Bagian 03

3 0 0
                                    

"Ayo melompat."

"Tenang saja. Sepatu yang kupakai adalah salah satu dari Tujuh Alat Detektif yang hebat."

Benar saja, Chanyeol menggendong Sowon dan melompat dari lantai dua gedung sekolah.

Setelah mengikuti acara festival budaya di sekolah. Kini mereka berada di Cafe terdekat di sekolah. Chanyeol mendapatkan barang bukti yang utuh. Obat yang ditelan oleh siswa yang bolos sekolah. Obat itu bisa meningkatkan suasana hati dan konsentrasi untuk sementara, tampaknya tersebar melalui siswa di klub olahraga.

"Efek samping dari obat yang kutemukan ini salah satunya kasus gangguan ingatan."

"Jadi itu sebabnya siswa yang memakainya bolos sekolah."

"Inilah yang membuat toilet hantu bertambah banyak dengan cepat."

Jadi begitu. Sebenarnya itu adalah pasar gelap yang memakai legenda toilet hantu?

"Faktanya, obat terlarang itu terbuat dari zat berbentuk benda cair yang berasal dari sumber tertentu."

Namun toilet hantu cuma muncul jam pagi saja. Kenapa di siang bolong festival malah muncul?

Ternyata mereka bisa berbaur dengan kostum di kerumunan dan bisa mengecoh orang lain untuk menyebarkan obat.

Sebenarnya dari awal Chanyeol sudah tahu semuanya kalau ada yang aneh soal badut kelinci itu. Karena waktu itu Sowon pernah berkata kalau toilet hantu berasal dari klub olahraga.

Memakai sepatu lari dengan kostum badut cuma akan membongkar identitasnya sendiri. Jadi sejak awal, Chanyeol berpura-pura sebagai pengunjung dan diam-diam melakukan kontak dengan hantu toilet.

"Sudah kubilang. Detektif tingkat lima bisa memecahkan kasus sebelum itu terjadi."

"Kuakui kamu memang detektif yang hebat."

"Tapi, ada pembicaraan bahwa HOPE ikut terlibat dalam hal obat cair ini."

Pembajakan memakai legenda sekolah dengan kedok untuk melakukan aktivitas kriminal, sebenarnya apa tujuan dari HOPE?

HOPE berarti harapan dalam bahasa Inggris. Tujuan mereka sebenarnya untuk memberikan keselamatan, sama seperti SCP. Namun itu malah terdengar seperti agama yang mencurigakan.

"Jadi apa yang ingin kamu lakukan mulai sekarang?" tanya Chanyeol sebelum menikmati tehnya.

Sebenarnya Sowon ingin keseharian tanpa terjadi apa-apa, karena kesehariannya yang damai telah dirusak oleh racun yang kuat.

"Sebelum itu aku mau tanya, keuntungan apa yang aku dapat kalau jadi asistenmu? Apa manfaatnya? Karena kamu mau aku menjadi asistenmu dengan alasan kalau aku adalah magnet masalah."

Kalau untuk Chanyeol yang mengejar HOPE, Sowon adalah sumber yang berharga, karena bisa memancing musuh mendekat. Detektif sehebat Chanyeol sebenarnya tidak mencari asisten, tapi insiden yang melibatkan Sowon.

Maka dari itu, satu-satunya manfaat yang bisa Chanyeol tawarkan hanya hal-hal kecil yang terpikirkan olehnya saat itu. Hati Sowon sudah menguat. Apa pun yang dikatakan Chanyeol, akan dia tolak. Cuma itu pilihannya.

"Aku akan melindungimu. Insiden atau masalah apa pun yang kamu alami, aku akan mempertaruhkan nyawaku untuk melindungimu. Jadi... Jadilah asistenku."

Itu bukan manfaat tapi kata-kata yang bagus untuk mengalihkan perhatian. Terlebih lagi, Sowon adalah orang yang mudah luluh dengan sikap manis dan kata-kata.

"Okedeh. Kalau kamu maksa, aku akan menemanimu."

"Lagian, kamu sudah punya jawaban sejak datang ke sini, kan?" tebak Chanyeol yang ternyata benar.

Mungkin NantiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang