# GO TO HOME #

800 58 0
                                    

Setelah 3 hari Aran di rawat di Rumah Sakit,Hari ini dirinya sudah diperbolehkan pulang ke rumah. Ia meliburkan diri di sekolah nya selama 4 hari belakangan ini.

Terlihat bunda Veranda sedang membereskan barang dan baju baju Aran kedalam backpack miliknya. "Sayang, kamu hari ini bisa pulang"

"Iya bun." jawab Aran diatas brankar yang sambil memainkan iPhone 13 miliknya.

"Ran...Kamu kenal Chika? dia satu sekolah sama kamu lho" tanya bunda Ve.

"Chika? anaknya tante Vio bukan sih? pernah liat sih dia kelas sebelah, kalo gasalah." jawab Aran yang pandangannya terhadap handphone.

"Iya.Dia manis pinter pula" senyum melebar muncul dari Veranda.

Tidak ada jawaban dari Aran yang terdengar. Dia hanya melirik pada ibunda nya lalu fokus lagi dengan game yang ada di handphone miliknya, Mobile Legends.

Cowo idaman banget ya Aran -Author

Setelah menempuh waktu 45 menit dari Hospital City Jakarta, Kali ini Veranda yang menyetir mobil milik Aran, anaknya sudah beberapa kali menolak dan berbicara dirinya saja yang menyetir.
Tetapi sang ibu tidak mau anaknya kenapa kenapa, dia bersedia menyetir kendaraan selama 45 menit menuju kerumah.

"Alhamdulillah sampe juga" ucap syukur ibunda.

"Iya bun, yaudah ayo masuk!" kelihatannya dia excited karena sudah 4 hari ini tidak menginjakan kaki di rumahnya.

"Ahh" terlihat Aran yang merebahkan tubuh nya ke ranjangnya dengan gembira.

"Akhirnya gue balik juga ke rumah"  tiba tiba ia terpikirkan ucapan sang ibundanya beberapa jam lalu, yg membahas tentang 'pasangan'

"Apa gue nyari pacar aja ya" batin Aran yang merubah posisinya menjadi duduk dan menyender di dasbord ranjang.

"Tapi, males banget anjir punya pacar kalo sekarang mana gue masih sekolah. Tapi gue kan udah mau tujuh belas tahun masih aja jomblo." ucap Aran panjang dengan dirinya sendiri.

Aran terbangun dari lamunannya ketika ia mendengar suara ketukan pintu dari arah depan pintu kamarnya.

TOK TOK TOK . .

"Den Aran" terdengar suara dari bi Nila.

"iya" sedikit teriakan dari Aran sambil membukakan pintu nya.

"Ini den, makan sore nya. Kata nyonya den Aran belum makan dari siang tadi" katanya, sebari mengasongkan nampan.

"Ah iya bi makasih ya." singkat Aran tersenyum dengan mengambil alih nampan dari bi Nila.

Aran menutup pintunya dengan perlahan, dan ia langsung menyalakan PS yang tersedia dalam kamar mewahnya sambil memakan makanan yang baru saja tersedia.

"Udah lama juga gue ga main PS" batin Aran.

               
•      •      •      •      •   •

"Assalamualaikum!" terdengar bersamaan teriakan dari kakak beradik itu.

"Ma! Christy pulang." ucap sang adik Chika.

"Waalaikumsalam sayang" balas dari orangtua kedua remaja tersebut.

Mereka mencium tangan Violin dengan tulus. Keduanya langsung menempelkan bokong nya di sofa ruang keluarga.

"Capek banget ya de" ucap Chika dengan nada kelelahan.

"Iya padahal kan naik mobil engga jalan tuh."

"Iya lahhh lu mah enak. Lah gue? nyetirin dari sekolah ke rumah mana lagi macet sore ini" pekik dari Chika.

"Terus? harus gue gitu yg bawa?" jutek Kitty.

"Udah udah perkara gitu aja kalian jutek jutekan" senyum Violin sambil menghampiri anak anaknya.

"Si Kitty tuh nyebelin" kesal Chika.

"HM" dehem Kitty dengan penuh penekanan.

"Eh mah papa belum pulang? tumben jam segini belum pulang." tanya Chika terhadap mamanya.

"Belum sayang, katanya lembur"

"ISH" keluhan Kitty.

"Kenapa sih sayang?" tanya Violin dengan lembut pada anak bontot nya.

"Padahal aku mau minta sesuatu sama papa" kata Kitty sambil menaikan sudut bibirnya.

"Minta apa sih emangnya?" tiba tiba suara Chika ber ikut campur.

"iPhone pro max" cuek Kitty.

"YA ALLAH KITTY ITU HP LU UDH 12 PRO MAX ANJIR" omel Chika pada adiknya.

"Abisnya temen temen gue pada ganti jadi 13 pro max, gue kan jadi mau. Ntar kalo mereka tau gue ga update malah jadi bahan ejekan gue." jelas Kitty.

"Gayanya HADEH" pekik Chika sambil memutarkan bola matanya malas.

Mama Violin hanya tersenyum melihat ocehan mereka berdua. "Yaudah ntar mama yang beliin deh sekalian kak Chika juga mama beliin handphone baru"

"YEYYY" pekik Kitty girang.

"Makasih ya mah" ucap dari Chika.

"iya sama sama, sekali kali mama yang beliin"  ucap mama Vio sambil bergantian mengecup kening kedua anak gadisnya.

Mungkin kalian belum tahu. Violin Nur Zahwan, selain menjadi selayaknya ibu rumah tangga  ia juga seorang marketing online dalam bidang fashion. Jadinya dia bisa mendapatkan sedikit dikit uang dari pekerjaan online nya itu. Kadang kadang dia datang ke perusahaan nya untuk mengecek barang atau mengajari beberapa orang yang baru masuk dari  perusahaan nya. Sesekali jika dia ingin membeli barang yang dia inginkan atau membeli kan anak anaknya, dia bisa membelinya sendiri tanpa menyusahkan suaminya.

TBC <3
Terimakasih semuanya. Jangan lupa vote dan coment ya!

:: Sorry ya Author updatenya lama :( makasih yang udah nungguin!

I Hate My Friends [Chikaran]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang