Kejadian setelah insiden penghancuran mata kiri Jihyo gagal telah usai kini beralih ke ruang tunggu pribadi untuk staf. Di ruangan itu hanya ada Chanyeol, Sowon dan Jihyo.
Di sana, Jihyo menyadari kesalahannya karena merahasiakan informasi yang seharusnya dikatakan dari awal. Jihyo akan menceritakan semuanya dari awal tentang mata kirinya.
Sebenarnya mata kiri Jihyo adalah mata palsu. Sejak lahir, mata kirinya sebenarnya tidak bisa melihat. Dia mulai menjadi anak yang tertutup sebelum akhirnya masuk ke agensi. Lalu orang tuanya memberikan sesuatu kepadanya, sebuah mata palsu yang lebih hitam dari gelapnya galaksi, mata palsu berwarna hitam safir. Sejak saat itu Jihyo bisa kembali percaya diri karena terpesona oleh keindahannya.
Sejak saat itulah dia mulai menjadi idola. Ayah dan ibunya senang melihatnya bisa ceria kembali. Namun, hidup yang berjalan mulus itu tidak bertahan lama. Di usianya yang ke 13 tahun, saat itu orang tuanya meninggal karena kecelakaan. Yang mereka tinggalkan hanya rumah besar dan kekayaan yang sangat banyak. Dan juga, mata kiri safir hitam.
Jadi, mulai dari waktu itu Jihyo menganggap mata miliknya lebih penting dari apa pun, dan juga hal yang ingin disimpan di dalam hatinya. Itulah alasan Jihyo biasanya selalu memakai penutup mata ketika konser. Hanya sesaat di panggung, dia akan menunjukkan mata kirinya. Namun, dia tidak menyangka kalau matanya yang diincar pelaku.
Baru kali ini Jihyo mengakui kalau Chanyeol adalah detektif hebat karena bisa mengetahui rahasianya, bahkan sampai mengetahui tujuan sebenarnya pelaku dan menyelamatkannya. Dia merasa senang karena telah bekerja sama dengan Chanyeol dan Sowon.
Sebagai hasilnya, tidak ada yang dirugikan, dan safir tidak dicuri. Kasus ini telah menuju bagian akhir. Dengan ini, Chanyeol mungkin bisa melupakan situasi ini kalau dia yang berada di satu minggu sebelumnya. Namun, dia tidak akan menutup mata lagi.
Kali ini, Chanyeol berhasil memergoki tujuan sebenarnya yang dilakukan Jihyo setelah melontarkan satu pertanyaan. Chanyeol bertanya kepada Jihyo apakah dia tidak akan khawatir akan hukuman karena gagal membunuhnya dan Sowon.
Jihyo tidak mengerti kenapa Chanyeol tiba-tiba melontarkan pertanyaan seperti itu. Lagi pula untuk apa dia harus membunuh Chanyeol dan Sowon. Bahkan Jihyo sempat beranggapan kalau Chanyeol cocok menjadi penulis misteri.
Tentu saja pertanyaan Chanyeol langsung ditanggapi serius oleh Sowon. Karena Jihyo sendiri sudah mengakui rahasianya. Dia bahkan belum mendengar selebihnya dari Chanyeol.
Menurut Chanyeol, Jihyo memang sudah mengakui rahasianya, tapi kebohongannya belum terungkap. Lalu dia mendapatkan panggilan dari pihak kepolisian yang telah bekerja sama dengannya.
Ternyata polisi mendapatkan hasil yang mengejutkan dari penyelidikan, mereka menemukan ada bom waktu di dalam lemari besi, untung saja regu mereka berhasil menjinakkan bom. Seharusnya, Chanyeol dan Sowon sudah hancur berkeping-keping sekarang.
Chanyeol menggunakan pengeras suara agar Sowon dan Jihyo bisa mendengarnya juga.
Sowon masih tidak percaya, padahal target pelaku seharusnya mata kiri Jihyo, kenapa harus sampai mengincar rumahnya. Menurut Chanyeol, target itu sebenarnya ada dua. Satu adalah mata kiri safir Jihyo, dan yang satunya nyawanya dan nyawa Sowon.
Sejak awal Chanyeol menduga kalau Jihyo diberi tahu rencana pelaku dan memancing mereka berdua ke dalam lemari besi. Karena ada tujuan khusus, Jihyo tidak menghubungi polisi, tapi dia dan Sowon.
Walau Jihyo bukan anggota HOPE, tapi dia pasti sedang diancam. Kalau tidak ingin mata kirinya dicuri, dia diminta untuk menghabisi Chanyeol, seperti itu. Namun mereka tidak selembut itu. Mereka mencoba mengambil nyawa mereka dan mata kiri Jihyo.
KAMU SEDANG MEMBACA
Mungkin Nanti
FanfictionAda cerita, tentang aku dan dia. Dari kita bersama, saat dulu kala. Ada cerita tentang masa yang indah. Saat kita berduka, saat kita tertawa. Hayo jangan dibaca sambil nyanyi! Cantik dan menawan adalah dambaan semua orang. Namun tidak untuk gadis se...