hey hello kamu yang disana?!" Panggilnya sekali lagi, teman yang di sebelahnya langsung menepuk bahunya.

"Eh, iya kak? Kakak manggil saya?"

"Iya saya manggil kamu, siapa namamu?"

"Agam, Agam Adipramana kak."

"Kesini kamu," Perintahnya, Agam langsung berjalan maju ke depan.

"Kenapa bisa baju dia basah?"

"A-anu kak, dia ngambil air minum aku, terus aku ambil balik jadinya tumpah," Jelasnya panjang.

"Bener begitu Raja?" Raja menangguk.

"Sana ganti bajumu, bawa salinan kan?" Raja menangguk lagi.

"Agam, antar dia salin," Suruhnya kepada Agam.

"Baik kak," Agam berjalan lebih dulu meninggalkan Raja.

"Kenapa kamu diam saja? sana ikutin teman mu itu."

'Dia temen gue? Hih gak akan!' Gumamnya lalu menyusulnya.

***

"Cepetan gantinya, jangan lama lama."

"Bodo gue lamain!!" Ucapnya sambil berjalan masuk kedalam kamar mandi, Agam menyelengkat kakinya.

Raja hampir saja terjatuh.

"Cepetan!"

"Sabar anj!!" Ucapnya sambil mengacungkan jari tengahnya.

Raja membuka satu persatu kancing kemejanya yang basah, lalu melepaskan dasinya, setelah itu melemparkannya kepada Agam, hingga menutupi wajahnya.

Agam semangkin kesal, ia langsung cepat-cepat menyingkirkannya.

"Heh, jangan dibuang buang baju gue!" Raja memungut bajunya kembali.

Badannya yang bagus terekspos, Agam yang melihatnya mulai iri.

"Buru pake baju lo!"

"Sabar! Lo bantuin kek pegangin gitu biar cepet," Agam mengambil baju Raja kembali.

"Buru cepetan pake baju lo! Lelet banget sih jadi orang," Raja memakai kaos hitamnya.

"Udah"

Agam langsung berjalan keluar lebih dulu

"Heh! tunggu!!" Raja menarik tanganya.

"Apa lagi!?"

"Baju gue, lu mau bawa pulang?" Tanya Raja kepada Agam yang masih membawa bajunya.

Agam yang baru menyadarinya pun langsung memberikannya.

***

"Untuk hari ini sampai disini dulu, besok jangan lupa bawa apa yang harus dibawa!! Jangan ada yang telat," Ucap salah satu senior itu sambil menatap kearah Raja.

"Sebelum pulang, saya mau menanyakan sesuatu, siapa yang jawab duluan dia yang boleh pulang duluan," Semuanya antusias memperhatikan menunggu pertanyaannya.

"Jika sebelas pangkat sebelas min x sama dengan tiga x min sebelas, maka nilai x yang memenuhi adalah?"

Semua yang ada disana langsung terdiam, mereka tidak begitu pintar soal matematika.

"Saya!!" -Raja
"Aku!!" -Agam

Ucap Raja dan Agam berbarengan, sambil mengangkat tangan.

"Tenang! Tenang satu satu!"

"Saya duluan!!"

"Gak!! Aku yang duluan ngangkat tangan!"

"Yaudah diam!!" Kesal senior itu kepada mereka yang terus ribut.

"Jawabnya barengan"

"Sebelas!!" Jawab mereka.

"Lu ngikutin gue ya?!"

"Gak gue gak ngikutin, lu yang ngikutin!" Kesal Agam yang tak mau dituduh.

"Tadi gue duluan yang jawab"

"Gak yah! lo yang-"

"Bisa diam gak kalian!!" Potong senior itu yang mangkin emosi.

"Yaudah sana kalian pulang duluan! Jawabannya bener! Udah ributnya!" Usirnya kepada Agam dan Raja.

Mereka berjalan keluar gerbang sekolah dengan saling menatap sinis.

"Dih," Ucap Agam.

"Apaan dah, dih, dah, dih?!"

"Gak!!" Raja menyenggol nya, yang disenggol pun menyenggol balik.

Mereka sama sama menunggu jemputan, dan membuat jarak yang cukup jauh, Raja berada di sisi kiri sekolah, Agam berada di sisi kanan.

"Nih," Ucap Dewa sambil memberikan helm full face milik Raja.

"Kenapa mukanya kayak gitu? Itu baju kemana? Kenapa pake kaos?"

"Basah, tuh dibasahin sama bocah ngeselin," Tunjuk nya kepada Agam yang masih menunggu jemputan yang tak kunjung datang.

"Kamu abis ribut?"

"Udah ayo cepet pulang Raja laper," Pinta Raja yang sudah duduk di jok belakang.

Raja pulang lebih dulu, meninggalkan Agam sendirian sambil berjongkok.

***

Saat sampai didepan rumah, Raja melihat motor sport yang sudah terparkir di dalam pekarangan rumahnya.

"Dad, itu motor siapa?" Tanya Raja penasaran.

"Motor orang," Sahut Dewa.

Raja turun dari motor, membukakan gerbangnya, lalu memperhatikan motor yang terlihat baru.

"Suka?" Tanya daddy nya sambil memarkirkan motor.

"Suka!!"

"Pake coba"

"Katanya motor orang?"

"Ya orang lah, masa setan," Dewa melemparkan kunci motornya, Raja langsung menangkapnya.

"Punya Raja?" Gantungan kuncinya berbentuk mahkota, Raja langsung bisa menebaknya.

"Iya punya kamu, sana pake, jangan malem malem pulangnya," Raja yang tadinya lapar pun langsung mendadak kenyang sekaligus senang, ia langsung naik dan menyalakannya.

Raja sangat sangat senang, baru saja tadi pagi ia memintanya, pulang pulang sudah dibelikan.

"Daddy yang paling paling paliiiing~ baik!! Thanks daddy lop lop daddy," Ucapnya berterima kasih lalu pergi membawa motornya jalan jalan.

"Mas!! kok gak kamu suruh dia makan dulu!!" Teriak yoga yang baru saja keluar.

"Biarin udah gede, nanti kalo laper juga pulang sendiri," Ucapnya santai.





Tbc

Ak penasaran kelanjutan jadi up lagi
Seperti biasa jangan lupa vote and komen~

Lebih Unggul [bxb] TERBITTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang