Salah Paham

213 5 0
                                    

Flashback On

"Hahaha sukurin, makannya jadi anak tuh jangan cupu-cupu banget! kena kan lo," Ucap seorang ketua gang terbesar di sekolah SD Teratai Putih.

Ethan hanya bisa tetap diam, ia sama sekali tak berani melawannya.

"Heh! Kalian! Jangan ganggu kakak ku!" Ucap seorang bocah kelas 3 SD.

"Wira," Ethan yang melihat adiknya datang pun cepat-cepat berdiri lalu menarik tangan Wira.

"Kamu ngapain kesini, nanti kalo kamu kenapa-napa gimana?" Tanya Ethan yang khawatir adiknya ikut-ikutan terbully.

"Wah wah, kecil kecil udah songong aja lo, hahahaha," ketua gang itu menarik kerah baju Wira lalu menampar pipinya keras.

Akhh

Pipi Wira memerah, bekas tamparan itu, yang raut wajahnya tadi biasa-biasa saja, langsung menjadi kesal, ia terus menatap wajah sang ketua gang itu.

Ethan menarik tangan Wira kembali agar menjauh darinya, sambil sedikit mengelus-elus pipi cubby Wira yang terkena tamparan itu.

"Tolong jangan ganggu Wira, please kalian boleh semaunya sama aku tapi tolong jangan Wira," Mohonya sambil menunduk takut.

"Cih,, ayo gays cabut," Perintah sang ketua gang, dan langsung di iakan oleh sekelompok orang yang sudah pasti bawahannya.

***

Setelah pulang sekolah, lebih tempatnya dirumah, saat kedua orang tua mereka sedang tak ada dirumah.

"Kak, kok diem ajah? Gak bilang ke papa sama daddy," Tanya Wira, Ethan tahu apa yang sedang ia bicarakan.

"Gak tau, aku gak berani, lagian juga bentar lagi aku lulus," Ucap Ethan mengampangkannya.

"Tapi kan kak," Wira yang mendengar itu Masih tak terima kakaknya ditindas.

"Udah kamu tuh masih kecil Wira, tapi tadi itu keren banget," puji Ethan sambil mengelus-elus pipi Wira yang masih memerah.

"Masih sakit?" Wira mengelengkan kepalanya.

"Lain kali kalo ketemu mereka lagi, kamu lari yah, jangan pernah berurusan sama mereka, janji?" Ucap Ethan sambil mengulurkan jari kelingkingnya.

"Gak mau."

"Wira, nanti kalo kamu kenapa-napa gimana? Kamu masih kecil sedangkan dia kelas enam, kamu tuh beda jauh Wira," Ucap Ethan khawatir.

Wira meninggalkannya begitu saja dengan wajah datarnya.

***

"Eh bocah cebol, brani juga lo dateng kesini," Tanya ketua gang yang sedang bersantai di area yang ia kuasai.

Wira menatapnya sinis, dengan rasa kesalnya, ia langsung meninju perut sang ketua Gang.

"Pftt hahahaha,, neil sumpah kocak banget hahahaha, siapa nama nya dek Wira yah?" Tanya seorang laki-laki yang sepertinya teman sang ketua Gang yang bernama Daniel.

"Hahaha,,, Masih cebol udah berani nantangin, emang lo kira tinjuan lo berasa? Hah?" Tanya Daniel kepada Wira.

"Jangan ganggu kakak ku."

"Heh asal lo tau, kakak lo tuh cocok jadi pelacur, emang lo gak liat betapa feminim nya kakak lo hah? Pegang dia," Perintah Daniel kepada bawahannya agar memegangi Wira.

"Lepas!"

"Heh! Lo yah tadi yang nantangin duluan," Daniel langsung menampar pipi Wira lagi berkali-kali, tanpa rasa takut, malah ia bersenang senang dengan hal itu.

"Heh gue kasih tau ke lo sekali lagi, kakak lo, entah lo udah tau apa belum, dia itu anak punggut bego, lo masih mau belain kakak angkat lo, lo gak takut kedua orang tua lo direbut sama dia hah?"

"Dia tuh pinter cari muka! Cupu, suka cepuin orang lain, kakak lo, gak seperti yang lo kira."

"Maksudnya apa?!" Tanya Wira yang mangkin kesal.

"Dia itu gay bego, lo gak takut gitu? Oh iya orang tua lo kan juga gay hahahaha,," Wira langsung menendangnya sampai terjaruh.

"Heh bocah biadab! Brani banget lo!" Daniel kembali berdiri lalu menoyor kepala Wira.

"Ato jangan, jangan dia udah ngelakuin itu ke elo, sampe lo ngebelain dia segitunya pftt."

"Iya gak heran sih hahaha," Sahut temannya.

"LEPAS!!" Teriak Wira sambil mencoba melepaskan tangannya dari mereka.

"Urus dia, gue dah muak," Ucap Daniel, semua bawahannya langsung menghabisi Wira.

***

"Wira!" Teriak Ethan terkejut, melihat Wira yang sudah penuh lebam diseluruh wajahnya lalu meraih tangannya.

Wira tak menghiraukannya, ia sedang ingin sendiri.

"Wira, kenapa muka kamu bisa sampe kayak gitu," Wira tetap tidak menjawabnya, ia Masih kesal dan bingung, entah ia harus percaya kepada siapa.

Ethan cepat-cepat menggambil kompresan air es untuk Wira, lalu mencoba mengompreskannya.

Wira menggambil kompresannya.

"Wiraa, kamu ketemu Daniel lagi yah?" Tanya Ethan khawatir.

"Iya dia jelasin semuanya," Ethan menunduk, yang ia khawatirkan benar terjadi, Ethan tau apa yang pasti Daniel jelaskan kepada Wira.

"Seterah kamu mau percaya dia ato gak, semua yang dia bilang gak sepenuhnya salah," Ucap Ethan pasrah.

Wira yang mendengar itu, mulai lebih percaya Daniel dibandingkan kakak nya, semenjak saat itu, ia tak ingin berbicara dengan Ethan lagi.

Flashback Off

***

Lebih Unggul [bxb] TERBITTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang