Bagian 01

25 0 0
                                    

Hari ini langit sangat biru karena tengah musim panas. Namun, suara pemberitahuan terdengar dari segala penjuru lewat pengeras suara.

"Apakah ada detektif di antara para penumpang?"

Menurutnya, tadi itu dia lagi salah dengar. Itu bukan hal yang harus dikatakan di pesawat yang mengudara di ketinggian 10.000 meter lebih. Jadi dia pasti salah mendengar, itulah yang diyakininya.

Tidak, itu memang yang diharapkannya.

Sambil termenung melihat ke luar jendela, dia ingat kalau sejak dulu dia selalu terjebak dalam hal yang berbahaya. Bisa dibilang dia ini adalah magnet masalah.

Salah satunya saat berjalan di jalan raya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Salah satunya saat berjalan di jalan raya. Dia dipaksa ikut flash mob. Saat lewat gang, dia menyaksikan transaksi narkotika bubuk putih. Karena sering muncul di setiap TKP, polisi yang mengenalnya mencurigainya.

Dan hari ini ketika mau pulang dari belanja, dia malah diculik dan diterbangkan ke luar negeri dengan kotak atase yang tidak diketahui isinya. Tidak jelas banget. Terlebih lagi, harusnya orang yang dicari saat situasi ini adalah dokter atau perawat, tapi malah detektif.

"Apa ada detektif di antara para penumpang?" tanya salah satu pramugari yang menyampaikan secara langsung kepada para penumpang.

Ternyata dia tidak salah dengar. Namun itu tidak masalah untuknya, karena dia bukanlah detektif.

"Ya. Aku seorang detektif." Ucap pemuda yang duduk di bangku sebelahnya.

Dia dikejutkan dengan seorang pemuda yang duduk di sebelahnya tiba-tiba mengangkat tangannya lalu mengaku sebagai detektif. Yang lebih mengejutkan lagi, dia mirip sekali dengan mantan pacarnya. Namun kali ini, dengan mata yang biru.

"C-Chanyeol?" tanyanya penasaran. Sampai dia sadar apa yang baru dikatakannya barusan seharusnya tidak dikatakan.

Dia menoleh dan tersenyum ke arahnya. "Pas banget. Kamu... Jadilah asistenku."

"Hah?" dengan wajah yang tidak tahu apa-apa.

Sambil menggenggam tangan gadis yang pernah menjadi mantan pacarnya, dia bangkit dan menghadap kepada salah satu pramugari yang mencari seorang detektif.

"Aku detektif, dan ini asistenku."

"Sebelah sini!"

Dia tidak mengerti apa yang barusan terjadi. Kini dia tengah mengikuti orang yang mengaku sebagai detektif dan menjadikannya sebagai asisten detektif. Pria yang mirip dengan mantan pacarnya.

"Chanyeol." Ucapnya sebagai tanda kenal, atau sebagai kode agar gadis yang di sebelahnya ini tahu dia siapa.

"Eh. Chanyeol?" tanggapnya dengan ekspresi tidak percaya.

"Itulah namaku. Tidak, codename."

"Codename?"

"Namamu?"

Mungkin NantiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang