Bagian 09

3 0 0
                                    

Waktu itu, ketika Sowon tersadar setelah penyerangan Loch Ness dan bersamaan dia melihat Chanyeol yang terbarik tak sadarkan diri. Mark menghampiri Sowon bukan sekedar untuk bercengkerama tapi juga untuk memujinya. Dia tidak menyangka kalau Sowon akan menerobos kendali pikiran dan memukulnya.

Ketika Mark bertanya kepada Sowon apakah Chanyeol adalah orang terpenting di seluruh dunia baginya? Namun seketika nada bicaranya langsung berubah. Tepatnya ketika Mark berkata kalau dia sangat menghargai perasaan Sowon. Sowon sadar kalau itu bukanlah suara Mark, tapi Chanyeol.

Bahkan mata sebelah kanan Mark berwarna biru, mirip seperti mata Chanyeol. Sampai dia dibuat terkejut karena Chanyeol mengambil alih setengah dari tubuh Mark. Namun Mark terus melawan dan tidak akan membiarkan hal seperti ini terjadi. Walau sudah berusaha, tapi tetap saja Chanyeol tidak bisa dilawan.

Chanyeol meminta maaf kepada Sowon karena telah membuatnya menangis. Lalu kembali menutup mata dan kedua matanya terbuka dengan warna biru yang indah. Sebelum itu Chanyeol berpesan kalau sudah tidak ada waktu lagi dan dia ingin Sowon mendengarkannya baik-baik.

Sebenarnya jantung yang dimiliki Chanyeol agak spesial. Maka dari itu Chanyeol bisa mengendalikan penuh otak dan tubuh Mark yang mencoba melawan. Lalu Chanyeol juga sudah menyusun banyak rencana, tapi dia tidak menemukan cara selain ini. kalau sekedar mengalahkan dan membunuh Mark, dia bisa. Namun ada hal yang sebenarnya tidak diketahui Sowon.

Di dalam hati dan pikiran Mark, Chanyeol bisa mengetahui apa keinginan sebenarnya dari Mark. Dia ingin hidup normal dan bisa bersekolah seperti remaja seusianya. Jadi untuk itu Chanyeol sampai harus menekan kesadaran Mark untuk selamanya, itulah satu-satunya cara untuk melaksanakan keinginan Mark.

Chanyeol tetap memegang teguh pendirian dari seorang detektif, dia akan melindungi kepentingan klien adalah pekerjaan detektif. Sowon juga kembali menyadari kalau Chanyeol adalah detektif hebat yang bisa memecahkan kasus sebelum kasus itu terjadi.

Sebenarnya dia sudah lama tahu semua akan berakhir seperti ini dan dia tidak mengatakan kepada Sowon, karena jika dia mengatakannya bisa saja Sowon menghentikannya. Sebelum itu ada satu permintaan yang dia ingin Sowon bisa melakukannya, tapi langsung ditolak mentah-mentah.

Namun karena Sowon terus melawan, mau tidak mau dia harus melunak agar Sowon mau menerima permintaannya. Tangannya mengelus kepala Sowon untuk menenangkannya, karena ini bukan waktunya untuk keras kepala. Kalau dia menekan niat jahat Mark, kepribadiannya pasti akan terbangun lagi di tubuhnya.

Kemungkinan Mark akan kehilangan ingatannya karena Chanyeol yang terus menekan kesadarannya. Meski begitu, dia ingin bekerja sama dengannya dan mengalahkan HOPE suatu hari nanti.

Itu berarti kesadaran Chanyeol juga akan hilang bersama Mark. Tentu Sowon tidak akan membiarkan itu terjadi. Dia tidak menginginkan akhir seperti itu. Dia tidak peduli apa pun bentuknya, sebagai musuh pun tidak masalah selama Chanyeol atau kesadarannya tetap hidup.

Chanyeol sudah menduga kalau Sowon akan berkata begitu kepadanya. Namun Chanyeol menegaskan kalau Sowon tidak perlu khawatir. Mark memiliki sesuatu yang tidak dia miliki. Bersamanya, Sowon pasti bisa melakukannya dengan baik.

Tiba-tiba saja Sowon merasakan pusing yang hebat, dia melihat ke arah Chanyeol melihat. Seluruh permukaan air sudah terkontaminasi dengan air liur Loch Ness. Sowon menyadari kalau air itu sama seperti insiden toilet hantu, obat yang mengacaukan sekolahnya. Itu berasal dari air liur Loch Ness yang memiliki efek samping gangguan ingatan yang bisa terjadi.

Tidak. Tentu saja Sowon bersikeras untuk tidak melupakan Chanyeol. Kepalanya jatuh di atas pangkuan Chanyeol. Namun Chanyeol juga memberitahu kalau Sowon tidak akan kehilangan seluruh ingatannya, hanya sedikit. Meski begitu, dia tidak akan hilang dari ingatan Sowon.

Mungkin NantiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang